Pariwara Mahakam Ulu

Bolak-Balik Angkut Jenazah hingga Melahirkan di Atas Speedboat, Ragam Kisah SOA yang Diandalkan Warga Mahulu

person access_time 3 years ago
Bolak-Balik Angkut Jenazah hingga Melahirkan di Atas Speedboat, Ragam Kisah SOA yang Diandalkan Warga Mahulu

Aktivitas penyeberangan di Mahakam Ulu. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Pemkab menegaskan komitmen melanjutkan program Subsidi Operasional Angkut atau SOA.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Selasa, 09 Maret 2021

kaltimkece.id Mulai redupnya matahari sore itu menemani Marta Lenik yang sedang duduk seorang diri di sisi kiri speedboat di Dermaga Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu. Wanita 44 tahun tersebut baru saja membeli kebutuhan harian untuk dibawa ke rumahnya di Kampung Long Nunuk.

Marta memang kerap menggunakan transportasi sungai tersebut untuk ragam keperluan. "Kadang mengurus anak, kadang mengurus uang, terus juga beli perlengkapan harian," sebut ibu rumah tangga tersebut kepada kaltimkece.id, Senin, 8 Maret 2021.

Marta merupakan satu di antara 60 ribuan jiwa penerima manfaat Subsidi Operasional Angkut (SOA) di Mahakam Ulu alias Mahulu. SOA merupakan program subsidi angkutan sungai bagi masyarakat setempat. Lebih 60 ribu jiwa penerima manfaatnya, merupakan angka yang diungkapkan Bonifasius Belawan Geh saat Laporan Pertanggungjawaban sebagai Bupati Mahulu periode 2016—2021 pada rapat paripurna di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Senin, 15 Februari 2021 silam.

Sebagai penerima manfaat, Marta memiliki kartu identitas khusus. Dua dari tiga anaknya juga telah mendapat kartu identitas penerima SOA tersebut. Oleh kedua anaknya tersebut, fasilitas itu sangat membantu ketika mudik ke kampung halaman di Long Nunuk.

"Anak kedua saya yang sedang kuliah di Samarinda dapat. Satu lagi yang masih SMA juga dapat," sebutnya.

Sejauh ini, sudah lima kali Marta menggunakan SOA dari Long Nunuk menuju Long Bagun ataupun sebaliknya. Tidak sepeser pun uang dikeluarkan. Marta sangat merasa sangat terbantu. Ia begitu berharap SOA kembali dilanjutkan pemerintah pada 2021 ini.

Lain Marta, lain juga Andi. Motoris berusia 20 tahun tersebut memang bukan termasuk menerima SOA. Namun ia lah yang sehari-hari mengantar para penerima manfaat ke tempat tujuan. Dari tugas itu, sederet pengalaman unik pernah dirasakannya.

Salah satu yang paling diingat, adalah ketika mengantarkan penumpang yang sedang sakit. Bukan sekali dua kali saja. Bahkan cukup sering. Sebagian besar diantar menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan kesehatan di Tering, Kutai Barat.

"Ketika awal-awal SOA ada, malah saya bawa jenazah ke hilir dari Pelabuhan Lome (Long Melaham) ke Mampas (Mamahaq Besar). Besoknya bawa jenazah lagi ke hulu, dari Gruti menuju Long Apari," imbuhnya.

Pengalaman serupa juga dirasakan motoris kapal lainnya, Marvel. Bahkan ia pernah mendapatkan penumpang yang dengan terpaksa melahirkan di speedboat. "Syukurnya waktu itu ada satu bidan menemani dan dibantu bidan lainnya ketika kami singgah," sebutnya.

Tahap Lelang Program SOA

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh dan Wakil Bupati Yohanes Avun menegaskan komitmen melanjutkan program SOA pada masa jabatan 2021—2024. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Toni Imang.

Saat ini progres program SOA sedang tahap lelang. Pihaknya belum dapat memastikan jumlah anggaran yang digunakan. Namun besar kemungkinan tidak berbeda dengan tahun lalu, Rp 10 miliar.

Kepala Bidang Transportasi Sungai dan Darat Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Sudarsono, mengatakan bahwa pihaknya sangat menunggu proses lelang selesai. Sehingga bantuan SOA bisa segera disalurkan ke masyarakat. "Ya, secepatnya April atau Mei. Kami menunggu dulu selesainya lelang ini,” terang Sudarsono.

Pada 2020, total 5 armada dikerahkan bagi para penerima SOA. Sudarsono menyebut speedboat yang dipersiapkan pada periode berikutnya, tak akan jauh berbeda. Kelima armada tersebut umumnya bisa mengangkut 20 orang. Namun pembatasan sejak pandemi Covid-19 membuat kapasitas dikurangi setengah.

Meski jadi andalan warga dan sangat diharapkan keberadaannya, SOA bukan berarti tanpa kendala. Dishub Mahulu kerap mendapat laporan soal speedboat yang tak standar serta jumlah penumpang yang diangkut. Soal ini, Dishub Mahulu ditegaskan bakal menertibkan.

"Mungkin juga ada yang kita benahi untuk kelengkapan dari sisi keselamatan. Mereka harus melengkapi surat-surat dokumen yang kita minta. Harus sesuai SOP," pungkas Sudarsono. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar