Pariwara Mahakam Ulu

Perbatasan Butuh Internet, Pemkab Mahulu Ajukan Lima Permintaan Kepada Bakti Kominfo

person access_time 2 years ago
Perbatasan Butuh Internet, Pemkab Mahulu Ajukan Lima Permintaan Kepada Bakti Kominfo

Bupati Bonifasius Belawan Geh berbincang dengan Direktur Layanan Telekomunikasi Informasi Masyarakat dan Pemerintahan Bakti Kominfo, Danny Januar Ismawan di Kantor Bakti Kominfo Senin, 25 Juli 2022. (dok Prokopim Mahulu)

Peluncuran Satelit Satria menambah harapan peningkatan jaringan telekomunikasi di Mahulu

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 02 Agustus 2022

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu terus mencari cara mempercepat peningkatan layanan telekomunikasi di Bumi Urip Kerimaan. Salah satu caranya dengan meminta dukungan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo). Langkah ini ditempuh agar warga yang berada di kawasan perbatasan bisa terbebas dari penjara telekomunikasi dan segera menikmati peningkatan jaringan internet berkecepatan 4G.

“Kami mohon dukungan Bakti Kominfo dan penyedia layanan telekomunikasi memberi kabar baik, kejelasan dan kesepakatan terkait permohonan kami,” ujar Bupati Bonifasius Belawan Geh kepada Direktur Layanan Telekomunikasi Informasi Masyarakat dan Pemerintahan Bakti Kominfo, Danny Januar Ismawan di Kantor Bakti Kominfo Senin, 25 Juli 2022.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Mahulu Markus Wan memberi penjelasan tambahan permohonan dukungan yang dibutuhkan Mahulu. Di antaranya ; Permohonan akses internet Bakti Aksi sebanyak 229 site/unit (10 Mbps/site/unit), Permohonan penambahan Bandwidth akses internet Bakti Aksi di 106 site/unit dari 2Mbps menjadi 10 Mbps secara permanen, permohonan percepatan pembangunan 15 tower BTS 4G yang telah Pra DRM tahun 2022, Permohonan Upgrade 2G ke 4G Tower BTS Kampung Long Pahangai dan Pemasangan Perangkat BTS ditower kampung long lunuk, dan terakhir Permohonan Pemanfaatan 4 Tower repeater PT. LTI Sebagai Tower BTS 4G Telkomsel.

“Dari lima permohonan itu, kami sangat mengharapkan dukungan serta kejelasan,” ujar Markus.

Pria berkaca mata ini juga berharap Bakti Kominfo bisa membantu mempercepat realisasi permohonan pembangunan 15 titik BTS 4G yang telah Pra DRM tahun 2022. “Harapan kita jika 15 titik ini terbangun, blankspot akan berkurang,” urainya.

Direktur Layanan Telekomunikasi Informasi Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kominfo Danny Januar menyampaikan kendala apa saja yang mereka hadapi. Sejak tahun 2020 lalu mereka sudah kehabisan kapasitas. Untuk itu, sejak 2019 pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo dan Bakti sedang membangun satelit komunikasi baru yang rencananya beroperasi 2023. Satelit Satria namanya. Satelit ini memiliki kapasitas pemancar 150 GBps. Nantinya bisa melayani 150 ribu titik layanan publik di seluruh Indonesia.

Di tengah persiapan dan keterbatasan kapasitas jaringan, Bakti Kominfo berupaya menyiasati lewat berbagai langkah. Pertama mendorong migrasi dari satelit ke fiber optic bagi daerah yang sebelumnya hanya dilayani internet. Ini bertujuan agar daerah yang belum tersedia layanan internet bisa segera menikmati internet berbasis satelit. Proses migrasi dan penambahan layanan berlangsung dari 2023 sampai awal 2024.

“Selanjutnya nanti kita lakukan semacam pengaturan saja. Karena saat ini kapasitas sudah sangat tidak memungkinkan untuk adanya penambahan,” ungkapnya.

Turut hadir, Perwakilan PT.TELKOM tbk, PT. TELKOMSEL INDONESIA. tbk, dan PT Dayamitra Telekomunikasi (MITRATEL). (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar