Pariwara Mahakam Ulu

Yakinkan Petani dengan Bukti, Hasil Panen Padi di Ladang Percontohan Meningkat Berkat Sentuhan Teknologi

person access_time 2 years ago
Yakinkan Petani dengan Bukti, Hasil Panen Padi di Ladang Percontohan Meningkat Berkat Sentuhan Teknologi

Bupati Mahulu beserta jajaran mengikuti panen raya di ladang percontohan di Kampung Mamahaq Besar, pertengahan Maret 2022. Nalendro Priambodo (kaltimkece.id)

Tidak sekedar memberi motivasi. Bupati Mahulu langsung memberi contoh dan terbukti. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 28 Maret 2022

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh mencoba meyakinkan para petani padi ladang agar mengelola pertanian dengan cara modern. Caranya bukan hanya sekedar mengumbar janji dan motivasi semata. Melainkan dengan menjadikan ladang padi yang dikelola pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu bersama dinas terkait sebagai lahan percontohan padi ladang dengan pemeliharaan modern. Langkah itu berbuah hasil nyata. Terjadi peningkatan 0,7 ton hasil produksi Gabah Kering Giling (GKG) di ladang percontohan milik bupati itu. 

“Panen tahun lalu, di ladang ladang ini bisa dibilang kurang berhasil. Banyak padi yang kosong. Setelah kami rawat dengan cara modern seperti pemberian pupuk, perawatan dan mengatur zat asam, hasilnya panen meningkat,” tutur Bupati Bonifasius ketika panen raya di ladang percontohan di Kampung Mamahaq Besar, Senin, 21 Maret 2022 lalu. 

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu, Bill Deng melaporkan produksi padi di ladang kering hari itu memang meningkat. Mencapai sedikitnya mencapai 2,27 Gabah Kering Giling per hektare. Meningkat, 0,7 ton dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,5 ton GKG per ton. 

Bill Deng menyampaikan membenarkan, peningkatan hasil panen di lahan percontohan itu dikarenakan beberapa perlakuan. Pertama, di tahap awal dilakukan pemetaan dan pengukuran tingkat keasaman tanah/Ph tanah. Beberapa titik dengan tingkat keasaman tinggi maupun basa dinetralkan dengan kapur pertanian agar padi bisa menyerap unsur hara dan pembuahan maksimal. Rerata tanaman padi membutuhkan Ph tanah berkisar 5,5 sampai 7,5. 

Selain itu, dilakukan pemupukan dengan pupuk organik dan melalukan pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Tak ketinggalan dilakukan pembersihan lahan dari gulma agar unsur hara diserap maksimal tanaman padi. 

"Meski pun kita mengakui, semua program kita belum maksimal. Dan masih perlu kita evaluasi dan terus ditingkatkan," ujarnya ketika panen perdana yang bekerja sama dengan Kontak Tani dan Nelayan Andalan Mahulu kali itu.

Bill Deng berharap ke depan terus terjalin sinergi antara OPD, camat, petinggi, kelompok tani dan para penyuluh pertanian. Upaya transformasi ini diharapkan memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitas demi ketahanan pangan dan tumbuhnya perekonomian. (*) 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar