Pariwara Kutai Timur

Pemkab Kutim Hadir Perayaan Nyepi di Long Mesangat

person access_time 5 years ago
Pemkab Kutim Hadir Perayaan Nyepi di Long Mesangat

(Foto: Wahyu Humas)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Rabu, 13 Maret 2019

kaltimkece.id Hari raya nyepi tak hanya diperingati oleh warga Hindu di Bali, tetapi juga seluruh masyarakat Hindu diwilayah Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur. Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, pada 6 Maret 2019, ritual pelepasan Ogoh-Ogoh di kecamatan tersebut turut dihadiri Bupati Kutim Ismunandar dan Wabup H Kasmidi Bulang. Ogoh-Ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Kegiatan dibuka dengan tari Olet dari Sanggar Tari Peradah Widya Darma. Nampak ratusan warga berkumpul antusias menyaksikan ritual agama yang sarat dengan seni budaya tersebut. Pura Singa Jagat Nata, Desa Sumber Sari Kecamatan Long Mesangat, menjadi lokasi utama kegiatan dimaksud.

"Sejarah mengatakan di bumi Mulawarman kerajaan Hindu tertua ada di Kutai ini, nenek moyang kami juga Hindu," ujar Ismu, sapaan akrab Bupati.

Ismu sangat mengapresiasi ritual pelepasan Ogoh-Ogoh kreasi warga desa Sumber Sari seabgai rangkaian perayaan Nyepi. Sebagai bentuk apresiasi terhadap umat Hindu, Bupati menyebut pihaknya akan mengupayakan renovasi dan penambahan Pure yang sudah ada. Terakhir Ismu menyampaikan bahwa melalui Gerbang Desa Madu, Pemkab akan terus berpaya memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat.

“Urusan air dan listrik wilayah Long Masengat alhamdulilah cukup terpenuhi hingga kedesa-desa. Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Kutai Timur menjadi lebih baik dan mandiri,” ajaknya. "Rahayu Rainan Nyepi (Selamat Hari Raya Nyepi) 1941 tahun baru saka," tambahnya.

Sementara itu Camat Long Mesangat Emmanuel Eng juga memberikan sambutan sebagai perwakilan kecamatan dalam kegiatan tersebut. Dia juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi 1941 Tahun Baru Saka. Ia juga mengajak masyarakat Hindu untuk terus mengembangkan moderenisasi. Baik dalam beragama, maupun dalam kehidupan bersama sebagai warga Kutim.

"Kami dari pihak kecamatan memiliki program inovasi desa berkaiatan dengan wisata, kelompok anak suku Bali akan dirangkul dalam pembangunan demi Long Masengat dan Desa Sumber Sari utamanya," sebut Eng.

Pemangku Adat Hindu Long Masengat, I Made Putra mengaku sangat tersanjung atas hadirnya Bupati dan Wabup. Karena menyempatkan waktunya untuk perayaan Hari Raya Nyepi bersama warga Hindu di Long Mesangat.

"Kami bangga jadi orang Kutai Timur walaupun kami dari transmigrasi, tapi kami hidup dan lahir disini. Kami tidak berhayal pulang kampung," ujar I Made Putra.

Ia selaku perwakilan umat Hindu dari beberapa etnis mengaku senang dengan kunjungan pimpinan daerah dalam pelepasan Ogoh-Ogoh ini. Dia berharap dengan adanya pertemuan ini, meningkatkan tali silaturahmi antara warga dan pemimpin.

Launching PKH, KIS dan Rasta

Saat kunjungan kerja ke Kecamatan Long Mesangat, Bupati Kutim Ismunandar bersama Wabub Kasimidi Bulang dan jajaran tak mengikuti ritual pelepasan Ogoh-ogoh untuk peringatan Hari Raya Nyepi. Namun juga sekaligus Launching Program Keluarga Harapan (PKH), Program Keluarga Indonesia Sehat (KIS), Bansos Berasa Sejahtera (Rasta) untuk masyarakat Long Mesangat. Launching digelar di Halaman Kantor Camat Long Masengat, Rabu (6/3/2019).

Berdasarkan laporan dari dinas sosial (Kutai Timur) Kutim, penerima program tahun ini, khusus Long Mesangat untuk PKH sejumlah 869 kartu, KIS sejumlah 641 kartu dan Rasta 869 Kartu.

Bupati H Ismunandar yang melakukan launching sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis progam mengatakan PKH, KIS dan Rasta saat ini masih sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk itu atas perhatian pemerintah ini, masyarakat wajib bersyukur.

"Kami (Pemkab Kutim) hanya menjalankan sesuai amanah beliau (Presiden Joko Widodo). Melaksanakan instruksi membangun daerah dari pinggiran yakni Program Nawacita," tutur Ismu.

