Pariwara Mahakam Ulu

Peluang Kolaborasi Program SEGAR di Mahulu, Upaya Pembangunan Hijau Berkelanjutan

person access_time 2 years ago
Peluang Kolaborasi Program SEGAR di Mahulu, Upaya Pembangunan Hijau Berkelanjutan

Panorama Ibu Kota Mahulu, Long Bagun. dok kaltimkece.id

OPD diharapkan memanfaatkan peluang kerja sama program SEGAR mendorong pembangunan ramah lingkungan berkelanjutan.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Jum'at, 12 November 2021

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu sedang memverifikasi dan memvalidasi usulan lewat program Tata Kelola Lingkungan Hidup Berkelanjutan Antar Wilayah (USAID SEGAR). Pemkab Mahulu berharap ada banyak program pembangunan hijau berkelanjutan yang bisa dikolaborasikan lima tahun mendatang. Mengingat, inisiatif kerja ini sinkron dengan program prioritas kepala daerah di kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini. Salah satunya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi sumber daya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan, dan ramah lingkungan.

Program USAID SEGAR diprakarsai oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan United States Agency for International Development (USAID). Mahulu yang berada di jantung Kalimantan atau heart of borneo menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program ini. 

Program USAID SEGAR bermaksud memajukan pembangunan Indonesia dalam menyeimbangkan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi dan mata pencaharian yang inklusif. 

Kegiatan ini akan mencapai dua tujuan. Pertama, penguatan tata kelola lingkungan hidup yang inklusif di tingkat sub-nasional yang ditargetkan untuk memajukan konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan pemanfaatan lahan berkelanjutan

Kedua, peningkatan implementasi tujuan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam rantai pasok produksi komoditas sumber daya alam sektor swasta yang menurunkan ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan menurunkan emisi gas rumah kaca dari pemanfaatan lahan.

Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Mahulu, Dodit Agus Riyono menyampaikan, ada banyak program yang bisa diusulkan dan berkolaborasi bersama USAID SEGAR. Salah satunya pembentukan Taman Hutan Rakyat (Tahura). 

Selama ini jelas Dodit – sapaan karibnya, Pemkab Mahakam Ulu kerap kesulitan merealisasikan pembentukan Tahura di Mahulu. Salah satunya terbentur anggaran. Dia berharap lewat inisiatif USAID SEGAR, program kewenangan pemkab dalam pengelolaan hutan lewat Tahura ini bisa terealisasi. 

Tahura sendiri memiliki manfaat penting. Yakni menjaga ekosistem alam di suatu daerah. Selain memberikan manfaat, tujuan dari dihadirkannya tahura adalah untuk menjaga terjaminnya kelestarian kawasan hutan dan ekosistemnya, serta terbinanya koleksi biodiversitas baik flora mapun faunanya. 

Selain Tahura, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Mahulu ini menilai, kolaborasi program bersama USAID SEGAR akan mempercepat kemandirian dan pemberdayaan ekonomi mayoritasi penduduk Mahulu yang berprofesi sebagai petani atau peladang. Sebagai contoh, di bagian hulu ada program peningkatan kapasitas petani Kakao di Mahulu agar mengelola hasil komoditas di lahan menetap. 

Di bagian hilir, ada pendampingan masyarakat untuk mengolah biji Kakao Mahulu yang terkenal berkualitas super menjadi berbagai bahan turunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 

“Ketika orang sibuk mengelola kebun kakao yang menetap, petani tidak akan membuka atau pindah lahan baru. Lingkungan akan lestari, jadi tidak akan ada ekspansi lahan seperti sekarang dan akan terkendali,” tutur Dodit kepada kaltimkece.id usai mengikuti rapat verifikasi dan validasi usulan program USAID SEGAR di ruang Rapat Bappelitbangda Mahulu, Kamis, 11 November 2021. 

Dalam rapat kali itu, dipetakan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berpotensi berkolaborasi program lewat USAID SEGAR. Di antaranya ; Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang Mahulu.

Dodit menyampaikan lewat kolaborasi bersama program USAID SEGAR ini Pemkab akan mendapatkan dukungan selama lima tahun mendatang. Salah satunya dukungan tenaga ahli dan menjalankan program. “Tidak dalam bentuk anggaran yang diserahkan ke pemda. Tapi keperluan kita didanai,” ujarnya. 

Karenanya, dia meminta kepada OPD segera mengusulkan program secepatnya akhir bulan November 2021 ini. Ini agar program kerja sama lima tahunan ini bisa dimulai tahun 2022 mendatang. Dodit mengiyakan, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan. 

“Iya, sayang kalau dilewatkan, konyol kalau tidak mau memanfaatkan peluang program ini,” kuncinya.

Sebelumnya Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun menyampaikan komitmen Pemkab Mahulu menggalaknan pembangunan hijau yang berkelanjutan. Program ini telah ditungakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2021-2026, 

Ada beragam bentuk keseriusan Mahakam Ulu demi mewujudkan pembangunan hijau tersebut. Di antaranya ; penurunan emisi karbon melalui skema Forest Carbon Partnership (FCPF) dan percepatan target perhutanan sosial. Sebagai informasi, sedikitnya, saat ini terdapat 11 izin perhutanan sosial yang terdiri dari 10 hutan desa dan satu hutan kemitraan yang bekerja sama dengan pemegang izin IUPHHK. 

Selanjutnya, target membentuk kampung iklim dan 37 kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang tersebar di 50 kampung. 

Komitmen pembangunan hijau di Mahulu juga disinergikan dengan masyarakat ada. Salah satunya melalui Perda nomor. 7 Tahun 2018 tentang Pengakuan, Perlindungan, Pemberdayaan, Masyarakat Hukum Adat Dan Lembaga Adat. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar