Samarinda

Bertamu ke Kediaman Kopral Kepala Azmiadi

person access_time 1 year ago
Bertamu ke Kediaman Kopral Kepala Azmiadi

Kopka Azmiadi bersama istrinya, Suhartati. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID

Babinsa Sungai Dama ini tinggal di rumah dinas selama 25 tahun. Hidup bahagia bersama istri yang juga berhati emas.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Sabtu, 21 Januari 2023

kaltimkece.id Lapisan cat di rumah dinas asrama TNI tersebut lekat dengan warna tentara. Dinding luar hijau tua, dinding dalamnya hijau muda. Kediaman tersebut berukuran 6 meter x 6 meter alias tipe 36. Bagian belakangnya sudah ditambah dapur. Di bawah atap rumah itulah, Kopral Kepala (Kopka) Azmiadi, 49 tahun, hidup bersama istri dan ketiga anaknya.

Jumat, 20 Januari 2023, reporter kaltimkece.id bertamu ke kediaman Kopka Azmiadi. Ia tinggal di Kompleks Graha Wiratama, RT 14, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu. Kopka Azmiadi bertugas sebagai bintara pembina desa (babinsa) di Kelurahan Sungai Dama. 

"Terima kasih sudah berkenan mampir di gubuk kami. Beginilah keadaannya. Kami syukuri dan nikmati. Alhamdulillah, rumah pribadinya belum ada," tutur Kopka Azmiadi menyambut kaltimkece.id. Istrinya, Suhartati, 46 tahun, turut mendampingi dengan mengulas senyum tiada henti. 

Lingkungan asrama TNI itu bersih dan asri. Di dekat pintu depan rumah Kopka Azmiadi, terpasang pelang ketua RT 14. Kopka Azmiadi sudah menjabat ketua RT selama dua tahun. Sementara itu, bagian dalam rumahnya terdiri dari satu ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu kamar mandi. Seluruh dindingnya terbuat dari papan. Tirai-tirainya berwarna merah muda. Rumah itu dulu pernah direnovasi kecil-kecilan karena sering kebanjiran. 

“Saya tinggal di sini sejak 1998. Waktu itu, saya masih (berpangkat) prajurit satu,” kenang Kopka Azmiadi. 

Kopka Azmiadi tinggal di asrama TNI di Kelurahan Air Putih. Menjabat sebagai ketua RT di lingkungan setempat. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID
 

Ia lantas menceritakan ketiga anaknya. Putri sulungnya, Fira Livia Lokananta, adalah mahasiswi semester tujuh Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945. Anak kedua dan ketiganya laki-laki. Dua-duanya masih duduk di bangku SMP. 

Kopka Azmiadi belakangan banyak dibicarakan. Sebermula dari sebuah truk trailer berbobot lebih dari 30 ton yang tidak kuat menanjak di Gunung Manggah. Pada Rabu, 18 Januari 2023, kendaraan tersebut terguling dan menutupi Jalan Otto Iskandardinata di Kelurahan Selili, Samarinda Ilir.

Kopka Azmiadi selaku babinsa setempat berinisiatif menyewa dua dump truck, sebuah truk, dan sebuah ekskavator. Keempat kendaraan besar tersebut disewa dengan uang pribadinya. Jumlah biaya sewanya Rp 22 juta. Sebesar Rp 10 juta diperoleh Kopka Azmiadi dari menggadai sepeda motor matik. Kendaraan roda dua itu diserahkan kepada seorang pedagang di Pasar Sungai Dama. Sisanya, ia ambil dari tabungan pribadi. 

Kopka Azmiadi diberi penghargaan Komandan Kodim 0901/Samarinda, Kolonel ARM Novi Herdian, Kamis, 19 Januari 2023. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID
 

Perjalanan Karier

Kopka Azmiadi lahir di Gampong Baroh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada 8 April 1974. Ia anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahnya bernama Abdul Manaf, ibunya bernama Faridah. Azmiadi lulus dari SD 1 Lampaseh pada 1986, SMP Montasik pada 1989, dan SMA Montasik pada 1992. 

Menjelang ujian akhir SMA—dulu bernama Ebtanas—pada 1992, Azmiadi mengikuti serangkaian tes masuk TNI AD golongan tamtama. Ia memang bercita-cita menjadi tentara. Hasil tes diumumkan bersamaan dengan kelulusan SMA. Azmiadi dinyatakan lulus dan berpangkat prajurit dua. 

Azmiadi mengikuti pendidikan di Pematang Siantar, Sumatra Utara. Ia pertama kali bertugas di Bagian Perhubungan, Komando Daerah Militer VI/Tanjungpura (kini Kodam VI/Mulawarman) di Balikpapan. Jabatannya adalah ajudan kepala Perhubungan selama sembilan bulan. 

Tugasnya dilanjutkan di Komando Resor Militer 091/Aji Surya Natakesuma di Samarinda mulai 1993 hingga 2017. Sempat dinas sebentar di Komando Distrik Militer 0908/Bontang selama 10 bulan, Azmiadi kembali ke Samarinda dan bertugas di Kodim 0901/Samarinda sampai sekarang. 

"Apabila dijalani dengan ikhlas dan tanggung jawab, tidak ada yang berat. Insya Allah, semua berjalan. Yang penting bisa membawa diri dan bersikap baik di tengah masyarakat, serta mematuhi sumpah prajurit dan Delapan Wajib TNI," tuturnya.

Kopka Azmiadi kemudian menceritakan tentang inisiatif menggunakan tabungan pribadi dan menggadai sepeda motor. Tak terbersit sedikit pun di pikirannya untuk dikenal banyak orang. Ia hanya ingat pesan atasan dan almarhum kedua orangtua. “Berbuatlah yang terbaik untuk keluarga. Berbuatlah yang terbaik untuk masyarakat,” ucap lelaki yang akan pensiun empat tahun lagi itu.

Atas perbuatan baiknya, Kopka Azmiadi diberi penghargaan Komandan Kodim 0901/Samarinda, Kolonel ARM Novi Herdian, pada Kamis, 19 Januari 2023. Kemudian pada upacara hari jadi ke-355 Kota Samarinda dan HUT ke-63 Pemkot, Wali Kota Andi Harun memanggil Azmiadi ke panggung. Andi Harun mengapresiasi inisiatif Azmiadi. Wali kota juga memberikan sebuah sepeda motor baru dan uang Rp 10 juta. 

"Ini adalah contoh nyata. Berbuat kebaikan demi masyarakat," puji Andi Harun. 

Wali Kota Samarinda memberi apresiasi kepada Kopka Azmiadi pada hari jadi Kota Samarinda dan HUT Pemkot Samarinda. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID
 

Di Mata Sang Istri

Suhartati, istri Kopka Azmiadi, baru mengetahui suaminya ramai diperbincangkan lewat aplikasi percakapan. Ia menerima tautan berita via WhatsApp dari suami dan putra-putrinya. 

"Alhamdulillah, saya merasa bangga dengan apa yang beliau lakukan. Meskipun keadaan kami seperti ini, kalau untuk membantu sesama, kami tidak memikirkan,” tutur Suhartati sembari memperbaiki letak kerudungnya.

Ia menambahkan, harta tidak dibawa mati. Sepanjang bisa membantu orang banyak dan demi kebaikan, Suhartati mengaku ikhlas. “Saya yakin, suatu saat Allah SWT mengganti dengan yang lebih," sambungnya.

Suhartati bersama suami tercinta. Mendukung penuh suaminya yang bertugas sebagai prajurit. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID
 

Memiliki suami yang bertugas sebagai babinsa, Suhartati mengatakan, suaminya harus siap 24 jam melayani masyarakat. Hal itu telah disadarinya sejak lama. Sebagai istri seorang prajurit, Suhartati tak keberatan. Ia mendukung pekerjaan suaminya. 

“Oh, ya, beliau (Azmiadi) paling suka makan Asam Keueng. Masakan ikan asam pedas khas Aceh,” tutup Suhartati menyebutkan menu kegemaran suaminya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar