Pariwara Mahakam Ulu

Meredam Efek Kemarau di Mahulu, Penyedia Ongkos Angkut dan Tim Pengawas Digulirkan

person access_time 1 year ago
Meredam Efek Kemarau di Mahulu, Penyedia Ongkos Angkut dan Tim Pengawas Digulirkan

Ilustrasi warga Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari terpaksa berganti moda transportasi ketika Sungai Mahakam surut. KALTIMKECE.ID /NALENDRO PRIAMBODO

Butuh langkah cepat mengatasi problem air surut musiman dan belum tersambungnya jalur Trans Kalimantan.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 17 Januari 2023

kaltimkece.id Hujan yang jarang turun sejak akhir bulan Desember 2022 menyebabkan aliran Sungai di hulu Mahakam surut. Situasi ini menyulitkan kapal barang pemasok bahan kebutuhan pokok sulit berlabuh di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Menipisnya pasokan dan meroketnya harga bahan pokok di seluruh kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu hampir tak bisa dihindari. Pemerintah kabupaten termuda di Kaltim yang belum sepenuhnya terkoneksi jalur darat dengan kabupaten lain ini ambil langkah mengatasi persoalan.

Surutnya aliran Sungai Mahakam di Kabupaten Mahulu hingga pertengahan Januari 2023 membuat kapal barang pengangkut bahan pokok dari Samarinda hanya bisa sandar sampai di Kampung Long Iram, Kabupaten Kutai Barat. Padahal, di kondisi air normal, kapal kayu dua tingkat itu bisa mengirim penumpang dan barang hingga Pelabuhan Batoq Keloq di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.

Kondisi ini membuat warga dan pedagang bahan pokok harus mengeluarkan biaya angkut tambahan mendistribusikan ke lima kecamatan. Di tiga kecamatan di zona hilir dan tengah kabupaten, seperti Long Hubung, Laham dan Long Bagun, warga mengeluarkan biaya tambahan mengangkut menggunakan perahu ketinting, speedboat atau mobil penggerak roda ganda melalui jalur Trans Kalimantan. Jalur itu belum sepenuhnya tersambung serta berlumpur dengan biaya yang kurang ekonomis.

Sementara, di perkampungan-perkampungan hulu Mahakam, persisnya di dua kecamatan yang berbatasan dengan negeri Jiran Malaysia, Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, warga harus mengeluarkan tambahan biaya ekstra. Pengiriman yang biasanya melalui sungai dengan jeram ganas terkadang dialihkan melalui jalur darat Trans Kalimantan yang belum sepenuhnya tersambung. Stok bahan pokok semakin menipis dan harganya meroket.

“Di sini kalau musim kemarau persediaan kebutuhan pokok selalu sulit, karena kalau musim kemarau pasti air Mahakam mengalami surut, Harga barang juga pasti naik. Seperti harga beras, sekarang sudah mencapai Rp 700 ribu yang ukuran 25 kilogram,” ungkap Petinggi Kampung Noha Tivab, Yohanes Ngo dalam zoom meeting yang difasilitasi Pos Satgas Pamtas RI-Malayasia Yon Armed 5 Pancagiri Kodam III Siliwangi yang bertugas di Mahulu, Selasa, 17 Januari 2023.

Zoom meeting itu dihadiri Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, Sekretaris Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Mahulu) Agus Darmawan, Wakapolres Mahulu, Kompol I Made Pasek Irawan, Danpos Satgas Pamtas RI Malaysia Pos Long Apari, Camat Long Pahangai, Camat Long Apari, Petinggi Kampung Long Apari, Petinggi Kampung Noha Tivab. 

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, menegaskan komitmen Pemkab Mahulu memastikan bahan kebutuhan pokok di harus kembali stabil di seluruh kecamatan.

“Jadi harga di atas dua kecamatan di hulu riam harus sama dengan di wilayah Long Bagun,” tegas Wabup Avun kala hadiri Rapat Pembahasan Cuaca Ekstrem, di Kantor BP4D Mahulu, Selasa 17 Januari 2022.

Agar persoalan musiman ini segera diatasi, wabup memerintahkan segera diambil langkah cepat. Pertama mempercepat administrasi program Penyedia Ongkos Angkut (POA) dalam bentuk surat kondisi gawat darurat sehingga POA bisa terlaksana lewat Biaya tak Terduga (BTT) yang disediakan setiap tahun.

Sebagai informasi, POA merupakan program prioritas kepala daerah di Mahulu yang sengaja didesain lewat menyubsidi biaya angkut orang dan bahan pokok. Termasuk dalam kondisi kekeringan seperti ini.

Wabup menuturkan, pernyataan gawat darurat harus dinyatakan dalam bentuk surat, sebagai bentuk pertanggung jawaban ke depan dalam program yang akan dilimpahkan ke Kabupaten Mahulu. Langkah ini sebagai bentuk keseriusan pemkab mengatasi persoalan yang membelit warga di Tanaa Urip Kerimaan.

“Persyaratan itu juga jadi bahan mutlak untuk bantuan seterusnya dalam hal bencana terutama saluran bantuan dari pusat maupun provinsi Kaltim,” sebutnya.

Wabup juga memerintahkan OPD terkait segera memperbaiki jalan rusak di beberapa titik antar-kecamatan. Agar perbaikan darurat cepat berjalan, wabup juga meminta perusahaan setempat berkontribusi merawat fasilitas publik tersebut.

“Saya sudah lihat alatnya (grader) ada di Long Pahangai sudah dekat dengan lokasi, tapi nanti diminta perusahaan setempat untuk menyediakan pengangkutan alat berat supaya tidak rusak aspalnya,” tambahnya.

Beberapa titik jalan perbatasan juga sudah ada aspal namun daerah dari hulu ke hilir masih dalam bentuk batu dan tanah, bahkan titik rusak terparah berada di Km 14 hingga Km 18 buat mobil harus lewat dengan susah payah di wilayah tersebut. Dari total jarak 145 Km yang ada dari Long Bagun sampai ke Long Apari.

Juga satu jembatan yang putus daerah Long Pakaq dipastikan akan tersambung lagi karena sudah dimasukkan dalam program kerja Dinas PUPR untuk mengentaskan hal tersebut. Pemkab juga memastikan distribusi barang sampai kepada masing-masing pengusaha dengan harga yang bisa ditekan.

Memastikan hal tersebut Pemkab Mahulu menggaet Polres Mahulu dalam pengawasan kebutuhan pokok. Tujuannya agar tidak ditimbun oleh pihak tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan suasana kelangkaan. 

Wabup berpesan agar seluruh OPD terkait di Pemkab Mahulu berkoordinasi dengan TNI/Polri mengawasi agar subsidi dan distribusi bahan pokok tepat sasaran. Selain bahan pangan juga BBM dan obat-obatan juga menjadi atensi di masa kekeringan ini.

“Pastikan juga stok kita aman juga di Long Bagun jangan sampai siap distribusi tapi barangnya tidak ada,” tegasnya.

Wakil Kepala Polres Mahulu, Komisaris Polisi I Made Pasek Irawan mengajak camat maupun petinggi kampung di ulu riam berkoordinasi dengan polses setempat agar tidak ada penimbunan bahan pokok.

“Sudah jadi tugas kami melakukan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi penimbunan sehingga pak camat dan petinggi bisa berkontak dengan polsek sekitar nantinya,” ujarnya. (pariwaraprokopimmahulu)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar