Terkini

Aksi Penyekapan yang Bikin Geger Samarinda, Diwarnai Hoax Penculikan Anak

person access_time 4 years ago
Aksi Penyekapan yang Bikin Geger Samarinda, Diwarnai Hoax Penculikan Anak

Kendaraan yang digunakan tiga tersangka penyekapan. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Penangkapan pelaku penyekapan di Samarinda masih dalam penyelidikan. Identitas para tersangka pun dirahasiakan.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Sabtu, 28 Desember 2019

kaltimkece.id Merantau dari kampung halaman ke Ibu Kota Kaltim, Beni tertolong ketika kenalannya, sebut saja Bunga, memberikan tumpangan untuk tinggal semalam di rumahnya. Namun ketika matahari belum terbit, Beni terburu-buru pergi tanpa pamit.

Sejak kepergian Beni pada Kamis, 26 Desember 2019, Bunga kehilangan sejumlah barang berharga. Dua handphone serta tujuh pasang sepatu dan sandal tiba-tiba menghilang. Bunga curiga Beni mencuri saat menginap.

Bunga semakin kesal, hilangnya barang berharga ditambah tak diketahui keberadaan Beni. Bunga lalu meminta tolong suadara laki-lakinya, sebut saja NR, mencari keberadaan Beni. NR lalu meminta bantuan dua rekannya, AB dan OB.

Pencarian dilakukan Jumat pagi, 27 Desember 2019. Mengendarai mobil, ketiganya berkeliling Samarinda. Upaya pencarian tak butuh waktu lama.

Menjelang siang, Beni ditemukan di sebuah warung makan di Jalan Lambung Mangkurat. Tanpa kompromi, NR, AB, dan OB langsung meringkus Beni masuk ke dalam Mobil.

Agar tak memberontak dan melarikan diri, Beni disekap dalam keadaan mata tertutup sepasang kaos kaki hitam. Kedua tangannya diikat. Beni rencananya langsung dibawa ke rumah Bunga di Jalan Abdul Wahab Sjahranie.

Sepanjang perjalanan, Beni yang diinterogasi tak mengaku dugaan pencurian. Tanpa perlawanan, Beni pun tak hilang akal. Sadar mobil sedang berhenti saat lampu merah, ia memberontak dengan berteriak minta tolong.

Teriakan berulang kali dari dalam mobil mencuri perhatian pengendara dan warga. Mobil yang dikendarai NR pun sempat terkepung ketika warga melihat dari balik kaca Beni disekap.

Meski sempat terpojok, ketiga pria pesuruh Bunga tersebut kabur. Melaju ke Jalan Juanda.  Iring-iringan pengendara yang tengah mengejar mobil putih tersebut  mengundang perhatian Kepolisian Satuan Sabhara Polresta Samarinda yang sedang berpatroli. Kemudian ikut serta terlibat aksi kejar-kejaran.

NR, AB, dan OB berhasil dihentikan. Ketika senjata ditodongkan ke arah mobil, ketiganya tak dapat berkutik. Kemudian diturunkan dan diminta bertiarap di atas trotoar.

Aksi itupun menjadi tontonan pengendara lainnya yang melintas dan tak luput dari dokumentasi warga. Kemudian membagikannya ke media sosial.

Polisi menemukan Beni dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup. Dari temuan tersebut, seluruhnya dibawa ke Mapolsekta Samarinda Ulu untuk dimintai keterangan.

Dari pemeriksaan awal, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda M Ridwan menjelaskan bahwa penyekapan NR, AB, dan OB terhadap Beni, terkait dugaan pencurian.

"Beni sebelumnya menginap di salah satu rumah di perumahan guru, Jalan AW Sjahranie. Keesokan harinya, ia pergi sekitar pukul 05.00 Wita. Beni meninggalkan rumah tersebut tanpa pamit kepada tuan rumah. Kepergiannya dari rumah tersebut, bersamaan dengan hilangnya barang. Oleh sebab itu dia (Bunga) meminta tolong kepada saudaranya untuk mencari keberadaan Beni,” jelas Ridwan.

Setelah mencari beberapa infomasi, Jumat siang, sekitar pukul 11.45 Wita, NR ditemani AB dan OB berhasil menangkap Beni di salah satu rumah makan di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda. Ketiganya ditetapkan tersangka dan ditahan atas tindakan penyekapan di dalam mobil Honda Mobilio, bernomor polisi KT 1337 ZC.

Sementara itu Beni yang dimintai keterangan kepolisian, tidak mengakui tuduhan pencurian handphone dan tujuh pasang sepatu maupun sandal tersebut. "Kami belum mendapatkan barang bukti dan saksi yang kuat. Sehingga Beni masih berstatus korban dari penyekapan tersebut," jelasnya.

Para pelaku penyekapan serta Beni masih dimintai keterangan lebih lanjut. Identitas ketiga tersangka dirahasiakan.

Diwarnai Hoax

Dari video yang didokumentasikan warga, menampilkan aksi penangkapan polisi terhadap NR, AB, dan OB viral di media sosial. Sayang, warga yang kurang bijak justru membuat geger. Memberikan keterangan hoax.

Video berdurasi 2 menit 58 detik tersebut disebut pengungkapan kasus penculikan seorang anak kecil. "Kabar hoax itu sempat meresahkan. Aksi penangkapan terkait penyekapan ini, disebut penangkapan pelaku penculikan anak," tambah Ridwan.

Dalam video terdengar suara seorang perempuan mendeskripsikan kejadian penangkapan tersebut. Bahkan, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu membeberkan bahwa penangkapan tersebut tersangka yang menyekap seorang anak.

“Itu tidak benar. Memang itu kasus penyekapan. Tapi yang disekap bukan anak kecil,” kata Kapolsek Samarinda Ulu Kompol Indra Wahyu Madjid kepada kaltimkece.id.

Ia meminta warga tidak mudah terprovokasi. Ia mengimbau masyarakat bijak menggunakan media sosial. Jangan menyebar informasi yang belum diketahui kebenarannya. Serta jangan mudah terpengaruh dengan informasi yang sumbernya tidak jelas. Penyebaran berita bohong yang meresahkan akan berhadapan dengan hukum. “Pengguna media sosial harus tetap bijak. Hati-hati. Ada hukum yang dapat menjerat penyebar hoax,” tutupya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar