Pariwara Mahakam Ulu

Bupati Apresiasi tak Pernah Ada Konflik Antar-Umat Beragama di Mahulu

person access_time 2 years ago
Bupati Apresiasi tak Pernah Ada Konflik Antar-Umat Beragama di Mahulu

Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama Mahulu, Rabu, 10 Agustus 2022. FOTO NALENDRO PRIAMBODO/KALTIMKECE.ID

Sejak kabupaten ini berdiri, tak pernah ada konflik dan perpecahan antar-umat beragama.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Kamis, 11 Agustus 2022

kaltimkece.id Toleransi antar-umat beragama dalam kehidupan sehari-hari menjadi modal menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun dan harmoni. Modal ini diharapkan menjadi benteng menghalau tumbuhnya benih-benih perpecahan dan permusuhan atas nama suku, agama, bahasa dan budaya. Oleh karena itu, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh mengharapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) terus bersama pemerintah merawat kerukunan dan kemajemukan yang selama ini terjaga baik. 

“Semenjak berdirinya Kabupaten Mahakam Ulu (8 tahun lalu) sampai detik ini, saya belum melihat konflik dan perpecahan antar-umat beragama di Mahulu,” ujar Bupati Bonifasius melalui sambutan yang dibacakan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Mahulu ketika membuka Pembentukan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Mahulu Periode 2022-2027 di Bappelitbangda Mahulu, Rabu, 10 Agustus 2022. 

Menyadari pentingnya FKUB dalam menjaga harmoni di Bumi Urip Kerimaan, bupati menitipkan sejumlah pesan kepada para pengurus FKUB Mahulu periode 2022-2027 yang akan dibentuk. 

Pertama, bupati meminta tidak ada satu pun pemeluk atau pengurus keagamaan di Mahulu yang ditinggalkan. “Semua agama harus dirangkul dalam FKUB Mahulu,” ujarnya. 

Kedua, para pengurus FKUB periode lima tahun ke depan diharap melahirkan rumusan visioner sekaligus program kerja strategis yang meneguhkan nilai modernisasi, keberagaman, pluralisme dan toleransi. 

Bupati juga berharap lebih banyak digelar forum-forum dialog lintas agama. Forum ini diharapkan bisa mempercepat penyelesaian masalah yang masih mengganjal. Sekaligus mencari solusi membangun keharmonisan antar-umat beragama di Mahulu. 

“Saya juga minta kepada Kesbangpol Mahulu untuk membantu membangun FKUB di lima kecamatan guna mencegah perpecahan dan menjaga keberagaman,” harapnya. 

Forum yang dihadiri pemuka dan tokoh lintas agama itu secara bulat memilih Pastor Ignasius Ding Djenau sebagai Ketua FKUB Mahulu periode 2022-2027. Pastor Ding – begitu ia karib disapa akan didampingi sejumlah pengurus berlatar belakang perwakilan dari umat Islam dan Kristen. 

Selain melanjutkan diskusi via aplikasi percakapan WhatsApp, pengurus FKUB Mahulu akan terus menjalankan pertemuan rutin antar pengurus. Penguatan di internal itu disampaikan Pastor Ding akan dibarengi dengan program pembekalan dan sosialisasi kehidupan beragama dan berdampingan secara damai. Selain mengajak para pemuka agama, kegiatan ini akan bekerja sama dengan aparat keamanan, lembaga adat dan pemerintah kampung. 

Pria 59 tahun kelahiran Kampung Long Pahangai ini menilai, langkah sederhana dan pencegahan ini begitu penting untuk mencegah perpecahan dan menjaga kedamaian. Ia mengajak seluruh kalangan di Mahulu menyadari tugas masing-masing manusia adalah membawa damai di tempat tinggalnya masing-masing. 

“Masing-masing pihak harus menyadari pentingnya hidup berdampingan secara damai,” kuncinya.

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar