Pariwara DPRD Kukar

Sopan Sopian, Mantan Kades Muara Muntai yang Jadi Legislator

person access_time 5 years ago
Sopan Sopian, Mantan Kades Muara Muntai yang Jadi Legislator

Sopan Sopian memiliki relasi kuat dengan masyarakat. (istimewa)

Sopan Sopian menjaga karakternya sebagaimana semula. Tak diubah jabatan dan kedudukan.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 13 September 2019

kaltimkece.id Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) 2019-2024 didominasi wajah baru. Di antaranya adalah Sopan Sopian. Legislator Partai Gerindra itu berhasil mendulang 1.259 suara dari daerah pemilihan yang meliputi Kecamatan Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut, Kota Bangun, Tabang dan Muara Muntai.

Penampilannya sederhana bila berada di luar kantor DPRD. Celana pendek di bawah lutut, dan kaus oblong hitam menjadi kostum yang dipakai saat mendampingi atlet begasing binaannya dalam lomba begasing rangkaian Erau Adat Kutai, Kamis, 12 September 2019. Bahkan beberapa kali kaltimkece.id mendapati Sopian bercengkerama dengan petugas kebersihan di lingkungan kantor DPRD Kukar.

Jumat sore, 13 September 2019, pria asal Kota Bangun, Kukar, itu menceritakan perjalanannya hingga duduk di kursi legislatif. Sopian awal meniti karier pada 1997. Jauh dari dunia politik. "Saat itu saya menjadi teknisi outsourcing di PLN Unit Muara Muntai," ujarnya.

Pada 2013 dilaksanakan pemilihan kepala desa di Desa Muara Muntai Ulu. Ia Ikut dalam kontestasi tersebut. Dan ternyata terpilih. Saat lima tahun menjabat, kuliah politik Sopian dimulai. Dia belajar cara mengatasi masalah-masalah desa yang dia pimpin. Ketika masa jabatan kepala desa selesai pada 2018, Sopian masuk radar Partai Gerindra. Ternyata sudah sejak lama.

Warga mendukung. Mulai 2018 pun Sopian menjadi kader Gerindra. "Kalau waktu itu warga desa yang pernah saya pimpin enggak mendukung, saya juga tak mau ikut pileg," ujarnya.

Dari pantauan kaltimkece.id, Sopian adalah sosok yang kerap mengabadikan berbagai kegiatan di media sosial. Dia menyebut, mulai bersosial media sejak 2009. Nah, kala menjadi kepala desa, dia melihat laju informasi mesti diikuti. "Termasuk melakukan promosi atas apa yang terjadi di desa seperti Muara Muntai Ulu," terangnya.

Program Unggulan Betulungan

Pada unggahan di media sosialnya, Sopian kerap menggunakan bahasa Kutai. Baik untuk teks foto, status, maupun saat membalas komentar warganet. Nah, di situ pula dia menginisiasi program gotong royong dengan kearifan lokal bernama Betulungan.

Dalam bahasa Kutai, betulungan artinya gotong royong. Tapi gotong royong di sini dalam berbagai hal. Yang paling sering adalah donasi untuk perbaikan fasilitas publik. Bisa jadi Betulungan pula program yang membuat warga memercayakan suaranya diwakili oleh Sopian. "Saya tidak mau mengkhianati amanah yang diberikan kepada saya," tegasnya.

Pria yang tercatat sebagai pembina beberapa organisasi kepemudaan, olahraga, dan kesenian tersebut, berniat membawa perubahan dari duduknya dia sebagai legislator. Terkhusus di Muara Muntai dan di daerah pemilihannya.

Saat mencalonkan diri di pileg, Sopian tak membayangkan bisa duduk sebagai legislator tanpa mesti melakukan kampanye hitam. Termasuk beli suara atau hal lainnya. "Tentu dana yang saya keluarkan tak besar. Tapi karena kepercayaan masyarakat memilih saya," kuncinya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar