Terkini

Di Balik Teror Kotoran Manusia di Langgar Nurul Jannah dan Alasan Pelempar yang Tak Masuk Akal

person access_time 4 years ago
Di Balik Teror Kotoran Manusia di Langgar Nurul Jannah dan Alasan Pelempar yang Tak Masuk Akal

Langgar Nurul Jannah di Jalan Rapak Indah, Sungai Kunjang, Samarinda. Lima kali dilempari kotoran manusia.

Sebuah langgar di Sungai Kunjang lima kali dilempar kotoran manusia. Terduga pelaku mendaku, perbuatan itu dilatarbelakangi urusan utang-piutang. 

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 28 November 2019

kaltimkece.id Muhammad Yusuf amat penasaran ketika langkah kakinya mengikuti bau tak sedap yang terasa kuat di indera penciuman. Memeriksa pelataran Langgar Nurul Jannah sebelum salat subuh, marbot berusia 58 tahun itu mendapati plastik hitam yang menjadi sumber aroma menyengat. Betapa kagetnya ia mengetahui isi bungkusan tersebut; kotoran manusia.  

Agustus 2019, beberapa hari selepas Iduladha, warga Jalan Rapak Indah, RT 35, Kelurahan Karang Asam Ilir, Sungai Kunjang, Samarinda, hanya memilih diam mengetahui kejadian itu. Mereka membersihkan kotoran seraya berharap kejadian tak lagi berulang. Namun, kejadian berlanjut lagi. Bukan sekali-dua kali, melainkan hingga lima kali. Ada beberapa kesamaan yang dicatat. Aksi pelemparan selalu terjadi sebelum salat subuh berjamaah dan selalu setelah pada malam sebelumnya ada acara besar di langgar.  

"Kotoran manusia tercecer di pelataran langgar. Untungnya tidak sampai ke dalam,” jelas Yusuf yang telah menjadi marbot selama 15 tahun, kepada kaltimkece.id.

Pairin, ketua RT 35 di lingkungan setempat, membenarkan kelima pelemparan kotoran manusia itu. Kotoran dibungkus plastik hitam, karung beras ukuran 25 kilogram, hingga stoples plastik. Warga jelas geram. Mereka memutuskan melaporkan kejadian ini kepada aparat berwenang yakni Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Di samping itu, warga sepakat bergantian jaga malam. Mereka ingin mencari tahu siapa dan apa motif dari perbuatan tak lazim ini.

Akhirnya, Kamis, 28 November 2019 pukul 01.30 Wita, terduga pelaku pelempar kotoran terpergok. Menurut Pairin, terduga pelaku ketahuan wakar sesaat setelah melempar batu ke halaman langgar. Orang itu segera diamankan dengan dibawa ke poskamling. Beberapa orang sempat merisaknya sebelum polisi datang.

Menurut Pairin, terduga pelaku diketahui datang dengan mengendarai sepeda motor. Dari identitas yang ditemukan di pakaiannya, yakni KTP dan SIM, lelaki tersebut berinisial CA, 34 tahun, tinggal di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Samarinda.

Kepada CA, warga menanyakan apakah ia juga yang melempar kotoran manusia di teras langgar. CA membenarkan tetapi motif yang diutarakan seperti tak masuk akal. CA mendaku melempar kotoran hanya karena seorang warga berinisial Bd yang tinggal di sekitar langgar belum membayar utang kepadanya. CA pernah melihat Bd duduk di teras langgar. Maka itu, dia menjadikan pelataran rumah ibadah itu sebagai sasaran lempar. Adapun asal kotoran manusia, disebut CA didapat dari WC tetangganya.

Menurut Pairin, lokasi melempar kotoran saat dini hari adalah jembatan tepat di depan langgar. Sengaja atau tidak, titik ini memang sulit tertangkap kamera pengawas karena gelap. Pairin juga membenarkan adanya warga berinisial Bd yang disebut berutang oleh CA. Namun, Bd mendekam di balik jeruji besi sejak dua tahun silam. 

"Untuk tindakan selanjutnya, kami serahkan kepada warga. Kalau jalur hukum, ya, jalur hukum,” imbuh Pairin.

Ketua RT ini menambahkan bahwa seseorang yang mengaku sebagai kakak CA telah mendatanginya. Orang tersebut meminta maaf atas perbuatan sang adik. Dari keterangannya pula, CA disebut memiliki riwayat gangguan jiwa. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar