Pariwara DPRD Kukar
Mara Bahaya di Sungai Rebaq Rinding, Warga Menanti Normalisasi
Gotong royong warga di Sungai Rebaq Rinding. (istimewa)
Anak Sungai Mahakam ini bisa menjadi jalur penting. Tapi kondisinya begitu sulit untuk dilintasi.
Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 13 September 2019
kaltimkece.id Sungai Rebaq Rinding di Desa Rebaq Rinding Dalam, Muara Muntai, merupakan akses penting bagi warga sekitarnya. Anak Sungai Mahakam tersebut menghubungkan wilayah seperti Kecamatan Muara Wis, Kota Bangun, Kenohan, serta sejumlah desa di Danau Melintang dan Danau Semayang.
Selain akses menuju desa di kawasan danau, Rabaq Rinding merupakan jalur nelayan mencari ikan. Sayang, akses air tersebut mengalami pendangkalan. Motoris kapal motor maupun nelayan mesti ekstra hati-hati.
Serba salah melewati jalur itu. Bila air pasang, arus sangat deras. Sementara dalam kondisi normal hingga surut, kapal motor rentan kandas. Belum lagi batang kayu tak terlihat menjadi jebakan bagi motoris.
Melihat keadaan tersebut anggota DPRD Kukar dari fraksi Gerindra, Sopan Sopian, melaporkan kondisi sungai Rebaq Rinding ke Dinas Pekerjaan Umum Kukar. Dia berharap ada dana taktis untuk normalisasi anak Sungai Mahakam tersebut. "Selain menjadi akses utama, jangan sampai ada korban jiwa," ujarnya.
Beberapa perahu sempat kecelakaan akibat menabrak batang kayu di Rebaq Rinding. "Beruntung tak ada korban jiwa," ujarnya.
Warga pinggir Sungai Rebaq Rinding beberapa waktu lalu sudah melakukan gotong royong membersihkan batang kayu di dalam sungai. Modal gergaji mesin, warga mulai membersihkan. Namun, untuk sedimentasi di dasar sungai tentu perlu alat berat. "Enggak perlu dana yang besar sekali, yang penting untuk keadaan darurat dulu," ujarnya.
Setelah berkonsultasi, Sopian akan kembali pada Senin, 16 September 2019. Dia merasa perlu mengawal hak tersebut lantaran menyangkut kepentingan warga Kukar. (*)
Editor: Bobby Lolowang