Pariwara Mahakam Ulu

Tahun 2022, Seluruh Rumah Sakit dan Puskemas di Mahulu akan Bertransformasi Menjadi BLUD

person access_time 2 years ago
Tahun 2022, Seluruh Rumah Sakit dan Puskemas di Mahulu akan Bertransformasi Menjadi BLUD

Delapan fasilitas kesehatan milik Pemkab Mahulu akan bertranformasi menjadi BLUD. kaltimkece.id (Nalendro Priambodo)

Transformasi sistem kesehatan juga terjadi di kawasan perbatasan. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 13 November 2021

kaltimkece.id Momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57 tahun 2021 menjadi tonggak dimulainya babak baru transformasi sistem kesehatan di Kabupaten Mahakam Ulu. Pada peringatan tahunan yang jatuh setiap 13 November 2021 ini, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) menyerahkan dokumen pengusulan perubahan status delapan fasilitas kesehatan di kabupaten Urip Kerimaan. Fasilitas itu siap bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

Dokumen tersebut diserahkan langsung oleh Kepala DKP2KB Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso kepada Bupati Mahulu diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dodit Agus Riyono. 

Pengusulan ini menjadi batu pijakan dimulainya era fasilitas kesehatan Mahulu yang mandiri, profesional dan luwes dalam pelayanan kepada publik. Upaya ini selaras dengan semangat yang diusung Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

Pada peringatan HKN 2021, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan berupaya mentransformasikan sistem kesehatan di Indonesia. Ada enam pilar transformasi di bidang pelayanan publik. 

Mencakup transformasi pelayanan kesehatan primer, pelayanan rujukan rumah sakit, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan, dan teknologi kesehatan. Keenam pilar ini diharapkan menjadi kompas mencapai tujuan Indonesia Sehat. 

Sekretaris DKP2KB Mahulu, Iranius Daleq Ding menyampaikan ada delapan fasilitas kesehatan di Mahulu yang diusulkan berubah menjadi BLUD. Terdiri dari dua rumah sakit dan enam puskemas yang tersebar di lima kecamatan. 

Di antaranya ; Puskesmas Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun, Puskesmas Mamahaq Besar di Kecamatan Long Bagun, Puskesmas Long Pahangai di Kecamatan Long Pahangai, Puskesmas Tiong Ohang di Kecamatan Long Apari, Puskesmas Long Hubung di Kecamatan Long Hubung dan Puskesmas Laham di Kecamatan Laham. 

Sementara dua rumah sakit yang diusulkan menjadi BLUD yakni ; Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu di Kecamatan Long Bagun dan Rumah Sakit Nawa Cita Datah Dawai di Kecamatan Long Pahangai

Daleq – sapaan karib Iranius Daleq Ding menyampaikan pengelola BLUD fasilitas kesehatan nantinya diberi kewenangan dan tanggungjawab mengelola anggaran sesuai kebutuhan. Anggarannya tidak melulu dari pemerintah. 

Namun juga bisa bersumber dari pendapatan jasa pelayanan kesehatan yang ditetapkan lewat peraturan daerah. Termasuk pula kapitasi asuransi kesehatan. Daleq mengingatkan jika nanti BLUD terbentuk, para pengelola fasilitas kesehatan diharap menerapkan asas tata kelola pelayanan yang baik. 

“Transparansi anggaran pengelolaan yang utama. Tetap diawasi berkala dan dievaluasi berkala oleh tim anggaran,” ucapnya. 

Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dodit Agus Riyono menyampaikan dokumen usulan itu akan segera diserahkan kepada tim penilai tingkat kabupaten. Ia memprediksi, jika dokumen lengkap dan layak, BLUD kesehatan akan segera terbentuk di Mahulu tahun depan. 

“Kita akan nilai dokumen kelayakan. Harusnya, bisa segera langsung di-SK bupati jadi BLUD,” katanya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar