Pariwara

Harapan Hetifah di Peringatan Hari Media Sosial, Dorong Masyarakat Melek Digital

person access_time 4 years ago
Harapan Hetifah di Peringatan Hari Media Sosial, Dorong Masyarakat Melek Digital

Tampilan akun Facebook Hetifah Sjaifudian. (istimewa)

Literasi digital menjadi hal penting pada era sekarang ini. Memanfaatkan teknologi untuk berbagai keperluan.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Kamis, 11 Juni 2020

kaltimkece.id Indonesia memperingati hari media sosial setiap 10 Juni. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih setengah penduduk Indonesia terhubung ke internet. Menurut Global WebIndex (2018), rata-rata orang Indonesia menghabiskan 195 menit per hari  di internet. Tertinggi keenam di dunia.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, berharap momentum ini dapat digunakan untuk meningkatkan kebermanfaatan platform media sosial.

“Media sosial bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik, manfaatnya sangat besar sekali bagi kehidupan. Namun jika digunakan untuk hal-hal yang kurang baik dan bermanfaat, justru dapat menurunkan produktivitas kita,” ujarnya.

Hetifah beranggapan, terutama pada masa pandemi ini, media sosial sangat efektif membantu menyelesaikan berbagai isu yang ada. “Sebagai contoh, UMKM yang terdampak Covid-19 dapat berjualan melalui media sosial. Anak-anak yang tidak dapat masuk sekolah juga dapat mengakses beragam konten edukasi melalui media sosial,” jelasnya.

Untuk itu, Hetifah yang juga wakil ketua umum Partai Golkar Bidang Kesra, mengungkapkan betapa penting bagi masyarakat Indonesia menguasai literasi digital.

 “Karena untuk orang-orang yang tidak melek digital, banyak sekali kesempatan ia lewatkan. Ini terjadi di semua kelompok masyarakat. Sebagai contoh, seorang ibu rumah tangga yang kurang paham teknologi, sulit mendampingi anak-anaknya dalam pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Hetifah berharap seluruh kelompok masyarakat dapat mengupayakan peningkatan kapasitas diri dalam hal ini.

“Ada banyak upaya bisa dilakukan untuk terus mengasah kemampuan literasi digital. Dapat belajar dari segala sumber yang ada seperti Youtube, artikel di internet, atau yang manual dengan buku. Tidak perlu malu juga bertanya kepada orang yang lebih mengetahui. Anak-anak muda misalnya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan program pemerintah seperti kartu pra-kerja, di mana ada program-program terkait digital literacy,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Ricardo Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar