Salat Berjamaah sebelum Saling Serang, Potret Menarik dari Aksi Jilid III di Depan DPRD Kaltim

Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air meredam mahasiswa yang terus menekan masuk ke kantor DPRD Kaltim. (Foto-foto: Wahyu Musyifa/kaltimkece.id)

Di tengah terik matahari, pedagang asongan masuk di kerumunan demonstran menjajakan dagangan pelega tenggorokan.

Sarkowi V Zahry dan Rusman Yaqub ditolak demonstran untuk bicara di panggung orasi.

Sarkowi baru mendapat kesempatannya di balik pengamanan polisi.

Delapan tuntutan disuarakan pengunjuk rasa di demonstrasi ketiga dalam dua pekan terakhir.

Barisan polwan berkerudung serta polisi lengkap dengan songkok dan serban, berada berjaga di depan gerbang DPRD Kaltim.

Sejumlah polwan dikerahkan membagikan permen kepada peserta aksi.

Rangkaian unjuk rasa akhir-akhir ini melibatkan demonstran dalam jumlah besar. Kesempatan bagi pedagang meraup keuntungan.

Di tengah usaha memperjuangkan aspirasi dan mengamankan jalannya unjuk rasa, waktu salat tak dilupakan oleh demonstran dan personel kepolisian.

Demonstran melakukan segala cara untuk melalui kawat berduri yang dibentangkan polisi.

Seorang pengunjuk rasa berdiri di muka DPRD Kaltim dengan tumpukan sampah yang dibakar.

Polisi dengan atribut pengamanan lengkap berjaga di balik pagar DPRD Kaltim.

Sejumlah mahasiswi tampak emosional saat memperjuangkan aspirasi di depan DPRD Kaltim.

Para demonstran memanjaatkan doa di atas jalan yang disulap jadi area salat berjamaah.

Saat polisi mengerahkan polwan berkerudung putih di barisan depan pengamanan, kelompok aksi menempatkan para mahasiswi.

Berunjuk rasa di bawah teriknya matahari, menguras energi lebih dari biasanya. Asupan makanan penting untuk menjaga kondisi tubuh.

Kelompok pelajar kembali terlibat dalam unjuk rasa kali ini.

Sejumlah demonstran melaksanakan salat di tengah kerumunan pengunjuk rasa.