Kesehatan

Kiat-Kiat Menjaga Buah Hati dari Hepatitis Akut Misterius yang Kasus Suspeknya Ditemukan di Kaltim

person access_time 2 years ago
Kiat-Kiat Menjaga Buah Hati dari Hepatitis Akut Misterius yang Kasus Suspeknya Ditemukan di Kaltim

Ilustrasi perawatan anak di rumah sakit. (foto: getty images)

Ada sejumlah upaya yang dianjurkan mencegah hepatitis. Di antaranya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi bermain di kolam renang.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Sabtu, 07 Mei 2022

kaltimkece.id Tim medis melaporkan temuan kasus suspek hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya di Kaltim. Sejumlah pemangku kepentingan bergerak menyelidiki penyakit misterius tersebut. Masyarakat diminta tidak panik menanggapi temuan karena belum pasti hepatitis.

Temuan kasus suspek tersebut dilaporkan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltim, Diane Mytha Supit, kepada kaltimkece.id, Jumat, 6 Mei 2022. Disebutkan terdapat dua orang yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius. Yang pertama, seorang anak berusia delapan tahun asal Samarinda. Bocah tersebut meninggal dunia pada 1 Mei 2022. Berikutnya anak yang tinggal di Balikpapan. Ia menjalani perawatan pada Oktober 2021.

Kedua anak itu dinyatakan suspek hepatitis akut misterius karena mengalami gejala seperti yang ditetapkan pemerintah. Gejala-gejalanya, beber Diane, yakni mual, muntah, diare berat hingga demam ringan. Selain itu, air kencingnya berwarna mirip air teh, buang air besar berwarna putih pucat, serta mata dan kulit berwarna kuning. Penderita haptitis akut juga ditandai dengan peningkatan fungsi hati.

“Memang, mereka ada gejala seperti itu,” jelas Diane melalui sambungan telepon. Meski demikian, Diane meminta, masyarakat tidak menyikapi temuan tersebut secara berlebihan. Mengingat, kasusnya masih berstatus suspek.

“Bukan berarti positif (hepatitis akut). Kami masih melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

_____________________________________________________PARIWARA

Dikonfirmasi pada kesempatan yang berbeda, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Masitah, membenarkan temuan kasus suspek hepatitis akut misterius itu. Ia pun menegaskan bahwa kasus tersebut masih diduga. “Apakah hepatitis akut atau yang lain, masih dalam penyelidikan. Kalau ada perkembangannya, saya kabarkan nanti,” jelasnya.

Pada pengujung April 2022, Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya. Dalam surat tersebut, pemerintah daerah diminta memantau dan melaporkan kasus syndrome jaundince akut ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Kemudian meminta rumah sakit melakukan hospital record review kasus hepatitis akut misterius. Surat ini disebut sebagai tindak lanjut dari kematian tiga anak di Jakarta yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius.

“Kami telah meneruskan surat tersebut kepada kabupaten dan kota serta 59 rumah sakit di Kaltim,” kata Masitah.

Tips Mencegah Hepatitis

Ketua IDAI Kaltim, Diane Mytha Supit, memberikan penjelasan tentang hepatitis akut dan tips mencegahnya. Biasanya, penyakit ini menyerang anak-anak di bawah usia 16 tahun. Berdasarkan data Kaltim Dalam Angka 2022 yang diterbitan Badan Pusat Statistik, terdapat ratusan ribu anak di Kaltim. Detailnya, umur 0-4 tahun sebanyak 315.153 jiwa, umur 5-9 tahun 311.488 jiwa, dan umur 10-14 tahun 326.265 jiwa.

Ada sejumlah upaya sederhana untuk mencegah hepatitis akut. Beberapa di antaranya, sebut Diane, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga saluran pencernaan tetap bersih. Agar saluran pencernaan tetap normal, dianjurkan rajin mencuci tangan pakai sabun, tidak menggunakan alat makan secara bergantian, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, serta hindari kontak fisik dengan orang bergejala hepatitis akut.

Selain itu, menjaga saluran pernapasan. Caranya dengan mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker. Menghindari kerumunan, kata Diane, termasuk dengan mengurangi bermain air di kolam renang.

“Kita, ‘kan, enggak tahu kelakuannya orang di kolam renang. Mungkin saja ada yang buang air di situ, kalau sampai terminum, risikonya besar sekali. Jadi, lebih baik dihindari,” sebutnya.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Diane memastikan, para dokter anak tengah berupaya keras memantau dan menangani kasus hepatitis. Jika masyarakat menemukan orang bergejala hepatitis, sangat disarankan melapor ke fasilitas kesehatan terdekat. Tim medis dipastikan memberikan penanganan lebih lanjut.

Berdasarkan catatan IDAI Kaltim, terdapat 75 dokter spesialis anak di provinsi ini. Rinciannya, Samarinda 26 dokter, Balikpapan 25 dokter, Bontang empat dokter, Kutai Kartanegara tujuh dokter, Kutai Barat dua dokter, Kutai Timur empat dokter, Berau tiga dokter, Paser tiga dokter, dan Penajam Paser Utara satu dokter.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Masitah juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis. Toh, kata dia, status pandemi Covid-19 sampai sekarang belum dicabut. Dengan demikian, menerapkan protokol kesehatan tetap wajib. Ia juga meminta agar masyarakat, terutama anak-anak, menghindari konsumsi makanan kurang bergizi. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar