Pariwara Mahakam Ulu

50 Kampung di Mahulu Telah Membuka Ladang Pertanian Menetap

person access_time 2 years ago
50 Kampung di Mahulu Telah Membuka Ladang Pertanian Menetap

Penanaman padi ladang di Mahulu. FOTO.PROKOPIM MAHULU

Jika mengikuti tata kelola, hasil panen bakal lebih bagus.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 19 September 2022

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu bersama para petani di kampung semakin serius mewujudkan ketahanan pangan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya kampung yang membuka ladang padi menetap program 10 hektare per kampung. Untuk ladang padi mandiri, Pemkab Mahulu juga mulai meluncurkan bantuan biaya tanam Rp 2 juta per hektare.

“Per 9 September 2022, semua kampung di Mahulu, 50 kampung telah membuka lahan. Walaupun belum semua membuka 10 hektare lahan,” ungkap Beny Arianto Koordinator Tim Teknis Gerbangmas P2MKM Mahulu di sela temu wicara antara Bupati Mahulu bersama petani di Kampung Mamahaq Besar, Jumat, 9 September 2022. Tim di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mahulu ini bersama dinas dan pemerintah kampung bertugas memastikan program ladang menetap 10 hektare per kampung berjalan.

Jumlah kampung yang membuka lahan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun 2021 lalu sebanyak 35 kampung. Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh pun sudah mendapat laporan tersebut dari DPMK Mahulu.

Bupati Bonifasius mengajak para pengurus kampung dan petani sebagai pengelola ladang pertanian 10 hektare agar mengikuti tata kelola yang sudah diatur dan disusun antara pemerintah kampung dan DPMK. Menurut kesepakatan itu, penanaman serentak padi ladang kering dimulai bulan September sampai Oktober 2022.

Beberapa petinggi kampung mengutarakan mereka kesulitan membersihkan ladang karena faktor cuaca yakni hujan. Menanggapi persoalan itu, bupati yang juga berladang padi ladang menyarankan petani membuka dan menanam padi secara bertahap.

Teknis sederhananya, ladang dibuka, dibersihkan dan ditanam bertahan mengikuti kondisi cuaca panas. Jika kondisi cuaca hujan, proses ditunda sejenak. Setelah kondisi cuaca panas, proses penanaman dan pembersihan lahan dilanjutkan. Saran bupati yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini, agar lahan yang sudah dibuka produktif dan tidak ditumbuhi gulma.

“Padi bisa ditanam bertahap dan dipanen bertahap,” saran bupati. “Kalau mengikuti tata kelola pasti hasilnya bagus,”.

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar