Terkini

Beberapa Jam setelah Kasus Penikaman, THM Bukit Harapan Diserang Kelompok Bersenjata Tajam

person access_time 4 years ago
Beberapa Jam setelah Kasus Penikaman, THM Bukit Harapan Diserang Kelompok Bersenjata Tajam

Kondisi kompleks THM Bukit Harapan setelah serangan kelompok bersenjata tajam. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Para penghuni kompleks lari kocar-kacir begitu kelompok bersenjata tajam menyerang membabi buta.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Rabu, 11 Maret 2020

kaltimkece.id Puluhan orang tak dikenal membawa parang, kayu, dan batu menyerang kawasan eks Lokalisasi Loa Hui di Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. Peristiwa mencekam itu terjadi Selasa malam, 10 Maret 2020. Tepatnya pukul 22.00 Wita. 

Gara-gara kejadian tersebut, 150 warga kompleks mengungsi. Takut menjadi sasaran amuk massa. Diduga kuat, aksi tersebut buntut kasus penimpasan dengan parang pada dini hari sebelumnya.

Petaka berdarah itu menewaskan Kamaruddin dan melukai Daeng Kamaruddin. Keduanya merupakan pengunjung salah satu wisma karaoke eks Lokalisasi Loa Hui yang kini bernama tempat hiburan malam (THM) Bukit Harapan. “Tiba-tiba saja menghancurkan toko,” kata Santi, saksi di lokasi kejadian.

Perempuan 30 tahun itu merasa beruntung lolos dari amukan massa. Ketika serangan tak terkontrol, semua jadi sasaran. Kaca-kaca toko, motor, dan dinding rumah jadi sasaran. Bahkan ada barang-barang yang dijarah. Syukurnya, saat itu Sudirman (35), suami dari Santi, menarik tangan istrinya tersebut untuk bersembunyi. “Kami ke belakang rumah,” lanjutnya.

Dari pengamatan media ini di lokasi kejadian, kondisi porak-poranda itu tak hanya terjadi di toko bagian depan pintu masuk tempat hiburan malam. Tapi juga wisma karaoke di kawasan eks lokalisasi.

Dari 43 wisma karaoke, ada 31 wisma hancur berantakan. Sebagian besar yang jadi sasaran amuk massa ialah kaca rumah. Namun ada juga speaker dan televisi yang layarnya hancur.

“Ada lima mobil datang. Semuanya (massa) bawa parang, batu, dan kayu,” kata Mustari, petugas keamanan di lokasi kejadian.

Mustari tak bisa menyembunyikan ketakutannya. Ia pun memilih loncat ke jurang. Tak jauh dari jalan masuk menuju THM. Beruntung dia jatuh ke permukaan landai. Bukan langsung menuju bagian terdalam.

Kondisi serupa juga dialami Nining. Perempuan 25 tahun tersebut tengah duduk di depan wisma tatkala teriakan massa menggema memenuhi kawasan tersebut. Mendengar itu, dia dan kawannya ketakutan dan sembunyi di kamar mandi. “Enggak pernah kayak gini. Barusan ini terjadi,” katanya.

Massa kemudian membubarkan diri setelah puas meluapkan kekesalan. Setelah kejadian, polisi baru tiba di lokasi. Lengkap dengan senjata untuk mengamankan tempat kejadian. Mereka berjaga agar hal sama tak terulang lagi.

Sementara polisi berjaga, satu per satu warga eks lokalisasi menyingkir menyelamatkan diri. Sebagian besar waswas aksi pengerusakan susulan kembali terjadi. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar