Terkini

Menengok Pasar Ramadan di Lambung Mangkurat yang Tetap Ramai di Tengah Pandemi

person access_time 4 years ago
Menengok Pasar Ramadan di Lambung Mangkurat yang Tetap Ramai di Tengah Pandemi

Keramaian di tengah pasar Ramadan di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Para pedagang menyadari bahaya yang mengintai. Tapi dapur harus tetap mengepul.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Selasa, 05 Mei 2020

kaltimkece.id Pasar Ramadan dadakan sepanjang Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Selasa sore, 5 Mei 2020, ramai ramai penjual. Pengunjung pun tak kalah berjejal. Padahal saat ini Kota Tepian tengah menghadapi ancaman transmisi lokal Covid-19.

Padatnya Jalan Lambung Mangkurat jelang berbuka puasa sebenarnya dikhawatirkan pedagang takjil setmempat. Nurul, salah seorang pedagang, mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi, ia merasa waswas melayani pembeli. "Tentu takut disertai waswas. Tak diketahui dari mana saja para pembeli," terang perempuan 20 tahun tersebut.

Terlebih, lanjut Nurul, kala proses jual-beli berlangsung, uang yang diterimanya bisa saja menjadi media penyebaran virus. Di balik ketakutan tertular Covid-19, Nurul menyebut tak ada pilihan lain untuk membantu perekonomian keluarganya. "Namanya bantu mama cari tambahan (uang)," ujarnya.

Nurul menjelaskan, meski ancaman pandemic begitu nyata, kebutuhan dapur jua tak bisa dipenuhi begitu saja. Karena itu, untuk mengantisipasi tertular virus corona, ia bersama ibunya tak lupa mengenakan masker saat berjualan.  "Tetap pakai masker, kami paham kok anjuran pemerintah," katanya.

Saat berdagang, ia pun tak lupa membawa hand sanitizer dan rajin mencuci tangan. Bahkan Nurul selalu mandi setelah berjualan.

Hal senada juga diungkapkan Emak Ri'ah, juga pedagang takjil. Perempuan 54 tahun ini juga mengaku khawatir akan penyebaran pandemik yang terus menambah korban. Namun, dirinya tak bisa melewatkan begitu saja momentum Ramadan untuk mencari rezeki. "Kalau takut bisa saja sistem imun jadi turun terus. Jadi beranikan diri saja. Yang penting jaga-jaga," singkatnya.

Menyikapi ramainya warga yang hilir-mudik dan berkumpul di pasar ramadan dadakan, tak membuat petugas diam begitu saja. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda tetap memberikan edukasi, imbauan dan membagikan masker bagi warga.

"Seperti saat ini, masyarakat tidak bisa ditahan, semuanya keluar dari rumah untuk membeli takjil. Kami hanya bisa menghimbau mereka," ucap Denny, koordinator imbauan Tim Gugus Tugas Covid-19 Samarinda saat dijumpai awak media.

Selain memberikan imbauan dan pembagian masker bagi seluruh warga, baik pembeli, pedagang maupun para pengguna jalan, Denny juga menegaskan kalau pembelian harus menggunakan sistem take away.

"Kami tidak bisa melarang, hanya sekadar menghimbau. Kami meminta pedagang memberikan layanan bungkus. Tidak melayani makan di tempat," tandasnya.

Demi menekan angka penyebaran covid-19, tim gugus harus bekerja ekstra. Selain melakukan penjemputan kepada para pasien, mereka juga melakukan patroli rutin selama Ramadan pada siang dan malam hari.

Tujuannya jelas, mereka memberikan edukasi dan imbauan agar para pedagang yang memanfaatkan momentum Ramadan bisa tetap terhindar dari bahaya transmisi lokal virus corona.

"Kami bertugas di saat jam-jam warga berkumpul membeli takjil. Dan baru selesai saat berbuka puasa dengan 15 personel gabungan," bebernya.

Dengan adanya edukasi dan patroli rutin ini, tim gugus tugas berharap agar masyarakat bisa konsisten menerapkan anjuran pemerintah semisal physical distancing, penggunaan masker dan hand sanitizer.

"Harapan kami edukasi ini sampai dan bisa diterapkan masyarakat," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar