Terkini

Lonjakan Covid-19 di Balikpapan, Enam Guru Positif, Pembelajaran Tatap Muka Terancam Batal

person access_time 3 years ago
Lonjakan Covid-19 di Balikpapan, Enam Guru Positif, Pembelajaran Tatap Muka Terancam Batal

Penerapan PTM di SD 028 Balikpapan Tengah beberapa waktu lalu. (surya aditya/kaltimkece.id)

Mulai guru hingga kepala sekolah yang sudah divaksin, terpapar Covid-19 di Balikpapan. Rencana belajar tatap muka di ujung tanduk.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Rabu, 23 Juni 2021

kaltimkece.id Grafik kasus Covid-19 di Balikpapan terus meningkat. Sejumlah guru yang menjadi panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Beriman ikut terpapar virus corona. Rencana pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 yang digaungkan Pemkot Balikpapan terancam batal.

Soal melonjaknya kasus Covid-19 dikonfirmasi Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud. Indikasinya, kata dia, dilihat dari bertambahnya RT di Kota Minyak berkategori zona oranye. Zona oranye adalah ketentuan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro untuk menandai RT yang terdapat 5-10 rumah berkasus Covid-19.

“Ada tambahan 103 RT menjadi zona oranye. Sebelumnya, sudah ada 176 RT berzona oranye. Jadi, hati-hati betul dengan tren peningkatan Covid-19 di Balikpapan,” kata Rahmad, Selasa, 22 Juni 2021.

Kelurahan dengan kasus Covid-19 terbanyak, sebut dia, ada di Batu Ampar dan Graha Indah, Balikpapan Utara. Ia pun meminta semua pihak ikut berpartisipasi mengentaskan pandemi Covid-19 dengan menaati protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, berdiam diri di rumah, hingga menjaga jarak. Tanpa itu semua, Rahmad meyakini, mustahil pandemi berakhir.

“Kalau betul-betul tidak ada yang penting, lebih baik kita di rumah saja,” ujarnya.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, melaporkan bahwa enam panitia PPDB di SD 006 Balikpapan Selatan terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil investigasi Tim Satgas, kejadian bermula dari satu panitia yang terpapar virus mematikan itu. Kemudian, dengan kondisi kesehatan yang sudah tidak baik, panitia tersebut tetap beraktivitas.

“Memang ini sangat disayangkan, ya. Akhirnya, tertular semua satu tim PPDB di sana, ada enam orang,” sebut Dio, panggilan pendek Andi Sri Juliarty.

Satu dari penyintas Covid-19 itu, sambung Dio, sudah dirawat di rumah sakit. Sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah. Saat ini, Tim Satgas masih melakukan tracing kepada orang-orang yang berkontak erat dengan keenam penyintas tersebut. Namun hasilnya belum diketahui.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan sempat mengumumkan, peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Beriman mulai terjadi pada 15 Juni 2021 atau sehari setelah Idulfitri. Dari 15-20 Mei 2021, tercatat, ada 180 kasus Covid-19. Sebelum Lebaran, 6-12 Mei 2021–minus tanggal 8–terdapat 127 kasus. Sedangkan dua hari pada Lebaran, 13-14 Mei, hanya ada 9 kasus.

Sejak itu, kasus Covid-19 di Balikpapan terus meroket. Selama enam hari, 12-17 Juni 2021, total ada 240 kasus ditemukan. Enam hari setelahnya, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, kasus Covid-19 di Balikpapan tembus 411 kasus. Terbanyak terjadi pada 23 Juni 2021, yakni 83 kasus.

PTM Jadi Tak Tentu

Kabar meningkatnya kasus Covid-19 dan terinfeksinya enam panitia PPDB tersebut telah didengar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin. Disampaikan bahwa seluruh kegiatan PPDB di SD 006 Balikpapan Selatan diambil alih Disdikbud. Hal ini dilakukan agar penerimaan siswa-siswi baru di sekolah tersebut tetap berjalan.

Disebutkan Muhaimin, keenam panitia yang terpapar tersebut merupakan para guru di SD 006 Balikpapan Selatan. Mereka semua sudah menjalani vaksinasi Covid-19. “Ya, guru-guru di sana sudah divaksin. Tapi tetap bisa tertular juga. Jadi, kita semua harus lebih berhati-hati,” sebut Muhaimin, Rabu, 23 Juni 2021.

Dengan adanya klaster guru dan peningkatan kasus Covid-19 ini, membuat Muhaimin tak bisa memastikan apakah PTM jadi digelar pada Juli nanti atau tidak. Hanya saja, pihaknya telah membuat sejumlah skenario menggelar PTM. Pertama, PTM digelar dalam jumlah terbatas alias tidak semua sekolah di Balikpapan melaksanakan PTM. Kemudian membatalkan rencana PTM.

“Apakah PTM jadi atau tidak? Itu nanti wali kota yang tentukan. H-3 sebelum 12 Juli nanti akan ditentukan PTM terbatas atau tidak,” ucapnya.

Meski belum pasti, Disdikbud Balikpapan tetap mempersiapkan pelaksanaan PTM. Seperti menuntaskan vaksinasi Covid-19 terhadap guru, hingga menyiapkan sekolah berkonsep protokol kesehatan. Hal ini untuk memastikan semua sekolah siap menggelar PTM andai jadi digelar. “Kami melaksanakan tahapan-tahapan sesuai surat edaran menteri,” tutup Muhaimin. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar