Pariwara Mahakam Ulu

PATEN di Kampung Tiong Ohang, Mendekatkan Pelayanan Pemerintah ke Warga Perbatasan

person access_time 4 years ago
PATEN di Kampung Tiong Ohang, Mendekatkan Pelayanan Pemerintah ke Warga Perbatasan

Rombongan Bupati Mahulu saat tiba di PATEN, Kampung Tiong Ohang, Long Apari. (adolf reisha ding/kaltimkece.id)

Fungsi pemerintah daerah tetap dapat dirasakan warga pelayanan. Semakin dekat dengan program yang bergulir.

Ditulis Oleh: Adolf Reisha Ding
Senin, 09 Desember 2019

kaltimkece.id Seperti biasa setiap kunjungannya, dengungan gong dan petikan sapeq mengiringi langkah Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh beserta rombongan. Setelah pelantikan kepengurusan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Kecamatan Long Apari, mereka diajak meninjau langsung loket Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan atau PATEN di Jalan Tingang Liah Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari.

Lima menit perjalanan dari Balai Pertemuan Umum Tiong Ohang, kedatangan rombongan disambut tarian khas Dayak. Loket yang sekaligus bersatu dengan bangunan kantor camat tersebut merupakan suatu program yang memudahkan masyarakat, khususnya di daerah perbatasan.

Pusat pemerintahan yang tadinya di ibu kota kabupaten, kini di kecamatan. Hal tersebut diperjelas dengan Peraturan Pemerintah 2008 tentang Kecamatan pasal 5 ayat (2) yang menyatakan camat melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan bupati. PATEN merupakan program pemerintah di bawah kepemimpinan Bonifasius Belawan Geh.

 Long Apari sebagai kecamatan paling Hulu Sungai Mahakam dipilih pemkab berdasarkan skala prioritas. Seperti diketahui, Mahulu memiliki 50 kampung. Terbagi lima kecamatan. Masing-masing kampung bersambung. Ada juga yang jaraknya cukup memakan waktu dan biaya ditambah sampai saat ini proses pembangunan infrastruktur sedang dalam pengerjaan. Sehingga transportasi air masih menjadi satu-satunya pilihan.

Pusat pemerintahan yang ada saat ini berada di Ujoh Bilang. Jika masyarakat dari Long Apari ingin mendapatkan pelayanan, mereka harus menempuh perjalanan hingga tujuh jam. Kampung paling ujung yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia, tersebut hanya bisa dilintasi perahu ketinting. Dalam perjalanannya pun masyarakat harus mempertaruhkan nyawanya melintasi riam (seperti air terjun namun sangat rendah, biasanya terbentuk akibat bebatuan yang memperkecil lebar sungai).

Program tersebut selajur dengan visi misi membangun Mahakam Ulu untuk semua masyarakatnya sejahtera dan berkeadilan.

 “Pelayanan perizinan maupun non-perizinan. Untuk saat ini baru Long Apari karena mereka paling jauh. Ke depannya disediakan untuk semua kecamatan dan sedang dalam penggarapan. Pasti secepatnya lah,” ucap Dodit Agus Riyono selaku Asisten I Bidang Pemerintahan dan Humas saat ditemui reporter kaltimkece.id di sela acara peresmian loket PATEN.

 “Kebijakan tersebut ada pelimpahan wewenang bupati kepada camat terkait pelayanan publik dan menurut peraturan ini sangat dimungkinkan,” tutupnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar