Terkini

Jembatan Mahakam Disenggol untuk Kelima Kali

person access_time 5 years ago
Jembatan Mahakam Disenggol untuk Kelima Kali

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Fender Jembatan Mahakam baru proses lelang untuk rehabilitasi. Insiden tabrakan dikhawatirkan mengganggu kontrak berjalan.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Minggu, 28 April 2019

kaltimkece.id Mata Fachril sudah setengah mengantuk. Skuter matik yang dikendarainya mulai menapak Jembatan Mahakam menuju Samarinda Seberang, Minggu, 28 April 2019. Jam tangan penjaga keamanan di sebuah tempat hiburan malam Kota Tepian ITU menunjukkan angkan 06.07 pagi.

Baru selesai mata pria 24 tahun melirik jam digitalnya, suara memekakkan telinga membuatnya gusar. "Suaranya seperti kalau kapur tulis digesek ke papan tulis. Tapi ratusan kali lebih nyaring," ujar warga Jalan Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda Seberang, itu. Fachril panik. Dia segera membetot gas sepeda motornya agar segera sampai ke sisi Samarinda Seberang.

Beberapa pemotor lain ikut mendengar suara tersebut. "Kebanyakan setelah lewat jembatan, mereka menoleh ke belakang," ucapnya.

Suara itu berasal dari tongkang Indo Sukses 25 yang menyenggol pilar utama tiga (P3) Jembatan Mahakam. Tongkang ditarik tugboat Capricorn 126, bermuatan kayu sengon. Informasi yang dihimpun kaltimkece.id, muatan tersebut akan diantar ke Perawang, Riau, dari Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Belum diketahui berapa berat muatan yang diangkut.

Setelah menyenggol tiang P3, tugboat dan tongkang segera dihentikan. Diamankan Kantor Kesyahbandaran dan Ototitas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.

Media ini melakukan pemantauan langsung terhadap tongkang dan pilar jembatan pada Minggu siang. Benar saja, di lambung kiri tongkang, masih terlihat bekas semen akibat menabrak tiang. Begitu juga di pilar P3 yang disenggol, terlihat guratan baru akibat hantaman kapal.

Dari rekaman video amatir yang diduga diambil di pelataran Harris Hotel, terlihat saat senggolan terjadi, tugboat sudah melewati kolong empat Jembatan Mahakam. Namun, tongkang larut ke kiri dan menabrak pilar P3. Fender sebagai pelindung pilar justru tak sempat tersenggol. Ditandai suara besi beradu beton dan kepulan debu akibat hantaman tersebut.  Kapal pandu di belakang tongkang tak sanggup memandu tongkang tetap lurus. Masih dari rekaman video amatir, perairan Sungai Mahakam saat itu cukup deras.

Hal itu dibenarkan Kapolsek Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Samarinda AKP Adi Alfa Farouqi. Saat kejadian, arus Sungai Mahakam deras akibat daerah Hulu Mahakam sedang banjir. "Lantaran keadaan kapal dan tongkang mengikuti arus, larutnya tongkang tak bisa diatasi," ujarnya. Sementara itu, nakhoda, anak buah, pemilik kapal sudah dipanggil KSOP Samarinda.

Capricorn Sudah Dua Kali Menabrak

Kepala KSOP Samarinda, Capt Dwi Yanto, telah memanggil dan meminta keterangan pemilik, nakhoda, dan awak kapal. "Kami minta keterangan dan minta agar selanjutnya kejadian seperti itu jangan terulang kembali,” sebutnya.

Tugboat Capricorn 126 dan tongkang Indo Sukses 25 telah diamankan. Pemilik kapal diminta menurunkan ketinggian muatan. Sudah dua kali tugboat dengan nama lambung Capricorn menabrak Jembatan Mahakam. Pada kejadian pertama, Dwi belum menjabat kepala KSOP Samarinda.

Informasi yang dihimpun media ini, pada 14 Februari 2018, tugboat Capricorn 116 yang menarik tongkang Capricorn 117 menabrak fender pilar Jembatan Mahakam. Kejadian itu menyebabkan fender jembatan rusak parah.

BPJN Lakukan Investigasi

Untuk kesekian kalinya jembatan yang mulai dibangun pada 1986 itu ditabrak tongkang maupun tugboat. Insiden pertama adalah 23 Januari 2010. Dan kejadian 28 April 2019 adalah yang kelima.

Tim Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII wilayah Kaltimtara melakukan pengecekan jembatan pada Minggu siang. Senin, 29 April 2019, tim tersebut kembali melakukan investigasi ulang. "Semoga saja tak membahayakan struktur jembatan," tutur Kepala BPJN XII Kaltimtara Refly Ruddy Tangkere.

Refly berharap insiden tersebut tak mengganggu agenda di Jembatan Mahakam. Fender jembatan baru selesai proses lelang. Proyek meliputi pemeliharaan dam rehabilitasi. Maka dari itu, ia berharap kejadian tersebut tak mengganggu kontrak yang akan berjalan. (*)

 

 Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar