Pariwara Mahakam Ulu

Pemasangan Lampu dan Marka Jalan Aspal, Penanda Melesatnya Transportasi Darat di Mahulu

person access_time 3 years ago
Pemasangan Lampu dan Marka Jalan Aspal, Penanda Melesatnya Transportasi Darat di Mahulu

Fasilitas transportasi darat di Mahulu kian ditingkatkan. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Kehadiran marka ini, diharapkan mampu membantu meningkatkan keselamatan berkendara warga.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 08 Maret 2021

 

kaltimkece.id Dinas Perhubungan Mahakam Ulu (Mahulu) berencana memasang marka jalan perdana di Mahulu. Penanda batas jalan tersebut akan mewarnai jalan aspal penghubung perkampungan di Kecamatan Long Bagun ke pusat perkotaan baru di Sebenaq Kampung Ujoh Bilang. Jalan aspal yang bakal dipasang cat pembatas lajur tersebut diperkirakan sekitar 30 kilometer.

“Marka jalan yang kami usulkan dilaksanakan tahun ini. Dimulai dari Simpang Tikah sampai Long Melaham,” sebut Kepala Bidang Transportasi Darat dan Sungai Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Sudarsono, kepada kaltimkece.id, Minggu sore, 7 Maret 2021.

Sudarsono menjelaskan bahwa marka jalan berbentuk cat putih tahan air itu bakal membagi jalan menjadi dua jalur berlawanan. Jika terdapat tanda putus-putus, berarti pengendara bisa menyalip kendaraan di depannya. Sementara cat putih dengan tanda garis lurus, pengendara dilarang menyalip.

Kehadiran marka tersebut diharapkan membantu meningkatkan keselamatan berkendara warga yang terkadang kurang memerhatikan arus jalan selama belum ada marka. Sementara bagi aparat penegak hukum, marka jalan cukup membantu pengumpulan bukti dan rekonstruksi kejadian apabila terjadi kecelakaan lalu lintas.

Selain marka, beberapa jalur rawan yang berbatasan jurang atau tikungan tajam juga bakal dilengkapi pagar pengaman. Infrastruktur tersebut melengkapi deretan lampu bertenaga surya yang bersinar terang pada malam hari.

“Kalau jalur sudah terbagi di sisi kanan dan kiri, kalau terjadi kecelakaan bisa ketahuan siapa yang melakukan pelanggaran,” terang Sudarsono.

Dilanjutkan Sudarsono, sebenarnya rencana pembangunan marka jalan tersebut sudah dirancang sejak tahun lalu. Namun, rencana tertunda karena sebagian dana direalokasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

Sejauh ini, proyek tersebut sudah tahap lelang. Ia optimistis sebelum pertengahan tahun program tersebut sudah bisa dimulai pengerjaannya. “Mudahan tahun ini selesai,” ujarnya.

Di sisi lain, garis penanda jalan tersebut menjadi salah satu penanda semakin berkembangnya infrastruktur transportasi darat di Mahulu. Tujuh tahun silam, kabupaten berjuluk Urip Kerimaan tersebut baru saja terlahir sebagai daerah otonomi baru (DOB). Kala itu hampir sama sekali tak memiliki akses transportasi jalan darat yang layak.

Pembangunan infrastruktur jalan penghubung memang menjadi fokus Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh. Dari pemetaan awal diketahui terdapat 151,7 kilometer jalan darat di bawah kewenangan kabupaten. Sepanjang 2016 hingga 2020, jalan darat yang semula 0 kilometer mulai kelihatan fisiknya. Sampai pertengahan 2020, sudah ada 127,6 kilometer atau 80 persen jalan kabupaten yang dibuka, dibangun, dan ditingkatkan.

Perinciannya, 35,1 kilometer peningkatan jalan berbutir, 6,94 kilometer jalan pengerasan, dan 25,6 kilometer jalan beraspal. Di sisi lain, terdapat jalan permukiman sepanjang 24.4 kilometer. Jalan beton tersebut dibangun menggunakan alokasi dana kampung.

Kondisi infrastruktur jalan darat yang lebih efisien dan ekonomis turut mendorong pertumbuhan jumlah transportasi darat. Pada tahun yang sama, Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 2.441 kendaraan bermotor di Mahulu. Jumlah tersebut melesat ratusan kali lipat dibandingkan ketika Mahulu baru berdiri 7 tahun silam. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar