Pariwara Mahakam Ulu

Menjadikan Petani Mahulu Sebagai Pahlawan Modern di Perbatasan

person access_time 1 year ago
Menjadikan Petani Mahulu Sebagai Pahlawan Modern di Perbatasan

Bupati Bonifasius Belawan Geh bertekad menjadikan petani di Mahulu sebagai petani modern di kawasan perbatasan. FOTO/Dok Kaltimkece.id

Pemkab Mahulu menjadi petani sebagai pahlawan modern di perbatasan.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Rabu, 16 November 2022

kaltimkece.id Peringatan Hari Pahlawan tahun 2022 bertajuk “Pahlawanku, Teladanku” memberikan arti tersendiri bagi masyarakat Mahakam Ulu. Tak terkecuali sang Bupati Bonifasius Belawan Geh. Pria 57 tahun ini menilai, pahlawan modern di Mahulu adalah setiap orang yang bisa mengaplikasikan teknologi pembaharuan di kabupaten termuda di Kaltim yang berbatasan dengan Negeri Jiran Malaysia ini.

“Pahlawan modern itu yang bisa mengaplikasikan pembaharuan di wilayah ini, seperti teknologi baru di wilayah ini, yang bermanfaat bagi masyarakat, baik pariwisata maupun pertanian,” ujar Bupati kepada media ini di sela-sela peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Ujoh Bilang, 10 November 2022.

Bupati menilai menjadikan para petani sebagai pahlawan di kawasan perbatasan tidak berlebihan. Sebab, dari hasil kerja keras mereka, fondasi pembangunan di mulai. Masyarakat yang cukup pangan akan mudah mempercepat menggerakkan pembangunan. Ada harapan, kabupaten termuda di Kaltim ini tidak terlalu bergantung pangan dari daerah lain.

“Oleh sebab itu, atas apa yang dilakukan mereka, petani merupakan salah satu pahlawan modern,” tegas Bupati Bonifasius yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini.

Sebagai bentuk dukungan, di periode kedua masa jabatannya, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh bersama wakilnya Yohanes Avun mengeluarkan sejumlah program ketahanan pangan. Stimulus program ini sengaja diberikan mengingat, mayoritas penduduk Mahulu berprofesi sebagai petani.

Di mulai dari paket bantuan biaya tanam bagi ribuan petani di Mahulu. Paket stimulus ini diberikan guna merangsang banyak petani membuka lahan. Selanjutnya, program ladang menetap 10 hektare per kampung. Tahun lalu, hasil panen program ini mencapai 26,5 ton dan sudah dipasarkan ke berbagai daerah di luar Mahulu.

Di tahun 2022 ini, 50 kampung ditargetkan membuka ladang menetap. Tak sampai di situ, para petani juga diberikan penyuluhan dan bantuan alat pertanian modern. Ini untuk memudahkan petani mengelola lahan secara modern. 

Semangat yang dikobarkan Bupati Bonifasius ini sejalan dengan amanat Menteri Sosial Tri Risma Harini. Dalam amanatnya di Hari Pahlawan 2022, Risma menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat melanjutkan perjuangan pahlawan dan bersiap dalam perjuangan besar di masa modern yang nyata di hadapan.

“Pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih, kiranya perlu kita persiapkan dengan sungguh-sungguh,” ujar Risma dalam amanatnya yang dibacakan di seantero Indonesia.

Risma melanjutkan, kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam termasuk pandemi Covid–19 serta kelangkaan sumber daya, harus senantiasa diperjuangkan secara bersama dengan kesungguhan. Bangsa Indonesia mempunyai semua modal dasar untuk menjadi Bangsa Pemenang. Semua diajak bergerak bersama dan maju bersama dengan tekad untuk menang. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka.

Untuk itu, Risma mengajak semua bangsa Indonesia meneruskan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan. Melakukan Pengembangan Sumber Pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan. Mengelola Sumber Daya Air secara bijak untuk menjamin Keamanan dan Ketahanan Sumber Daya Air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan Hidup dan Kehidupan Generasi kini dan Generasi mendatang dengan lebih baik lagi.

“Dengan senjata, dengan pemikiran, dengan karya-karya nyata, para pahlawan bangsa telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan Bangsa Pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apa pun Ancaman dan Tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal, dan dada menggelora” tegas Risma dalam amatnya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar