Terkini

Duduk Perkara Rekaman Suara yang Viral setelah PDP Mengamuk di RSUD AWS

person access_time 4 years ago
Duduk Perkara Rekaman Suara yang Viral setelah PDP Mengamuk di RSUD AWS

Perempuan perekam suara yang viral di WhatsApp bertemu Plt Dirut RSUD AWS. (instagram/samarindasiaga112)

Kehebohan yang mereda begitu PDP berinisial N kembali ke rumah sakit, diperpanjang isi rekaman suara seorang perempuan yang ramai di grup WhatsApp.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 14 April 2020

kaltimkece.id Kehebohan dari PDP di Samarinda yang sempat dipulangkan dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie, ternyata tak begitu saja mereda. Meski si PDP sudah kembali diisolasi di rumah sakit, sempat ramai beredar rekaman berisi suara perempuan di aplikasi WhatsApp. Isinya menyudutkan RSUD AWS yang sebelumnya merawat pasien tersebut.

Drama tersebut berawal dari aksi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial N, usia 52 tahun. Ia mengamuk dan meminta pulang RSUD AWS pada Jumat, 10 April 2020.

PDP berinisial N merupakan warga Jalan Pemuda 2, Samarinda. Kabarnya sempat memecah kaca ruangan dan mengancam tenaga medis yang merawatnya dengan pecahan kaca tersebut. N pun terpaksa dipulangkan. Diantar pihak rumah sakit dan Gugus Tugas Covid-19 Samarinda, dikawal kepolisian.

N semula orang dalam pemantauan (OPD) yang merupakan pelaku perjalanan dari Ijtima Jamaah Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut semula dijadwalkan 19-22 Maret 2020 namun batal.

N sempat menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Namun statusnya naik menjadi PDP setelah hasil rapid test menunjukkan reaktif Covid-19 pada 8 April 2020.

Karena aksinya mengamuk di RSUD AWS, N akhirnya dipulangkan meski sehari berselang berhasil dibujuk untuk kembali menjalani isolasi di rumah sakit. Saat ini N menjalani perawatan di RSUD IA Moeis Samarinda Seberang.

Aksi N itu memang sempat mencuri perhatian publik. Dan di tengah keadaan tersebut, beredar rekaman suara seorang perempuan melalui aplikasi chat WhatsApp. Perempuan tersebut bersuara mengenai keadaan N dan menyudutkan pelayanan RSUD AWS.

Rekaman suara berdurasi 2 menit 23 detik mengklaim bahwa N yang merasa baik-baik saja, tidak mendapat perawatan apa-apa dari rumah sakit. Namun untuk melakukan berbagai aktivitas seperti salat dan lainnya, tak diperkenankan. Sementara, N merasa dicueki hingga akhirnya mengamuk dan memberontak pulang.

Dengan segera rekaman suara yang viral itu mendapat reaksi. Pada 12 April 2020, Surat terbuka dibuat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Dr David Hariadi Masjhoer, SpOT. Meminta sang pemilik suara memberikan klarifikasi.

Hingga pada keesokannya, 13 April 2020 pukul 09.00 Wita, Dr David Hariadi Masjhoer dipertemukan si pemilik rekaman suara. Yakni seorang perempuan berinisial L. Rupanya berprofesi sebagai guru mengaji.

Melalui rilis resmi yang dikeluarkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie, terungkap bila klaim-klaim yang disampaikan dalam rekaman suara tersebut tak sesuai dengan fakta. Dan dalam pertemuan itu kedua belah pihak setuju menyelesaikan secara kekeluargaan.

L beritikad baik dan meminta maaf kepada RSUD AWS. Menyadari kesalahannya serta menyesali perkataannya di grup WhatsApp merupakan asumsi semata. Mengakui bahwa yang dikatakannya tidak benar seluruhnya.

"Dari pertemuan ini, kami RSUD AWS mengajak masyarakat untuk dapat bijaksana menyampaikan informasi. Baik secara langsung ataupun melalui media sosial," ucap David Hariadi Masjhoer.

Dalam kondisi saat ini, berbagi hal-hal positif dan memberi semangat kepada sesama adalah perbuatan yang jauh lebih bijak. Sehingga publik tetap optimis dan mendukung kebijakan pemerintah. Terutama social distancing dan physical distancing agar terhindar dari bahaya Covid-19. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar