PARIWARA

Large Scale Exercise untuk Keefektifan Tanggap Darurat

person access_time 5 years ago
Large Scale Exercise untuk Keefektifan Tanggap Darurat

Foto: PT PHM

Situasi darurat bisa terjadi kapan saja. Yang diperlukan bukan sekadar ketanggapan.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Rabu, 12 Desember 2018

kaltimkece.id PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai operator Wilayah Kerja Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM, mengadakan Large Scale Exercise atau LSE 2018. LSE juga berarti latihan skala besar saat menghadapi situasi darurat. Kegiatan dilangsungkan Rabu, 12 Desember 2018.

Latihan yang dimulai pukul 08.00 Wita tersebut digelar di pusat operasi WK Mahakam Balikpapan, Kalimantan Timur. Penyelenggaraannya melibatkan tim tanggap darurat dari lapangan-lapangan produksi terkait. Ada juga Management Response Team kantor PHM Balikpapan dan Jakarta.

Untuk memastikan jalur komunikasi, latihan turut melibatkan sejumlah pemangku kepentingan. Misalnya Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas - Ditjen Migas Kementerian ESDM, SKK Migas Jakarta dan Perwakilan Kalimantan Sulawesi. Selain itu Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda serta para wartawan.

Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dan Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) juga dilibatkan sebagai observer.

Baca juga:

 

“Latihan skala besar adalah kegiatan rutin yang diadakan di Wilayah Kerja Mahakam. Tujuannya  untuk menguji kesiapan dan keefektifan komunikasi dalam menangani kondisi kedaruratan,” ujar Sunaryanto, Executive Vice President of Operation & East Kalimantan District Manager.

LSE 2018 diskenariokan terjadi kebocoran jalur pipa kondensat ukuran 14 inchi River Crossing (RC) 6. Berada di area fasilitas produksi North Processing Unit di Lapangan Tunu, kawasan rawa-rawa di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam insiden itu terdapat satu korban terjatuh ke air. Terjadi pula tumpahan kondensat.

Selain berlatih menangani korban, dalam latihan tersebut para petugas membersihkan dan menghalau tumpahan kondensat yang bergerak menuju ke area sensitive dan mengarah ke tambak-tambak milik masyarakat. Sejumlah peralatan tanggap darurat dikerahkan. Di antaranya tuga fire fighting boat, satu anti-polution boat, enam sea truck boat untuk evakuasi dan pembuatan exlusion zone.

Sebanyak 850 meter atau 16 joints oil boom digelar untuk menangkap sekam padi yang ditebar sebagai pengganti dan gambaran tumpahan kondensat. Software Motum dan GIS dioperasikan untuk menyimulasikan arah gerak tumpahan kondensat. Semua pihak yang terlibat dalam latihan harus berkoordinasi dengan baik untuk mengatasi kejadian tersebut. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar