Terkini

Enam Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Kaltim, Sekeluarga dari Jepang Terinfeksi

person access_time 4 years ago
Enam Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Kaltim, Sekeluarga dari Jepang Terinfeksi

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak memaparkan kondisi terkini covid-19. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Tambahan kasus lainnya berasal dari cluster Bogor dan Sulawesi Selatan. Total 17 kasus positif ada di Kaltim.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Sabtu, 28 Maret 2020

kaltimkece.id Pasien Positif Corona Virus di Kaltim mengalami lonjakan. Bila sebelumnya 11 pasien Positif, kini bertambah enam orang.

Keenam pasien tersebut tengah dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Secara kumulatif, kini total pasien covid-19 di Kaltim menjadi 17 orang.

"Jumlah pasien positif Covid-19 hari ini ada penambahan. Enam orang semuanya dirawat di Balikpapan. Dengan demikian total positif Covid-19 sebanyak 17 orang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak, dalam konferensi pers di Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Sabtu sore, 28 Maret 2020.

Andi mengatakan, jumlah kasus positif covid-19 terbanyak berada di Balikpapan, dengan jumlah pasien 12 orang. Kemudian di Kutai Kartanegara tiga orang, dua merupakan warga asal Kutai Timur. "Sedangkan terakhir di Bontang dan Samarinda. Sama-sama satu pasien," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Andi turut menyampaikan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh kabupaten/kota. Mengalami penambahan sebanyak 106 orang. Jumlah selesai dalam pemantauan sebanyak 705 orang. Sedangkan masih dalam pemantauan 1364 orang. "Terbesar masih terjadi di Balikpapan. Selanjutnya menyusul Kutai Kartanegara dan Kutai Timur," kata Andi.

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mengalami penambahan 11 kasus. Di antaranya tersebar enam kasus di Balikpapan dan lima kasus di Kutai Timur. Dengan demikian total PDP keseluruhan 81 orang.

"Negatif Covid-19 ada tujuh orang. Ada dari Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, dan Samarinda. Sehingga total PDP negatif seluruhnya 39 orang," kata Andi.

Penambahan lima PDP dari Kutai Timur, memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit virus corona. Seluruhnya mengalami batuk, demam, nyeri tenggorokan, dan pilek. Di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari Sidoarjo, Jawa Timur. PDP nomor 2, riwayat perjalanan Semarang dan Tegal, Jawa Tengah. PDP nomor 3 memiliki riwayat perjalanan dari Salatiga dan Jogja.

Selanjutnya PDP nomor 4, riwayat perjalanan dari Jakarta. Dan terakhir, PDP nomor 5 riwayat perjalanan dari India, Singapura, dan Jakarta. "Seluruh pasien kini dirawat isolasi di RSUD Kudungga, Sangatta, Kutim," jelasnya.

Sementara itu, terkait enam pasien positif, memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit. Ada pula hasil berkontak langsung dengan pasien positif sebelumnya.

Untuk pasien positif Covid-19 dengan kode BPN 07 dan BPN 08, berkontak langsung lantaran masih satu keluarga dan sebelumnya melakukan perjalanan ke Jepang. "Pasien kode BPN 07 ini merupakan suami BPN 02. Sedangkan pasien BPN 08, merupakan anak dari BPN 02 dan BPN 07. Mereka bersama-sama melakukan perjalanan ke Jepang," kata Andi.

Pasien positif lainnya, dengan kode BPN 09. Terjangkit Covid-19 setelah menghadiri pertemuan nasional sidang sinode GPIB di Bogor, Jawa Barat. Pasien positif kode BPN 10, merupakan warga Banjarmasin yang mengikuti kegiatan Ijtima Jemaah Tabligh Dunia Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan, yang rencananya dilaksanakan 19 hingga 22 Maret 2020. "Namun acara belum mulai sudah dibubarkan. Jadi belum sempat terlaksana. Yang bersangkutan saat hendak pulang, singgah di Balikpapan pada 21 Maret. Saat itu dia mengalami gejala demam batuk dan dirawat di RSUD Kanujoso. Hasilnya positif," ungkapnya.

Selanjutnya pasien BPN 11 merupakan tracing kontak dengan seseorang yang merupakan cluster pertemuan tahunan sidang sinode di Bogor.

"Yang bersangkutan melakukan pertemuan dengan salah satu orang dari klaster itu. Dia pada saat itu bersamaan, bertemu dengan 14  orang lainnya yang kini tengah dikarantina," kata Andi.

Terakhir, pasien positif dengan kode BPN 12, merupakan pasien tracing kontak dari pasien klaster pertemuan sidang tahunan Sinode Bogor. Suami dari pasien BPN 11. "Peningkatan kasus sangat terlihat nyata. Oleh karena itu kami hanya bisa menyampaikan tingkatkan dengan ketat sosial distancing. Semaksimal mungkin untuk memutus penularan ini," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar