PARIWARA

Lautan Kunang-Kunang di Allehoud Smala

person access_time 5 years ago
Lautan Kunang-Kunang di Allehoud Smala

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Perayaan HUT Smala Samarinda tuntas sudah. Kesan mendalam bagi setiap yang terlibat.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Senin, 14 Januari 2019

kaltimkece.id Halaman depan SMA 5 Samarinda begitu ramai pada Sabtu malam, 12 Januari 2019. Malam itu menjadi puncak perayaan ulang tahun ke-44 sekolah menengah atas yang berlokasi di Jalan Juanda, Samarinda Ulu tersebut. Sudah jadi tradisi puncak perayaan hari jadi sekolah yang dilakukan sejak awal 2000-an. Menjadi ajang reuni alumni sekaligus momentum peningkatan kreativitas muda-mudi SMA 5 Samarinda.

Berbagai hiburan disuguhkan panitia yang merupakan kolaborasi siswa Smala, sebutan SMA 5 Samarinda dan Sky7.

Perayaan hari jadi mengangkat tema Allehoud. Menunjuk Fiersa Besari dan Kerabat Kerja sebagai penampil puncak. Selain Fiersa dan kawan-kawannya menghibur lebih dari seribuan remaja pada malam itu, beberapa penampilan musisi lokal turut memanaskan dinginnya malam itu. Ada Rio Satrio, penyanyi solo asal Kota Tepian dan Ajudan Pribadi yang menjadi band lokal Smala.

Baca juga:
 

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 Wita. Lampu panggung utama dimatikan. Nama Fiersa Besarisudah dielu-elukan pengunjung Allehoud. Sejurus kemudian, Fiersa Besari dan Kerabat Kerja naikke atas panggung bersamaan nyalanya lampu. Sorak-sorai remaja putri mendominasi malam itu. Lagu berjudul “Rumah” pun dibawakan Fiersa sebagai pembuka.

Lagu-lagu beraliran folk dibawakan apik Fiersa dan Kerabat kerja. Apalagi saat lagu “Kala” dimainkan. Nyaris seluruh pengunjung ikut bernyanyi malam itu.

Setelah lagu “Kala”, Fiersa membawakan lagu “Waktu yang Salah”. Ditengah lagu, pria yang juga penulis tersebut mengajak seluruh pengunjung melakukan hal yang disebutnya ritual. “Mari kita jadikan lapangan ini menjadi lautan kunang-kunang,” sebutnya.

Tanpa dikomando pengunjung menyalakan lampu flash ponsel masing-masing. Bak ribuan kunang-kunang lampu flash bergerak ke kanan kiri mengikuti irama lagu. Total sembilan lagu dibawakan Fiersa dan Kerabat Kerja malam itu. Ditutup lagu “Juara Kedua”.

Jangan Suka Bolos

Setelah pegelaran, kaltimkece.id mendapat kesempatan mewawancara Fiersa. Dia menyebut kedatangan kedua ke Kota Tepian lebih meriah. “Mindset kedatangan pertama dan kedua biasanya membawa tugas mengenalkan lagu kepada penonton,” ujarnya.

Di luar ekspektasinya, pada kali kedua datang ke Samarinda, para penikmat musik Kota Tepian sudah familier dengan karyanya. “Bahkan hampir semua lagu yang saya dan Kerabat Kerja bawakan ikut dinyanyikan pengunjung,” terang dia.

Ditanya lebih berkesan mana kedatangan pertama atau kedua di Samarinda, dia menyebut keduanya punya kesan masing-masing. Kunjungan pertama deg-degan untuk mengenalkan musik dan lagu yang dibawakan. Sementara yang kedua sudah bisa nyanyi bareng. “Masing-masing punya esensi,” tambahnya.

Yang unik, dari penampilan malam itu. Tak ada daftar lagu ditempel di lantai panggung. “Sebelum manggung biasanya list lagu sudah dikirim lewat WhatsApp,” ujarnya.

Dia menuturkan, hal itu untuk melatih untuk mengingat. “Dibiasakan, untuk proses mengingat agar tak cepat pikun,” jelas dia.

Disinggung project selanjutnya, Fiersa menuturkan, karena baru meluncurkan album bertajuk 11.11, saat ini dalam proses mengenalkan album tersebut. Sementara project buku terbarunya rencananya diluncurkan akhir 2019.

Nah, pesan Fiersa untuk anak Smala, rajinlah belajar dan jangan sering membolos. “Kalo bolos sesekali diwajarkan, asal jangan sering-sering,” kelakarnya. (*)

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar