Pariwara Mahakam Ulu

Efek Domino Kemandirian Pangan Mahulu, Uang Berputar di Kampung, Lapangan Kerja Terbuka Masyarakat Sejahtera

person access_time 3 years ago
Efek Domino Kemandirian Pangan Mahulu, Uang Berputar di Kampung, Lapangan Kerja Terbuka Masyarakat Sejahtera

Petani ladang di Mahulu memanen padi diladangnya. dok kaltimkece.id (Nalendro Priambodo)

Bahan pangan yang diproduksi oleh petani lokal menjadi pondasi masyarakat sejahtera.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Jum'at, 24 September 2021

kaltimkece.id Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) begitu bergantung suplai bahan logistik dari luar daerah. Mayoritas bahan pangan yang mengisi lambung warga di kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini didatangkan dari berbagai daerah tetangga. Mulai beras sampai ikan mas. Sebagai kabupaten bercorak agraris, kondisi ini memberi efek domino yang merugikan dan memperlambat pembangunan. Bupati dan Wakil Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun punya berbagai program membalikkan keadaan. 

Segera setelah dilantik awal tahun 2021 ini, pasangan yang beken dengan sapaan Boni-Avun ini langsung merealisasikan janji politik dalam 10 program strategis 4 tahun ke depan. Visinya, membangun Mahakam Ulu Untuk Semua, Sejahtera dan Berkeadilan. 

Dua dari 10 program strategis itu berfokus pada mata pencaharian utama warganya. Pertanian dan perkebunan dalam arti luas.

Program pertama urai Bonifasius adalah mewujudkan swasembada pangan. Konsepnya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi sumber daya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat. Diikuti dengan pembangunan berkelanjutan, berkeadilan, ramah lingkungan. 

“Program ini diwujudkan melalui pembagian lahan dua hektare per anggota kelompok tani,” ucap Bupati Bonifasius saat peluncuran dan pembagian simbolis program bantuan biaya tanam di Kampung Long Melaham, Selasa, 21 September 2021. 

Program kedua yakni meningkatkan kesejahteraan petani melalui permodalan, penerapan manajemen pertanian berbasis kerakyatan dan berwawasan lingkungan. 

Dari program strategis di bidang pertanian dan perkebunan dalam arti luas itu pada akhirnya bermuara kepada sejumlah program nyata. 

Baca juga : Kegembiraan Petani Usai Mendapat Bantuan Biaya Tanam Rp Dua Juta per Hektare

Di antaranya ; Program ketahanan pangan lewat modernisasi pertanian lahan kering dan persawahan menuju swasembada. Kedua, program bantuan tanam pada musim tanam, ketiga, revitalisasi kelompok tani dan petugas penyuluh lapangan. 

Keempat, program bantuan bibit dan pupuk organik serta pengawasan dan penyederhanaan pupuk bersubsidi kepada petani, kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktotan). Kelima, program penyediaan kredit usaha tani.

Sejumlah program strategis dan aksi nyata ini bermuara kepada target kemandirian pangan di kabupaten termuda di Kalimantan Timur. Setidaknya, sambung pria yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini, Mahulu sudah bisa meningkatkan produksi pertanian, beras, jagung, umbi dan sayur mayur yang bersumber dari petani lokal. 

“Hal ini menjadi penting karena Mahakam Ulu adalah daerah otonomi pemekaran baru yang harus memiliki komitmen untuk berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari) dan di atas kemampuan sendiri di bidang ketahanan pangan,” kunci Bonifasius. 

Lebih dalam, kemandirian pangan dengan produksi pangan lokal mengurangi ketergantungan sumber bahan pangan primer dari luar daerah. “Berkurangnya masuknya bahan primer akan mengurangi uang segar dari Mahulu berpindah ke daerah lain. Dan akan terjadi pengurangan signifikan yang menambah peredaran uang di pasar Mahulu,” ucap Bonifasius. 

Efek domino yang ditimbulkan adalah uang yang beredar di pasar lokal, Kondisi ini menjadikan warga setempat memiliki modal yang cukup untuk memutar modal dan mengembangkan lapangan usaha baru. 

Baca Juga : Berdikari Pangan, Pemkab Mahulu Siapkan Beragam Program Unggulan Pertanian

Bagi sektor pertanian yang menjadi corak produksi mayoritas warga Mahulu, hal ini akan menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian serta minat wirausaha di bidang pertanian. Usaha ini dipercaya mengangkat citra petani terutama dari kalangan millenial. “Kelima faktor ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelaku industri jasa turunannya,” tutupnya. 

Tekad memajukan usaha pertanian dan usaha turunan itu perlahan-lahan sudah terlihat. Salah satunya menyediakan medium pemasaran bahan pangan lokal di Pasar Ujoh Bilang yang diresmikan Rabu, 8 September 2021. 

Pasar itu dibangun oleh Pemerintah Kampung Ujoh Bilang lewat Alokasi Dana Kampung (ADK). Stimulus ini merupakan program pemberdayaan berbasis kampung di era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun. 

Baca Juga : Bermula Dari Pasar Ujoh Bilang, Tercipata Peluang dan Tantangan Petani Lokal Kembangkan Kemandirian Pangan

Tantangannya yang harus dijawab petani dan pemerintah ke depan adalah memastikan konsistensi, keragaman dan kuantitas pelbagai protein nabati dan hewani yang diproduksi skala luas di Mahulu. 

“Harapan kita petani, peternak dan nelayan bisa memproduksi tanaman sayuran lebih banyak, tidak hanya menangkap ikan di sungai tapi mulai juga beternak kolam ikan. Artinya ada peluang yang terlihat untuk memenuhi konsumsi masyarakat banyak,” ujar Wabup Avun usai peresmian Pasar Ujoh Bilang kala itu. 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar