Terkini

Gelombang Kedua Covid-19 di Samarinda Bakal Lebih Kuat, Kasus Kematian Diprediksi Meningkat

person access_time 4 years ago
Gelombang Kedua Covid-19 di Samarinda Bakal Lebih Kuat, Kasus Kematian Diprediksi Meningkat

Pengujian swab di Samarinda beberapa waktu lalu. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Sebaran virus corona makin melaju di Samarinda. Menjangkit dengan cepat ke lebih banyak orang.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 16 Juli 2020

kaltimkece.id Samarinda bersiap dihantam gelombang kedua Covid-19. Pada puncaknya yang kedua, diprediksi bakal menjangkit orang yang jauh lebih banyak. Dengan kasus meninggal dunia diperkirakan semakin bertambah.

Kamis, 16 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim bertambah 24. Dengan total 780 kasus akumulatif. Sepuluh kasus baru di antaranya dari Samarinda. Selebihnya lima Balikpapan, masing-masing tiga di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, dua kasus di Paser, dan satu di Penajam Paser Utara (PPU).

Dalam rilis hariannya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, mengatakan bahwa Kaltim saat ini menuju puncak pandemi kedua. Setelah puncak pertama terjadi Mei 2020, sebelum Hari Raya Idulfitri.

"Sejak dilakukan relaksasi menunjukkan penambahan kasus yang cukup tinggi. Peningkatan kasus juga ditunjukkan secara nasional. Hal itu tentunya kita ikuti dengan kewaspadaan dan kepedulian terhadap diri kita masing-masing. Untuk menyikapi, bahwa virus ini masih mengancam kehidupan kita," ucap Andi M Ishak.

Berdasar data Dinas Kesehatan Kaltim, per 16 Juli 2020, kasus sembuh bertambah 15. Sehingga total kasus sembuh ada 534. Sedangkan kasus dirawat bertambah masih ada 229. Dan kasus meninggal dunia 17.

Khusus Samarinda saat ini tercatat 133 kasus akumulatif. Dengan pasien positif dirawat terbagi delapan cluster. Yakni cluster RSUD, cluster BNN Kaltim, cluster BUMN PT LEN Persero, cluster perjalanan Banjarmasin (BJM), cluster SMD 71, cluster KOREM 091, cluster KT 2, dan non-cluster.

Dengan jumlah kasus saat ini, Samarinda pun berada dalam status zona oranye. Dinas Kesehatan Samarinda mengeluarkan Surat Rekomendasi dengan nomor 443/4878/100.02 tertanggal 16 Juli 2020. Ditujukan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Samarinda.

Surat rekomendasi tersebut memberitahukan situasi epidemiologi Covid-19 di Samarinda  memasuki fase epidemi kedua. Samarinda telah terjadi transmisi lokal yang berpotensi menjadi epicentrum baru. Maka, Dinas Kesehatan Samarinda merekomendasikan tiga hal.

Pertama, organisasi perangkat daerah (OPD) selain pelayanan publik dapat diberlakukan bekerja dari rumah. Kedua, menunda kegiatan UKM di Puskesmas dan melaksanakan kegiatan imunisasi dalam gedung puskesmas dengan protokol kesehatan. Ketiga, mengimbau kepada seluruh instansi di lingkup Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, dan instansi vertikal untuk menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Menunda perjalanan keluar daerah, melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, dan secara berkala dapat memeriksakan seluruh petugas untuk melaksanakan tes rapid di fasilitas kesehatan secara mandiri yang ada di Samarinda.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih, mengatakan bahwa berdasar kurva epidemiologi Covid-19 Samarinda per 16 Juli 2020, kota ini memasuki fase akselarasi ke puncak epidemiologi. Diprediksi jumlah kasus konfirmasi positif masih akan terus bertambah dan jumlah cluster makin bervariasi dan bertambah.

Beberapa cluster menunjukkan potensi keterkaitan. Dan kasus kematian dengan Covid-19 diprediksi juga mengalami peningkatan.

“Cluster ini akan terus berkembang seiring dengan kontak tracing yang dilakukan. Selama satu minggu sejak dimulai gelombang epidemi kedua, diestimasi bahwa puncak epidemiologi gelombang kedua ini akan lebih tinggi dibandingkan puncak epidemiologi gelombang pertama,” terang Ismed.

Dengan situasi saat ini, warga diminta tetap patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, hindari kerumunan. Di Samarinda per 16 Juli 2020 ada 68 kasus dinyatakan sembuh dan lima kasus tercatat meninggal dunia. (*)

 

Editor: Ricardo Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar