Geliat PLN Mengonversi Kompor Elpiji ke Kompor Induksi agar Impor Elpiji Bisa Dikurangi

Ditulis Oleh: PARIWARA
Jum'at, 22 Juli 2022

kaltimkece.id PT PLN (Persero) gencar membumikan kompor induksi. Penggunaan kompor bertenaga listrik ini diyakini dapat menghemat pengeluaran APBN. Sebab, semakin banyak yang menggunakan kompor induksi semakin sedikit yang menggunakan kompor elpiji sehingga impor elpiji bisa ditekan.

Dalam upaya mengonversi kompor elpiji ke induksi, PLN punya program konversi kompor elpiji ke kompor induksi. Beberapa waktu lalu, perusahaan listrik milik negara ini merealisasikan program tersebut di Surakarta. Hingga pertengahan Juli 2022, sebanyak 1.000 kompor elpiji milik masyarakat Surakarta dikonversi menjadi kompor induksi dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan, pilot project tersebut menyasar 1.018 pelanggan, terdiri dari 542 pelanggan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 458 pelanggan non-DTKS, dan 18 usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. “Seluruh pelanggan tersebut tergabung dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” sebutnya

Tak hanya mengonversi, PLN juga mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan kompor induksi. Perusahaan bahkan membagikan bantuan berupa alat masak. “Kami berharap, masyarakat dapat menggunakan kompor induksi ini untuk memasak dengan lebih nyaman dan lebih cepat,” ujar Darmawan.

Dia menjelaskan, konversi kompor ini untuk menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo. Tujuannya untuk menekan ketergantungan impor elpiji. Biaya impor elpiji dilaporkan selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Oleh sebab itu, upaya PLN mengonversi kompor elpiji ke kompor induksi dapat menghemat pengeluaran APBN sekaligus mengurangi beban subsidi.

“Langkah ini bisa menghemat APBN dan memperbaiki neraca keuangan negara,” kata Darmawan.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P Hutajulu, mengapresiasi upaya PLN merealisasikan konversi kompor elpiji ke kompor induksi. Menurut Jisman, program ini merupakan wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor elpiji.

“PLN turut ambil bagian dalam peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor elpiji,” kata Jisman. Ia menyerukan, semua masyarakat mendukung dan menyukseskan program pemerintah tersebut.

Wartini adalah salah satu warga Surakarta yang menerima bantuan konversi kompor elpiji ke kompor induksi. Atas bantuan yang diberikan, ia mengucapkan terima kasih kepada PLN. Menurutnya, bantuan yang diberikan sangat bermanfaat. “Tadi sudah nyoba cara menggunakannya, ternyata mudah. Masak telor jadi lebih cepat,” katanya.

Dalam merealisasikan program konversi ini, PLN bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS). Kerja samanya di bidang data KPM. Total, 41 kelurahan di Solo telah menerima sosialisasi program konversi kompor elpiji ke kompor induksi. (*)

Editor: Surya Aditya