Terkini

Keadaan Psikologis yang Memungkinkan Suami Tega Menebas Istri dan Anak di Bengalon, Kutai Timur

person access_time 3 years ago
Keadaan Psikologis yang Memungkinkan Suami Tega Menebas Istri dan Anak di Bengalon, Kutai Timur

AH dan istrinya, sebagaimana foto yang diunggah sang istri di media sosialnya.

Seorang suami membunuh istri dan anaknya yang masih berusia satu tahun. Disebut mengidap gangguan jiwa.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Senin, 14 Juni 2021

kaltimkece.id Salat magrib berjamaah baru saja usai ketika imam masjid bernama Abu Bakar dikagetkan dengan kehadiran sesosok tanpa busana. Laki-laki yang diketahui penduduk setempat berinisial AH, 30 tahun, itu menjinjing parang di tangan. Melihat gelagat yang tidak baik, Abu Bakar bergegas menenangkan lelaki tersebut.

Ahad, 13 Juni 2021, menjelang azan isya, di masjid Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, amuk AH tak terbendung. Ia sempat menimpas Abu Bakar dan mengenai bagian telinga. AH, yang masih tanpa busana, akhirnya dilumpuhkan sejumlah jemaah masjid.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera mendatangi rumah AH untuk memberitahu istrinya. Bukannya bertemu tuan rumah, pemandangan yang warga saksikan lebih memilukan. Sang istri, juga 30 tahun, yang masih mengenakan daster biru-putih, tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Anak bungsu mereka yang baru berusia setahun tak bernyawa di dalam ayunan sarung hijau. Keduanya sama-sama terkena sabetan parang.

“Kejadian terungkap setelah pelaku mengamuk di masjid,” demikian Kepala Kepolisian Sektor Bengalon, Ajun Komisaris Polisi Slamet Riyadi.

AH kemudian diamankan Ahad malam itu juga. Laki-laki itu menderita luka di bagian leher dan sempat dirawat di puskesmas setempat. Kepolisian belum bisa menyimpulkan luka tersebut karena perlawanan dari istri atau perbuatannya sendiri.

Kepala Kepolisian Resor Kutim, Ajun Komisaris Besar Polisi Willy Djatmiko, mengatakan, AH sudah diamankan di Markas Polres Kutim. Motif pelaku belum diketahui. AH disebut terus memberontak dan berupaya bunuh diri. Selain di bagian leher, sayatan ditemukan di alat kelaminnya.

“Diduga mengidap gangguan psikologis sehingga tidak bisa dimintai keterangannya,” terang Kapolres.

Menurut media sosial milik istrinya, pasangan ini menikah pada 2010. Adapun anak sulung AH, diketahui tinggal bersama neneknya di Tepian Langsat, masih di Kecamatan Bengalon.

Gangguan Kepribadian Ambang

Akademikus psikologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Lisda Sofia, memiliki beberapa penilaian. Katanya, ada banyak keadaan psikologis yang berpotensi diidap oleh AH. Satu di antara yang mendekati adalah borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang. 

Meskipun demikian, Lisda menolak menyimpulkan bahwa AH secara mutlak menderita gangguan kepribadian ambang. Dengan beragam ciri dan pola perilaku, Lisda mengatakan, ada beragam jenis gangguan yang bisa diidap oleh pelaku. 

"Sehingga perlu di crosscheck dan perlu wawancara mendalam untuk memastikannya," jelas Lisda.

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar