Terkini

Melihat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Kukar, Diikuti Satpol PP hingga Bupati

person access_time 3 years ago
Melihat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Kukar, Diikuti Satpol PP hingga Bupati

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah disuntik vaksin Covid-19, Senin, 1 Maret 2021. (aldi budiaris/kaltimkece.id)

Edi Damansyah termasuk dari ratusan orang yang disuntik vaksin Covid-19 pada hari ini di Kukar.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Senin, 01 Maret 2021

kaltimkece.id Vaksinasi Covid-19 tahap dua berlangsung Kutai Kartanegara (Kukar) sejak Sabtu lalu, 27 Februari 2021. Menyasar pejabat hingga staf di lingkungan Pemkab Kukar. Dimulai 300 personel Satpol PP Kukar, hingga sang bupati beserta wakilnya dua hari kemudian.

Satpol PP menjadi termasuk menjadi kelompok yang didulukan pada vaksinasi tahap dua ini, lantaran kesehariannya yang aktif di lapangan. Termasuk menegakkan protokol kesehatan di masyarakat. Pada awal Maret 2021 ini, menyusul 200 personel lagi bakal divaksin.

Sejak dimulai Sabtu lalu, vaksinasi masih terus dilanjutkan. Termasuk pada Senin ini, 1 Maret 2021. Pelaksanaannya mulai disebar ke puskesmas-puskesmas di kabupaten ini. Salah satunya di Tenggarong seperti Puskesmas Rapak Mahang, Loa Ipuh, dan Mangkurawang.

Seminggu ke depan, ketiga puskesmas tersebut bakal terus disibukkan vaksinasi yang memang telah terjadwal. Dengan para penerima vaksin diprioritaskan bagi organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Kukar. Vaksinasi bagi masyarakat umum direncanakan selepas para abdi negara menerima vaksin secara menyeluruh dan merata.

Puskesmas Rapak Mahang di Jalan Pesut, Kelurahan Timbau, Tenggarong, telah menyulap bagian samping fasilitas kesehatan tersebut menjadi bilik penyuntikan vaksin. Didirikan pula tempat screening serta pendataan.

"Selama dua hari vaksinasi ini, puskesmas kami menerima 140 orang untuk disuntik vaksin,” sebut

Kepala Puskesmas Rapak Mahang, Emanuel Robert, diwawancara Senin, 1 Maret 2021.

Medikus berusia 49 tahun itu menambahkan bahwa masing-masing orang menerima dua dosis vaksin Covid-19. Dengan masing-masing dosis diberikan dengan jeda 14 hari. Pihak puskesmas juga telah mengantongi nama para penerima vaksin. Mulai umur, riwayat penyakit, serta pernah positif Covid-19 atau tidak.

"Selasa besok, 2 Maret 2021, jadwal penerima vaksin adalah guru dan tokoh masyarakat. Penerima vaksin nantinya diberikan surat bahwa sudah melakukan vaksinasi,” jelasnya.

Akbar, 30 tahun, merupakan salah satu personel Satpol PP Kukar yang telah menerima vaksin dari Puskesmas Rapak Mahang. Beberapa saat selepas disuntik vaksin buatan Sinovac itu, Akbar mengaku belum merasakan efek samping. Tak berbeda dengan yang dialami rekan-rekannya saat disuntik vaksin dua hari sebelumnya.

"Alhamdullilah, saya sudah divaksin dan 14 hari lagi diminta kembali ke puskesmas ini untuk menerima dosis vaksin kedua,” jelasnya.

Pada waktu yang sama di tempat berbeda, atasan Akbar yang tak lain Bupati serta Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin, juga mendapatkan dosis vaksin Covid-19 pertamanya. Duo pimpinan yang baru dilantik akhir Februari lalu itu, disuntik vaksin sekitar pukul 09.00 Wita di Gedung Utama RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang. Selain Edi dan Rendi, sejumlah pejabat publik lain di Kukar ikut menerima dosis vaksin pertama.

Beberapa saat selepas divaksin, Edi dengan gagal menunjukkan lengannya yang baru disuntik. Menegaskan kelegaan dan tak satupun keraguan terhadap vaksin Covid-19 tersebut.

"Saya harap seluruh perangkat daerah, Dinas Kesehatan Kukar, dan pemangku kebijakan, dapat terus bersinergi memberikan sosialisasi tentang pemahaman vaksin Sinovac yang diharap dapat mencegah penularan Covid-19,” ucap Edi Damansyah.

Pemkab Kukar pun ditegaskan terus berusaha memberikan dedikasi dan layanan terbaik agar masyarakat yang ditarget secepatnya menerima vaksin. Para pejabat publik yang juga telah divaksin, diharapkan ikut aktif membantu memberi edukasi kepada masyarakat tentang penting vaksinasi.

"Bagi masyarakat yang masih ragu, diharap dapat berkomunikasi dan berkonsultasi ke pihak tenaga kesehatan di kabupaten, kecamatan, maupun tingkat desa. Agar tidak ada keraguan untuk vaksinasi sehingga dapat menciptakan herd immunity,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar