Olahraga

Buntut Panjang Mundurnya Tiga Pelatih Asing Borneo FC secara Mendadak yang Disebut Tidak Profesional

person access_time 2 years ago
Buntut Panjang Mundurnya Tiga Pelatih Asing Borneo FC secara Mendadak yang Disebut Tidak Profesional

Pengumuman klub atas mundurnya tiga pelatih asing Borneo FC (media sosial Borneo FC)

Pengunduran diri tiga pelatih asing meninggalkan persoalan. Borneo FC melaporkannya ke komite FIFA.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Kamis, 16 September 2021

kaltimkece.id Bak petir di siang bolong, tiga pelatih utama Borneo FC mengundurkan diri secara mendadak. Ketiganya adalah Mario Gomez selaku pelatih utama, Jorge Rodrigues sebagai pelatih kiper, dan Marcos Gonzales selaku pelatih fisik. Pengunduran diri para pelatih Pesut Etam tersebut menyusul kekalahan klub 1-0 dari Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1 Indonesia, sepekan sebelumnya.

Kamis, 16 September 2021, kabar mundurnya ketiga pelatih diumumkan manajemen klub. Borneo FC secara resmi mengucapkan terima kasih kepada para pelatih berkebangsaan Argentina tersebut. Akan tetapi, kepergian mantan pelatih Arema FC itu sebenarnya meninggalkan persoalan. Manajemen menganggap pengunduran diri ini sepihak tanpa pemberitahuan. Para pelatih disebut mengumumkan hal itu di hadapan pemain dan ofisial setelah kekalahan dari Persik Kediri di Stadion Pakansari, Cibinong.

Kepada kaltimkece.id, Manajer Tim Borneo FC, Farid Abubakar, menyayangkan sikap Gomez, Rodriguez, dan Gonzales. Ketiganya disebut tidak profesional. Kontrak kerja Gomez dan Gonzales baru berakhir Desember tahun ini. Sementara kontrak Jorge berakhir April tahun depan.

Ketiga pelatih asing sebenarnya didatangkan klub sebagai bagian dari proyek jangka panjang. Komitmen ini dituangkan dengan mengontrak mereka dua musim. Mundurnya para pelatih ketika kompetisi baru dua pekan berjalan menyebabkan tim sangat dirugikan. Farid menegaskan, Borneo FC akan membawa persoalan tersebut kepada FIFA Dispute Resolution Chamber (DRC).

Menurut The Jurisprudence of The FIFA Dispute Resolution Chamber (2nd Edition, 2016), DRC adalah komite yang berfungsi mengambil alih kasus legal tertentu mengenai status internasional dan transfer pemain sepakbola. DRC yang didirikan pada 2001 juga terlibat dalam persoalan kompensasi kepelatihan dan mekanisme solidaritas antarklub yang dimiliki asosiasi yang berbeda-beda (hlm 55).

DRC akan mengadili sebuah perkara dalam jangka waktu 30 hingga 60 hari. Hakim DRC mengadili tergugat setelah menerima permintaan yang sah dari penggugat. Keputusan bersalah atau tidak, diambil dari sebuah panitia kecil yang terdiri ketua dan anggota. Rapat pengambilan keputusan diadakan secara tertutup.

“Tindakan ini sangat merugikan klub dan tentu melanggar kontrak yang sudah disepakati,” jelas Farid lagi. Langkah klub untuk memenuhi regulasi, sambungnya, ditunjuk caretaker coach yakni Ahmad Amiruddi.

Diwawancarai terpisah, Ahmad Amiruddi menjelaskan, akan ada perbedaan karena sejak awak tim dibentuk oleh Gomez. Akan tetapi, dia meyakini, sesuatu yang pergi tentu memiliki akhir yang baik. Menurutnya, tugas tim dan pemain adalah fokus, semangat, dan disiplin menghadapi pertandingan, khususnya laga melawan Barito FC, Jumat, 17 September 2021.

"Life must go on, kita harus tetap fokus dan semangat khususnya buat pertandingan besok," terangnya.

kaltimkece.id mengonfirmasi Mario Gomez dan kolega melalui Humas Borneo FC, Brillian Sanjaya, yang juga fasiliator rutin mereka. Akan tetapi, hingga saat ini, manajemen juga belum berkontak dan tidak mengetahui lokasi serta kabar ketiganya. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar