Pariwara Mahakam Ulu

Berbagai Langkah Mempercepat Kenaikan Status Rumas Sakit GSM Menjadi Tipe D Umum

person access_time 3 years ago
Berbagai Langkah Mempercepat Kenaikan Status Rumas Sakit GSM Menjadi Tipe D Umum

Rumah Sakit Pratama GSM disiapkan naik status menjadi Tipe D umum (kaltimkece.id/Muhibar Sobary A)

Pemkab Mahulu bertekad menaikan status Rumah Sakit Pratama GSM menjadi Tipe D umum 1-2 tahun ke depan. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 28 Juni 2021

kaltimkece.id Kesehatan merupakan hak dasar setiap rakyat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu terus berupaya memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan. Salah satu upayanya dengan meningkatkan status Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (GSM) menjadi tipe D Umum. Program prioritas ini tertuang dalam visi dan misi bupati dan wakil bupati periode 2021-2024. 

“Kita harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar dampaknya masyarakat kita sehat, layanan kepada masyarakat terjamin, berkualitas dengan sarana dan prasarana yang lengkap,” ucap Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh. 

Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat presentasi peta jalan percepatan program kegiatan sesuai visi misi kepala daerah 2021-2024 di ruang rapat Bappelitbangda, Kamis, 17 Juni 2021. 

Bupati yang menjabat di periode kedua ini menambahkan, peningkatan status rumah sakit berdampak besar pada meningkatnya standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kabupaten termuda di Kaltim ini.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), drg Agustinus Teguh Santoso berterima kasih atas dukungan pemerintah kabupaten meningkatkan status RS GSM dari tipe pratama menjadi tipe D umum.

Menindaklanjuti hal itu, dalam waktu dekat jajarannya segera mengumpulkan pihak manajemen rumah sakit meninjau kondisi riil di lapangan. Hasilnya kemudian disiapkan dan diusulkan agar dianggarkan di APBD-P. 

Direktur Rumah Sakit GSM, Angela Permara Tubuq memberi penjelasan tambahan. Untuk  meningkatkan status rumah sakit dari tipe pratama menjadi rumah sakit tipe D, harus melalui beberapa tahap. Di antaranya ketersediaan ruang rawat inap kamar tidur pasien. Selanjutnya ketersediaan minimal dua dokter spesialis dasar seperti dokter bedah, serta anak dan kandungan. 

"Ruang rawat inap pasien yang ada saat ini masih di bawah 50 kasur. Jadi masih perlu tambahan lagi," ucapnya terpisah kepada kaltimkece.id Selasa, 27 April 2021 lalu. 

Rencana penambahan kamar tidur tersebut akan dilakukan pada 2021 ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat. 

Sejauh ini, sambung Ela- sapaan karib Angela, Rumah Sakit GSM hanya memiliki satu dokter spesialis bedah. Itu pun masa dokter tersebut habis kontrak Juni mendatang.

"Alternatif kami untuk menyiasati dokter tersebut dengan merencanakan kerja sama dengan rumah sakit daerah sekitar. Misal di Kubar, Kukar, ataupun Samarinda. Untuk lebih lanjut kepastiannya akan diinfokan," imbuhnya. 

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso, mengakui jumlah dokter spesialis yang bertugas di Mahulu masih jadi kendala. 

Meski demikian, Pemkab Mahulu tak berpangku tangan. Berbagai cara diupayakan. 

Namun, pihaknya telah mengupayakan hal tersebut lewat kerja sama dengan lembaga pendidikan. Selain itu, kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk penempatan dokter spesialis di Mahulu turut dilakukan.

Adapun kerja sama terbaru dilakukan Pemkab Mahulu untuk mendatangkan dokter spesialis ialah bersama Universitas Brawijaya Malang. Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, melakukan kunjungan serta kerja sama dengan kedua belah pihak di bidang kesehatan pada Rabu, 14 April 2021 lalu

"Jadi memang bertahap pembangunannya. Kami targetkan dalam dua tahun dapat meningkatkan status rumah sakit tersebut," ucap Teguh pada kaltimkce.id pertengahan April 2021 lalu. (*)

 

Dilengkapi : Muhibar Sobary A

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar