Nusantara

Laporan dari IKN (3): Menjemput Rezeki di Sepaku

person access_time 1 year ago
Laporan dari IKN (3): Menjemput Rezeki di Sepaku

Partini bersama usaha konfeksinya. Melihat ceruk bisnis dari IKN Nusantara. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Sepaku telah ditetapkan sebagai ibu kota negara. Partini melihat peluang di baliknya. Bagaimana ia menjalankan usahanya?

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Rabu, 15 Februari 2023

kaltimkece.id Spanduk bertuliskan suvenir ibu kota negara Nusantara itu berdiri di depan sebuah toko di Pasar Rebo, Desa Suka Raja, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Gerai berkelir biru tersebut bernama AHM Aji Collection. Persis di depan pintu masuknya, berdiri tiga maneken yang mengenakan kaus bercorak IKN Nusantara.

Sabtu siang, 4 Februari 2023, kaltimkece.id melawat ke toko tersebut. Ketiga kaus itu berbeda warna dan gambar. Kaus yang berwarna hitam dan hijau army, bergambar tulisan Wonderful of Nusantara, IKN: ibu kota negara. Sedangkan yang warna putih berlukis Pulau Kalimantan yang dibubuhi tulisan Titik Nol IKN Nusantara.

Di dalam toko tersebut, dua perempuan sedang berkemas pakaian. Seorang di antaranya bernama Partini. Perempuan berusia 38 tahun itu adalah pemilik AHM Aji Collection. Sambil menata pakaian di sebuah gantungan, Partini menceritakan tentang usahanya kepada kaltimkece.id. Ia mulai menjual pakaian bercorak IKN Nusantara sesaat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan Sepaku sebagai ibu kota negara. Itu pada 2019.

“Ya, saya hanya mencoba menangkap peluang,” kata Partini.

Perempuan berkerudung biru itu mengaku, semua gambar di produk-produk IKN didesain timnya. Sedangkan kaus diproduksi di sebuah percetakan di Pulau Jawa. Jenis kainnya adalah cotton combed 24s. Untuk kaus ukuran anak, harganya mulai Rp 42 ribu sementara ukuran dewasa dibuka dari Rp 85 ribu. 

Tak hanya kaus, AHM Aji Collection juga menjual tas selempang bercorak IKN Nusantara. Ada pula kemeja batik, kaus bergambar bukan IKN, hingga busana perempuan dan laki-laki. Partini menjelaskan, tokonya ini berdiri pada 2019. Sebelumnya, ia berjualan pakaian keliling. Semenjak menjual suvenir IKN, konsumennya lebih banyak. Entah dari mana saja konsumennya, ia tak terlampau menghiraukan.

“Yang jelas, konsumen yang datang sekarang bukan hanya warga Sepaku. Pak Bambang Susantono (kepala Otorita IKN Nusantara) saja pernah ke sini,” beber Partini sambil melirik fotonya dengan Bambang Susantono yang terpajang di tokonya. Selain menjual di toko, ia juga memasarkan produk-produknya secara daring. Jika hendak memesan, dapat menghubungi Partini di 081347478320.

Partini dan barang-barang bertema IKN Nusantara yang ia jual. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID
 

Berkah IKN

Bukan hanya usaha milik Partini, usaha-usaha warga Sepaku yang lain dilaporkan kebanjiran rezeki. Camat Sepaku, Waluyo, mengatakan, selepas Sepaku ditetapkan sebagai ibu kota negara, warung-warung makan di Sepaku laku keras, termasuk usaha penginapan dan produk-produk yang diproduksi UMKM. Jumlahnya terus meningkat.

“Yang tadinya penginapan cuma satu-dua orang, sekarang penginapan di Sepaku full semua. Wisatawan hampir setiap hari datang,” kata Waluyo. Ia menyebut, para wisatawan biasanya berkunjung ke Titik Nol IKN Nusantara. “Di sini juga ada wisata gua, air terjun, dan pemandian anak-anak,” imbuhnya.

Kehadiran IKN Nusantara turut meningkatkan kualitas fasilitas umum. Waluyo bilang, sebelum 2019, jalan dari Kilometer 38 sampai perbatasan Sepaku dengan Kecamatan Penajam rusak parah. Setelah ibu kota negara yang baru diumumkan, jalan sepanjang 125 kilometer tersebut diperbaiki. Sebagian jalan bahkan dilebarkan. Kini, progresnya hampir rampung.

“Tinggal 1 kilometer lagi yang belum selesai. Yang belum selesai itu di dekat Penajam. Kalau di daerah sini, semua sudah mulus,” sebut pria yang tinggal di Sepaku sejak 1989 itu. “Jadi, Alhamdulillah, IKN memberikan dampak positif bagi kami.”

Jalur yang menghubungkan Kilometer 38 Samboja ke Sepaku. Sebagian besar disebut sudah mulus. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID
 

Waluyo memastikan ada warga Sepaku yang dilibatkan dalam pembangunan IKN Nusantara namun tak mengetahui jumlahnya. Lagi pula, rata-rata penduduk Sepaku disebut telah memiliki pekerjaan sebelum adanya IKN. Ada yang bekerja di proyek Bendungan Sepaku-Semoi, perusahaan sawit, perusahaan kayu, hingga menjadi petani sawit dan padi.

Kecamatan terus berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat Sepaku. Salah satu upayanya adalah memberikan pelatihan kerja kepada sejumlah warga. Pelatihan ini bekerja sama dengan Balai Pelatihan Kerja. “Ada yang belajar menjahit, membuat roti, dan hidroponik. Pada 2023 ini, pelatihannya akan ditingkatkan. Saat ini sedang kami susun programnya,” pungkasnya. (*)

Baca juga serial dari laporan ini:
Laporan dari IKN (1): Pekik Suku Balik
Laporan dari IKN (2): Yang Bertahan dan Yang Jual Lahan

 

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar