Covid-19 di Mahulu Semakin Gawat, Bupati Minta Implementasi Pengetatan PPKM Mikro dan Akses Keluar Masuk Dipercepat

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Kamis, 15 Juli 2021

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh meminta segera diambil tindakan mengatasi kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Mahulu. Dua pekan terkakhir, kasusnya meningkat hampir 10 kali lipat mencapai 116 kasus. Bupati meminta penanganan cepat sesuai instruksi bupati nomor 5 tentang pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan keluar masuk Mahulu.

"Saya sangat berharap setelah rakor ini, apa yang telah kita sepakati dalam instruksi nomor 5 tahun 2021, segera di tindaklanjuti sampai tuntas, sesuai dengan program-program yang telah kita sepakati," tegas Bupati kepada seluruh peserta rapat pada Senin 12 Juli 2021. 

Rapat melalui video konfrensi jarak jauh itu juga diikuti Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Covid-19 Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso, Kepala Sub Bagian Dal Ops Polres Kubar, Inspektur Satu Polisi Iriyanto, Asisten I Pemkab Mahulu, Dodit Agus Riyono, Asisten II E. Tek Hen Yohanes, dan para pemangku kebijakan terkait.

Dalam rapat itu, Bupati yang juga mengetuai Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Mahulu menguraikan Covid-19 disinyalir dapat masuk dan meningkat di Mahulu salah satunya karena lemahnya pengamanan pelaku perjalanan di Pos Wasdalkes. 

Selama ini Pos Wasdalkes dibangun guna membentengi dan mencegah penyebaran Covid-19 ke Mahulu yang berpotensi besar dibawa para pelaku perjalanan dari luar Mahulu. Setiap pelaku perjalanan yang hendak masuk ke Mahulu harus bebas dari Covid-19. Dibuktikan dengan hasil tes laboratorium dengan metode polymerase chain reaction (PCR) maupun antigen. 

Pos Wasdalkes pertama berdiri di Kampung Mamahaq Teboq yang berbatasan dengan Kubar dan daerah lain. Disiapkan pula pos penjagaan darat di kilometer 12 di kampung yang sama. Pos Ketiga, berada di kilometer 83 kampung Mahaq yang berbatasan dengan perkampungan di Kabupaten Malinau. Bahkan, sudah ada persiapan mengaktifkan pos penjagaan pelapis di Pelabuhan Kampung Long Melaham. 

"Jadi saya sangat berharap, penjagaan di pos-pos di pintu masuk ke Mahulu terus diperketat. Kalau perlu tambah lagi personel, agar bergantian dalam penjagaan," harapnya.

Tak ketinggalan, bupati juga mengingatkan agar fasilitas penunjang penjagaan agar terus diperhatikan. Hal ini agar agar tidak ada lagi hambatan petugas dalam menjalankan tugasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) drg. Agustinus Teguh Santoso memberi tambahan. Menurutnya, TGC Mahulu telah melakukan berbagai tindakan menekan lonjakan kasus Covid-19 di Mahulu. Langkah itu dimulai dengan memperkuat sistem penjagaan melibatkan petugas keamanan bekerja sama dengan aparat kampung dan lembaga adat. 

Teguh juga menyampaikan ke depan akan dibuat rotasi petugas jaga di Pos Wasdalkes. Nantinya, setiap seminggu sekali, petugas yang berjaga akan diganti. 

Sementara untuk pengetatan PPKM Mikro, jajarannya sudah berkoordinasi dengan para camat untuk mendorong petinggi dan pengurus lembaga adat mengaktifkan dan terlibat dalam PPKM Mikro.

Sosialisasi segera ke tingkat kampung dan masyarakat agar penerapan di lapangan semakin mantap hingga tingkat RT. Tak ketinggalan, sedang diupayakan melakukan patroli penertiban kerumunan melibatkan petugas keamanan gabungan. 

"Dan akan di swab langsung, apabila positif Covid-19 akan langsung diarahkan ke pusat karantina Covid-19 Kabupaten Mahulu," tutupnya. (*)