Terkini

Bantu Suami Siri Setubuhi Anaknya, Kejiwaan Ibu Kandung Anggrek Diduga Terganggu

person access_time 5 years ago
Bantu Suami Siri Setubuhi Anaknya, Kejiwaan Ibu Kandung Anggrek Diduga Terganggu

Seorang pria di Samarinda Seberang berulang kali menyetubuhi anak tirinya yang masih 11 tahun. (M Nauval/kaltimkece.id)

Tak ada pembenaran bagi orangtua manapun membiarkan anaknya yang masih 11 tahun disetubuhi. Apalagi oleh ayahnya.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 25 September 2019

kaltimkece.id Anggrek—bukan nama sebenarnya, menanggung derita sejak 2018. Orangtua yang mestinya memberi kasih sayang, malah jadi tokoh antagonis dalam hidupnya. Anggrek dipaksa melayani nafsu bejat ayah tirinya. Yang mirisnya, dibantu ibu kandungnya sendiri.

Baca juga:
 

Anggrek merupakan siswi kelas V sekolah dasar. Duduk di kelas murid berprestasi. Menurut wali kelasnya, ia termasuk siswi yang pintar. Langganan ranking dari kelas I, II, dan III. Dikenal periang dan mudah bergaul. Tapi prestasinya merosot mulai kelas IV hingga kini.

Guru-guru menyadari perubahan tersebut. Bukan hanya soal prestasi. Sejak tahun lalu, pembawaannya jadi mudah murung. “Pekerjaan rumah yang saya berikan juga tak pernah dikerjakan. Alasannya capek dan ketiduran. Dia juga sering mengeluh sakit kepala hingga harus dipulangkan," ungkap wali kelas Anggrek di sekolahnya.

Rasa heran atas penurunan Anggrek terjawab pada 20 September 2019. Dimulai dari insiden yang melibatkan anak didiknya tersebut. "Anak itu (Anggrek) datang dibawa warga sekitar sekolah dengan kondisi tangan dan kaki kiri penuh luka lecet. Kemudian dibawa ke ruang UKS (unit kesehatan sekolah),” sebut guru 48 tahun tersebut.

Kejadian itu berlangsung pada Jumat pagi. Tepat sebelum jadwal senam sekolah pukul 07.15 Wita. Setelah ditelusuri, Anggrek ternyata terjatuh saat melompat dari sepeda motor yang ditunggangi ayahnya ketika masih dalam keadaan melaju. Pihak sekolah terkejut atas aksi nekat tersebut. Anggrek lalu menjelaskan duduk perkaranya.

Saat itu Anggrek diantar ayah tirinya dari rumah. Namun ketika sekolah sudah di depan mata, kendaraan tak juga berhenti. Rupanya sang ayah tiri bersikeras ingin terlebih dahulu membelikan sepatu untuk Anggrek pagi itu. Tapi bocah 11 tahun tersebut panik dan ketakutan. Ayah tirinya menunjukkan gelagat aneh. Maka sekitar 300 meter setelah melewati gerbang sekolah, Anggrek melompat hingga terguling-guling. Sejumlah warga yang menyaksikan segera membantu. Tapi yang terjadi selanjutnya, malah memicu kecurigaan. Bukannya berhenti dan memutar balik, ayah tiri Anggrek itu malah memacu laju sepeda motornya.

Para guru ikut heran atas gelagat ayahnya itu. Hingga akhirnya Anggrek menjelaskan apa yang terjadi antara ia dan pria 50 tahun yang menikahi ibunya secara siri sekitar delapan tahun silam. Sejak 2018, Anggrek kerap jadi pelampiasan nafsu bejat si ayah tiri. Ibunya bakal dianiaya jika ia tak menurut. Bocah malang itupun hanya bisa pasrah.

Wali kelasnya terkejut mendengar kesaksian itu. Pihak sekolah langsung melapor ke polisi. Kedua orangtua Anggrek juga dipanggil.

Kasus tersebut ditangani Polsekta Samarinda Seberang. Ibu dan ayah tiri Anggrek ditetapkan sebagai tersangka. Si ibu tak terhindar dari jeratan hukum karena membiarkan dan ikut membantu tersangka pria menjalankan aksinya. Menurut pengakuan kepada polisi, ibunya memasrahkan Anggrek dinodai karena takut dicerai.

Potensi Gangguan Jiwa

Menurut psikolog Ayunda Ramadhani, apa yang dilakukan ibu kandung Anggrek tersebut bukanlah hal lazim. Apapun alasan dan motifnya. Namun, bisa jadi hal tersebut dipicu masalah kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. Demikian juga tingkat pengetahuan atau masalah pendidikan yang sangat kompleks. Dan harus dilihat lagi faktor kedekatan antara anak dan ibu.

“Tidak mungkin hal itu terjadi jika hubungan antara ibu dan anak tersebut sangat dekat,” sebut Ayunda.

Menurutnya, alasan ibu takut dicerai bukanlah pembelaan masuk akal. Tetap tak ada alasan untuk pembenaran mengorbankan anak jadi pelampiasan nafsu bejat suami siri.

"Ketika manusia dikatakan sehat, dia harusnya menimbang secara rasional. Walaupun diancam cerai suaminya, ya, tidak serta-merta membenarkan perbuatannya dengan berperilaku seperti itu. Trauma perceraian pada masa lalu seharusnya tidak menjadi suatu pembenaran. Jika dikatakan dia dulu dicerai dan sekarang takut dicerai lagi, bukan hal yang masuk akal,” urainya.

“Ada potensi gangguan kejiwaannya. Harus dicek. Memastikan kejiwaan ibu kandung dan ayah tiri korban melakukan hal tersebut secara sadar," sambung Ayunda.

Pintar dan Aktif

Di lingkungan tempat tinggalnya, Anggrek adalah anak yang baik, pintar, dan aktif. Sehari-hari saat bersekolah, kerap terlihat jalan beriringan ibunya. Anggrek ke sekolah, sang ibu ke pasar. "Kalau sore biasanya dia jalan pergi mengaji ke langgar dan salat. Mamanya juga baik di lingkungan ini. Kalau tidak salah mamanya pegawai honorer. Kalau bapaknya jarang terlihat," ujar seorang tetangga, kepada kaltimkece.id.

Anggrek tinggal di sebuah gang kecil di Loa Janan. Akses masuknya hanya selebar 1,5 meter. Rumah Anggrek dan muka gang tak terlampau jauh. Berdiri tepat di belakang sebuah bangunan berbeton tinggi.

"Mereka baru 10 tahun menempati rumah itu. Rumah itu milik mendiang neneknya. Sebelumnya mereka menyewa sepetak rumah tak jauh dari sini," tambah sang tetangga. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar