Potret Dramatis Unjuk Rasa di DPRD Kaltim, Hantaman Water Canon hingga Kepungan Gas Air Mata

Rangkaian tembakan gas air mata dan serangan balik dari massa aksi masih terjadi hingga jelang magrib. (Foto-foto: Wahyu Musyifa/kaltimkece.id)

Seorang peserta aksi ditandu tim medis. Tak sedikit mahasiswa jatuh pingsan dalam unjuk rasa tersebut.

Dalam setiap orasinya, pengunjuk rasa lantang menolak pelemahan terhadap KPK dan demokrasi bangsa.

Martinus dan anggota DPRD Kaltim lainnya berulang kali menenangkan massa tapi tak juga mempan.

Barisan massa terus berusaha memasuki gerbang DPRD Kaltim tapi terus digagalkan aparat.

Tumpukan sampah dibawa massa ke depan kantor DPRD Kaltim untuk kemudian sengaja dibakar.

Bukan hanya mahasiswa dan pelajar terlihat lalu lalang dalam areal aksi siang hingga sore itu.

Sebelum menggeruduk kantor DPRD Kaltim, massa melakukan long march dari Islamic Center di Jalan Slamet Riyadi.

Massa memindahkan kawat berduri yang membentang untuk memperluas ruang gerak.

Seorang pengunjuk rasa hanya menggunakan kardus air mineral untuk berlindung dari hantaman water canon.

Massa menduduki pagar DPRD Kaltim. Aksi vandalisme tak luput dari unjuk rasa tersebut.

Reaksi seorang mahasiswa setelah dihantam gas air mata.

Para mahasiswa melakukan segala hal untuk mengurangi efek gas air mata yang terus ditembakkan aparat.

Upaya mahasiswa dan para pelajar menerobos kawat berduri yang dibentangkan polisi.

Pagar kawat berduri yang dikerahkan polisi menyulitkan ruang gerak massa.

Tak sedikit pelajar ambil bagian dalam aksi depan kantor DPRD Kaltim tersebut.

Sejumlah ojek online turut bergabung bersama pendemo dan membagikan air mineral ketika hari kian terik.

Pengunjuk rasa dari kalangan pelajar kerap tertangkap kamera melempari petugas.