Diluar itu, Bupati meminta maaf kepada masyarakat apabila program pembangunan infrastruktur belum terlaksana maksimal. Masyarakat diminta bersabar, dia berharap di tahun anggaran selanjutnya, segala program kebutuhan dasar masyarakt dapat dipenuhi secara bertahap. Perusahaan juga diminta untuk terlibat dalam pembangunan. Jika perusahaan tidak terlibat dalam pembangunan, Ismu bahkan menyarankan agar kontrak kerja perusahaan dimaksud tak usah diperpanjang. Terakhir jika ada permasalahan di lapangan, Bupati meminta agar pada saat Coffee Morning pekan pertama, Camat dan Kades bisa menyampaikan aspirasi atau kendala pembangunan.

Camat Long Mesangat, Emmanuel Eng menerangkan Launching ini dilaksanakan sekali saja. Pihak kecamatan bertindak sebagai pengawas distribusi hingga kepada penerima manfaat maupun pendamping. sehingga betul-betul memanfaatkan anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah.

“Dalam penyerahan, melibatkan jajaran RT, RW dan Kades agar pengajuan dan penyaluran paket bantuan tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu, ” jelasnya.

Emmanuel Eng mengatakan dalam pengajuan data, semua berdasarkan rekomendasi tim di lapangan yakni RT, RW dan Kades. Kemudian diajukan ke Kemensos untuk ditindak lanjuti.

Jumiati dari Desa Tanah Abang Long Masangat sebagai salah seorang penerima bantuan sangat berterima kasih atas perhatian Pemerintah Pusat serta Pemkab Kutim. Program ini menurutnya selalu tepat sasaran. Untuk itu ia sangat bersyukur, karena program ini dapat meringankan kesusahan warga.

"Mudahan progam ini berlanjut setiap tahunnya dan bisa membantu seluruh kecamatan lain, bukan disini saja," harap ibu yang menggunakan kerudung hitam.

Program Tanam Jagung

Pada 2019 ini, Bupati Kutim H Ismunandar kembali menawarkan terobosan baru bidang pertanian. Yakni mengajak warga tak hanya menanam padi di sawah, tapi juga menanam jagung. Program ini dinilai cocok dikembangkan di Kutim salah satunya di Desa Tanah Abang, Kecamatan Long Mesangat, jika melihat kondisi lahan yang ada. Untuk tahap awal, Desa Tanah Abang memprogramkan tanam jagung dilahan seluas 200 hektare.

Saat ke Tanah Abang, Rabu (6/3/2019) sore, Bupati H Ismunandar dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang berserta rombongan berdiskusi bersama Kepala Desa (Kades) Tanah Abang berserta masyarakat mengenai kemudahan dalam progam ini.

Kades Tanah Abang Faturahman, mengatakan dalam progam menanam jagung 200 hektare, masyarakat menanam dilahan sistem sewa 1 hektare Rp 500 ribu dan disetorkan ke Dinas Pertanian.

“Untuk hasil tanam jagung ini, hasilnya sungguh menjanjikan. Dengan 3 ton bibit ditanam dengan 2 unit alat menanam. Masyarakat siap untuk membantu menambah produktivitas dibidang pertanian serta mewujudkan menuju program ketahanan pangan. Sawah tiap tahun di tanami padi, jadi memutus siklus hama, kami memutuskan menanam jagung untuk tahun ini,” jelas Faturhaman.

Faturahman hanya mengeluh persoalan tambahan modal yang sulit didapat dari pinjaman bank. Kalua soal pupuk bersubsidi sudah bisa dipenuhi melalui Dana Desa.

Menanggapi hal itu, Bupati H Ismunandar memberi solusi dengan berjanji akan membuat kajian pinjaman tanpa bunga dan persyaratan yaitu sistem kepercayaan. Yakni melalui distribusi program Rp 1 miliar untuk tiap desa di Kutim. Untuk mempercepat keberhasilan Gerbang Desa Madu.

“Harapan kita dengan program Rp 1 miliar itu dikelola dengan baik. Salurkan sebagaian menjadi modal ke-Bumdes. Kemudian dikelola dengan benar walapun hanya dengan sistem kepercayaan. Semua itu untuk masyarakat, pembangunan serta lain-lainnya. Jika dikelola dengan benar, kepercayaan itu akan tumbuh dengan sendirinya,” terang Ismu.

Terakhir, Ismunandar percaya masyarakat Long Masengat dapat berhasil dan mandiri. Terutama desa-desa yang memiliki program bercocok tanam, dikarenakan rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai petani. Kedepan pasti sanggup dan mampu untuk memberikan hasil terbaik. (pariwara/hms7)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar