Pariwara Kutai Timur

Semarak Revolusi Mental di Bumi Nyiur Melambai

person access_time 5 years ago
Semarak Revolusi Mental di Bumi Nyiur Melambai

Foto: Irfan (Humas Pemkab Kutim)

Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Edisi II di Manado. Mendorong peran pemerintah tingkatkan pelayanan publik yang cepat dan tolak suap.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Minggu, 28 Oktober 2018

kaltimkece.id Sekitar seribu orang kompak menari poco-poco, khas Minahasa dalam pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKNRM) edisi kedua di Lapangan KONI Sario, Jumat, 26 Oktober 2018. Tak hanya itu, pasukan baris-berbaris pegawai negeri sipil dari berbagai instansi Provinsi Sulawesi Utara, marching band, paduan suara SMK Negeri 1 Manado, hingga nusantara bernyanyi oleh Polda Sulut buat pembukaan PKNRM semakin semarak.

"Atas nama Pemprov Sulut, selamat datang, selamat baku dapa di Bumi Nyiur Melambai untuk seluruh tamu undangan dari pelosok Nusantara. Nikmati sajian hiburan dari kami semoga berkesan,” ucap Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam sambutan pembukaannya.

Digelar oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), PKNRM berlangsung sejak 26-28 Oktober 2018 di Manado. Terdiri dari pameran inovasi pelayanan publik, rembuk nasional, pemutaran dan diskusi film bertema revolusi mental, dan masih banyak lainnya. Acara ini digelar untuk menyebarluaskan capaian gerakan revolusi mental (GNRM) kepada masyarakat luas. Ini adalah gelaran kedua, setelah 2017 digelar di Surakarta, Jawa Tengah.

“GNRM pada intinya adalah sebuah gerakan menjebol penghambat kemajuan dan membangun peradaban yang memajukan bangsa dan negara” kata Menko PMK Puan Maharani dalam sambutan pembukaannya.

Sinergi Pusat dan Daerah

Hadir di PKNRM, Sekretaris Kabupaten Irawansyah mewakili Bupati Ismunandar menegaskan pemerintah daerah sudah berkomitmen dalam menjalankan gerakan nasional revolusi mental (GNRM) sesuai arahan pemerintah pusat.

“Pemkab Kutim melakukan himbauan mulai dari OPD hingga ke masyarakat harus memahami tentang rasa kebersamaan untuk meningkatkan revolusi mental. Salah satunya tidak menyogok untuk memuluskan suatu kesempatan. Mengutamakan integritas di antara pemangku kebijakan,” kata Irawansyah.

Ditambahkannya, Kutim juga sudah melakukan gerakan menjaga stabilitas keamanan lewat rasa dan persatuan di daerah agar tidak terjadi konflik SARA. Melibatkan seluruh paguyuban daerah di Kutim agar berdampingan dalam toleransi agar tidak ada perpecahan dan selalu kondusif.

Menko PMK Puan Maharani menyebut segala hal positif sudah dilakukan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla selama empat tahun ini adalah bentuk nyata revolusi mental jalan terus.

"Inovasi-inovasi kementerian atau lembaga pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terkait dengan pembangunan manusia, pembangunan infrastruktur, dan bagaimana memberikan pelayanan publik yang terbaik adalah revolusi mental," kata Puan.

Puan mencontohkan, revolusi mental bisa dirasakan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.

“Hasilnya di Asian Games justru di luar prediksi Indonesia melenceng ke atas, menyodok keurutan 4 besar dari target urutan ke delapam. Ini contoh nyata prestasi atlet dalam semangat bertanding yaitu totalitas,” kata Puan Maharani.

Kendati begitu, Puan tak menampik masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Terutama pelayanan publik, menurut Puan, harus lebih bermakna revolusi mental baik dari pelaksana dan untuk  masyarakat.

"Dikatakan susah, ya susah. Tapi kita harus berupaya terus mewujudkannya karena itu adalah salah satu cara agar kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain dalam soal pelayanan publik," kata Puan.

Hadir di Manado, selain Puan, juga hadir Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan  Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, 

Puan juga mendorong setiap kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, maupun daerah untuk menjadikan PKNRM ini sebagai momentum penting untuk melahirkan berbagai inovasi yang kreatif dalam mewujudkan pelayanan publik yang optimal. Dengan demikian, implementasi Revolusi Mental dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Pelayanan Publik Kutim

Irawansyah menegaskan, salah satu GNRM di Kutim ialah lewat mengoptimalkan pelayanan publik terkait perizinan, pembiayaan, hingga masalah pembangunan yang sesuai rencana. Keteladanan sebagai wujud nyata harus dilakukan pemerintah. Dengan memberikan peningkatan pelayanan publik yang semakin baik, semakin ramah dan semakin simpatik bagi rakyat terkait pelayanan yang tepat waktu, prosedur, biaya, tempat dan tentu saja memberikan kepuasan kepada warga Kutim. Kutim sudah beberapa kali menggelar kegiatan yang sama di daerah, sebagai wujud kesinambungan GNRM yang diimplementasikan di daerah.

“Kedepan akan kita hadirkan semaksimal mungkin seluruh aparatur dan perangkat daerah hingga warga. Agar ada gerakan yang sama sebagai tindak lanjut instruksi presiden, hasilnya Kutim memperoleh target panji-panji keberhasilan,” kata dia. (hms13/pariwara)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar