Musda GMKI di Kutim, Bukti Toleransi Beragama Berjalan Baik

Ditulis Oleh: Robithoh Johan Palupi
Rabu, 03 Oktober 2018

kaltimkece.id Suara gong yang mendalu-dalu menjadi tanda pembukaan Musyawarah Daerah III Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GMKI) se-Kalimantan Timur. Musda diadakan di Hotel Mesfa Mulia, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur pada Selasa, 2 Oktober 2018.

Bupati Kutai Timur Ismunandar memberikan kalung tanda peserta kepada dua peserta Musda GMKI. Bupati kemudian menitipkan harapan dan pesan kepada umat Kristiani. Menurutnya, pemerintah sangat menjunjung sikap toleransi antar pemeluk agama. 

Hal itu tercermin dari penyediaan alokasi dana yang cukup besar bagi pembangunan sarana ibadah baik masjid, gereja, maupun vihara. Pemkab Kutim, bulan lalu, telah meresmikan dua gereja dan satu vihara. "Minggu depan, satu gereja lagi diresmikan,” jelas Bupati. 

Sehubungan dengan pembangunan gereja, Ismunandar meminta lebih awal berkoordinasi dengan Pemkab. “Agar segala urusan bisa berjalan dengan lancar, terutama pengurusan izin lokasi. Jangan sampai bangunan sudah berdiri, izinnya belum ada,” ingat Ismunandar.

Sampai 2016, jumlah tempat ibadah di Kutai Timur terdiri dari 166 gereja Kristen, 62 gereja Katholik, 450 masjid, 369, musala, dan 23 pura sebagaimana dicatat di Kutim Dalam Angka Tahun (2017). 

Ketua GMKI Kaltim, Pendeta Hengki Boyke Sawu, mengatakan bahwa pendirian gereja harus bisa menjadi garam dan terang bagi dunia. "Kehadiran gereja di manapun harus berdampak positif di lingkungan sekitar," katanya. 

Musda GMKI dihadiri perwakilan Bimas Kristen Kaltim, Forum Kerukunan Umat Beragama Kutim, Bimas Kristen Kutim, dan perwakilan Polres Kutim. Musda akan mendengarkan laporan pengurus sebelumnya, kemudian memilih pengurus periode lima tahun mendatang sekaligus menyusun program kerja GMKI se-Kaltim.

Ismunandar mengucapkan selamat mengikuti musda bagi para peserta. Bupati berharap, musda selesai dengan baik dan bermanfaat bagi pengembangan organisasi. (*)

Editor: Muhammad Yamin