Pariwara Kutai Timur

Operasi Katarak di Wahau, Telen, dan Kongbeng

person access_time 5 years ago
Operasi Katarak di Wahau, Telen, dan Kongbeng

Foto: Wak Hedir (Humas Pemkab Kutim)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 09 April 2019

kaltimkece.id Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara bekerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timurmelalui Puskesmas Muara Wahau, Telen dan Kongbeng gelar Bakti Sosial berupa operasi katarak mata. Kali ini, pelaksanaannya di Puskesmas II Muara Wahau, Sabtu, 6 April 2019. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kutim yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Muhammad Yusuf.

Ketua Tim PERDAMI Cabang Kaltim-Kaltara dr Eka Falentina Wati SPM mengatakan kegiatan tersebut merupakan tahun ketiga pihaknya dengan Dinkes Kutim. Sebelumnya telah melakukan operasi katarak di Muara Bengkal dan Muara Ancalong. Tahun ini, diadakan di Muara Wahau mengingat banyak masyarakat yang memiliki gangguan pada mata serta cukup jauh untuk datang ke Kota apabila ingin melakukan pemeriksaan mata.

Lebih lanjut Eka menjelaskan, PERDAMI Cabang Kaltim-Kaltara telah dibentuk sejak 2003 silam. PERDAMI merupakan organisasi prosefesi yang tugas utamanya adalah memberantas kebutaan. Penyebab kebutaan itu banyak, empat terbesar penyebab kebutaan di Indonesia dan negara berkembang adalah nomor satu katarak, selanjutnya glaucoma, penyakit-penyakit saraf mata dan kelainan-kelainan refraksi.

"Katarak masih menjadi primadona, karena mengapa, bila dokter mata ditanya, tindakan apa  yang paling banyak ditangani oleh dokter? Yaitu katarak. Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara, karena jumlah penduduknya tertinggi. Penyebabnya fasilitas yang masih terbatas. Seperti di Muara Wahau dan harus menempuh jarak yang cukup jauh," ucap dokter spesialis mata yang bertugas di Balikpapan tersebut.

Tim PERDAMI tidak hanya dari satu, namun dari beberapa Kota/Kabupaten dan kali ini ada yang dari Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Disamping sebagai kewajiban untuk memberantas kebutaan, Eka mengakui  ada rasa senang tersendiri karena bisa keluar dari rutinitas sehari-hari.

"Bertemu orang banyak dan ketemu dengan pasien yang bisa melihat, itu adalah kepuasan kami (PERDAMI). Itulah, mengapa kami tidak henti-hentinya pergi jika ada kegiatan bakti sosial," ucap Eka yang juga sebagai Sekretaris PERDAMI cabang Kaltim-Kaltara itu.

Disamping itu Eka mengakui, kegiatan terkadang mengalami kendala karena biaya. Tapi Ia bersyukur sambutan dari Dinas Kesehatan Kutim dan masyarakat begitu baik. Sehingga bisa mendukung pelaksanaan bakti sosial yang dilaksanakan selama ini di Kutim.

Sementara, Camat Muara Wahau, Irang Ajang mengatakan Pemerintah Kecamatan Muara Wahau menyambut baik kegiatan tersebut. Dia juga meminta agar kegiatan tersebut dapat dijadwalkan kembali tahun depan. Khususnya, untuk wilayah Kecamatan Muara Wahau, Telen dan Kongbeng.

"Karena kegiatan ini sangat mulia, karena jika dihitung - hitung biaya  yang harus dikeluarkan oleh pasien cukup tinggi. Berkat perhatian Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, khususnya PERDAMI, sehingga bisa mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kami sangat berterima kasih dan memberikan  apresiasi yang setinggi - tinghinya,  sebab kegiatan  ini merupakan suatu kegiatan yang sangat mulia," kata mantan Camat Kongbeng tersebut.

Diakhir,  dia mengimbau agar masyarakat yang dioperasi harus mengikuti ketentuan-kentuan yang telah disampaikan oleh tim medis. Sehingga, mata bisa lekas membaik.

"Selesai operasi jangan langsung dibawa ke kebun. Karena masih ada pemeriksaan lanjutan, jadi harus diikuti. Kami doakan bapak/ibu yang telah melakukan operasi dapat sembuh dan menikmati masa tuanya dengan baik " tutupnya.

56 Peserta

Terdapat 56 pasien yang berhasil menjalani operasi katarak, setelah dilakukan pemeriksaan sebelumnya. Antusiasme masyarakat pedalaman untuk melakukan operasi katarak cukup bagus. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran kesehatan yang cukup tinggi. Dari 190 warga yang mendaftar untuk ikut operasi katarak itu, tak hanya berasal dari kecamatan Muara Wahau. Namun ada yang berasal dari Kongbeng, dan Telen.

“Sebenarnya yang mendaftar ada 190 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan 56 orang mengalami katarak dan 3 orang mengalami petrigium dan sisa gangguan pada mata. Sehingga mereka tak dilakukan operasi,” kata Kepala Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kutim, H Muhammad Yusuf yang  turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan bakti sosial operasi katarak ini merupakan kerjasama Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Kaltim dan Kaltara dengan Dinas Kesehatan Kutim serta Puskesmas Muara Wahau II dan melibatkan 4 dokter spesialis mata yang tergabung dalam PERDAMI. Serta dibantu tim medis dari Puskesmas Muara Wahau dan Kongbeng.

Dikatakan Yusuf, bakti sosial operasi katarak ini sangat membantu masyarakat. Sebab, jika melakukan operasi sendiri masyarakat harus mergoh koceknya sekitar Rp 5 juta. Sehingga kegiatan ini sangat besar artinya bagi masyarakat terutama di pedalaman Kutim yang memerlukan uluran bantuan seperti ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya bakti sosial operasi katarak tersebut.

Demikian juga kepada tim dokter yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan operasi katarak selama berada di Muara Wahau. Kemudian tim medis dan staf UPT Puskesmas Muara Wahau yang juga ikut membantu dalam kelancaran operasi katarak. (pariwara/hms15)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar