Terkini

Bermesraan di Islamic Center, Perbuatan Gila nan Tercela

person access_time 5 years ago
Bermesraan di Islamic Center, Perbuatan Gila nan Tercela

ilustrasi: Danoo (kaltimkece.id)

Sejoli terekam memadu kasih di kompleks Islamic Center. Gubernur meminta pelakunya ditangkap. 

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Rabu, 05 September 2018

kaltimkece.id Sepasang lelaki dan perempuan duduk rapat-rapat di sudut Islamic Center ketika ceramah salat Jumat tengah berkumandang. Di beranda Masjid Baitul Muttaqin, sejoli itu berpelukan dekat sebuah pilar besar. Perempuan yang mengenakan baju biru dan berkerudung hitam dirangkul pasangannya yang berbaju krem. Wajah keduanya mendekat, nampaknya sedang beradu bibir. Tangan si lelaki lalu berpindah ke belakang leher pasangannya. 

Selagi keduanya dihanyutkan kemesraan, suara khatib terdengar jelas dari pengeras suara. Penceramah berkata, “Jamaah salat Jumat Islamic Center yang dimuliakan oleh Allah SWT, ada satu hadis Rasulullah yang mungkin ini bisa menjadi cambuk bagi kita.” 

Adegan itu ditangkap kamera dalam sebuah video berdurasi 30 detik. Dari rekaman yang diambil senyap-senyap, aksi pasangan tadi ditengarai berlangsung di Islamic Center, Samarinda. Pilar masjid yang khas berikut warna ubin di dalam video menguatkan dugaan tadi. Rekaman tersebut dibagikan di media sosial pada Senin, 3 September 2018. Tidak diketahui tanggal video diambil, namun, warganet segera menyerbu dengan berbagai komentar. 

Untuk mengonfirmasi kejadian tersebut, kaltimkece.id menghubungi imam besar Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center, Fakhruddin Wahab. Ia telah mendengar kabar tersebut dan mengaku kecolongan. Saat kejadian, kata Wahab, tak seorang pun petugas keamanan Islamic Center yang mengetahuinya. Hal itu turut disebabkan jumlah petugas sangat sedikit dibanding luasnya wilayah Islamic Center.

“Begitu pula CCTV (kamera pengawas), hanya terpasang di dalam masjid,” terangnya. 

Namun demikian, Wahab mengatakan, tidak pernah ditemukan aktivitas tak senonoh di Islamic Center sebelumnya. Meskipun jumlahnya terbatas, petugas keamanan selalu mengawasi pengunjung untuk menghindari perbuatan yang dapat menodai rumah ibadah. 

Sebagai contoh, pengunjung tidak diperbolehkan berkeliaran di luar masjid ketika azan berkumandang. Demikian halnya pakaian yang terlalu terbuka, dilarang masuk ke lingkungan masjid. Foto bersama bagi yang bukan pasangan suami istri turut dilarang. Bila diketahui, petugas segera menegur. Apabila tidak mampu menunjukkan bukti pasangan suami istri, keamanan berhak mengusir pengunjung. Sementara itu, pengambilan gambar untuk kepentingan pre-wedding harus atas seizin pengelola. 

Jika berfoto saja dilarang, lanjut Wahab, apatah lagi bermesraan di kompleks Islamic Center. Dalam aturan Islam, bermesraan di lingkungan rumah ibadah jelas sangat tidak diperbolehkan karena tidak sesuai etika. Perbuatan tersebut dilarang bahkan jika yang bersangkutan sekalipun adalah suami istri. 

“Melihat perilaku (di dalam video) tersebut, mereka bukanlah pasangan suami istri,” jelas Wahab. Pada umumnya, pasangan suami istri yang sah tidak mungkin memadu kasih di tempat ibadah. Wahab juga menyesalkan pasangan yang tidak beretika dan tak memiliki rasa takut. Perilaku demikian disebut tidak menunjukkan seorang muslim yang seharusnya.

Sebelum kejadian ini, lingkungan Islamic Center pernah diributkan dengan sebuah foto. Di dalam gambar, beberapa orang berjalan di Islamic Center dengan pakaian minim. “Kami telah meminta pihak keamanan bekerja lebih ekstra menjaga lingkungan masjid. Umat muslim yang berkunjung ke Masjid Baitul Muttaqin juga wajib menegur oknum yang dapat menodai rumah ibadah,” tegas Wahab. Ia meminta bentuk kepedulian dengan tidak harus menyebarluaskan peristiwa ke media sosial. Cukup menegur dan melaporkan kepada petugas keamanan.

Minta Ditangkap

Kompleks Islamic Center yang didirikan Pemprov Kaltim mulai dibangun pada 2001 dengan total biaya Rp 500 miliar. Setelah tujuh tahun, pembangunannya selesai dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Juni 2008. 

Mewakili pemprov selaku pendiri Islamic Center, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak gusar mengetahui perbuatan tersebut. Kepada kaltimkece.id pada Selasa, 4 September 2018, Faroek menyayangkan perilaku tidak senonoh. Dia bahkan berniat melaporkan kepada kepolisian agar pelakunya diusut. 

"Tangkap saja. Itu (perbuatan tak senonoh) tidak boleh. Kita tangkap saja orang itu," tegasnya.

kaltimkece.id juga berusaha menemui pengurus Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center untuk mendalami peristiwa tersebut. Sampai berita ini diterbitkan, pengurus belum memberikan jawaban. Sejak Senin siang, 3 September 2018, kaltimkece.id menghubungi ketua umum pengurus Masjid Baitul Muttaqin, Awang Dharma Bakti. Ia mengaku sedang tidak di tempat karena mengunjungi kerabat yang meninggal. Awang Dharma Bakti kemudian meminta kaltimkece.id mewawancarai sekretaris pengurus bernama Subadi. Baik Subadi maupun beberapa pengurus yang dihubungi, belum bersedia diwawancarai. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar