Terkini

Merindukan Wawali di Tengah Ketiadaan Pemimpin saat Banjir Berkepanjangan

person access_time 5 years ago
Merindukan Wawali di Tengah Ketiadaan Pemimpin saat Banjir Berkepanjangan

Foto: Ika Prida Rahmi (kaltimkece.id)

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi memiliki keresahan atas ketiadaan pemimpin kota ketika banjir tak surut-surut menggenang Samarinda.

Ditulis Oleh: Ika Prida Rahmi
Rabu, 12 Juni 2019

kaltimkece.id Kealpaan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di kala warganya menanggun musibah banjir, mendapat sorotan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Menempatkan Sekretaris Kota Sugeng Chaeruddin sebagai pemeran pengganti selama Jaang bertolak ke Jerman, bukanlah langkah bijak.

Keresahan itu dikemukakan Hadi saat meninjau korban banjir di beberapa ruas jalan di Samarinda yang masih menggenang pada Rabu siang, 12 Juni 2019. Menurutnya, situasi saat ini juga dampak dari kosongnya jabatan Wakil Wali Kota Samarinda. Posisi itu tak bertuan sejak lebih setahun silam setelah wafatnya Nusyirwan Ismail yang sebelumnya menjabat."Saya sih enggan berkomentar soal Jaang keluar negeri. Tapi seharusnya ada wakilnya lah," sebut Hadi kepada kaltimkece.id.

Baca juga:
 

Penetapan Wakil Wali Kota diketahui masih menjadi perundingan rumit. Partai pengusung Syaharie Jaang dan DPRD Samarinda belum mendapat titik temu. Nama-nama yang sudah diusulkan, hingga saat ini belum juga dipilih untuk mendampinginya di Pemkot Samarinda. Padahal, tahapan Pilwali Samarinda semakin dekat. "Makanya ditunjuk wakil wali kota bisa membantu tugasnya Pak Jaang ngurusin Samarinda (saat ditinggal keluar kota)," tambah Hadi.

Jaang sepekan terakhir diketahui tengah berada di Jerman. Beberapa waktu setelah keberangkatannya, Pemkot Samarinda menetapkan darurat banjir selama sepekan sejak Sabtu, 8 Juni 2019. Tidak kurang 30 ribu jiwa terdampak banjir tercatat sampai Rabu, 12 Juni 2019.

Pada Selasa lalu, sekitar 07.00 waktu Jerman, Syaharie Jaang akhirnya buka suara atas keberadaannya di Jerman. Jawaban Wali Kota atas banyak pertanyaan warag, disampaikan lewat Staf Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda yang dihubunginya lewat sambungan telepon.

Jaangmenyampaikan maksudnya keberangkatannya ke Jerman untuk mengunjungi putrinya An-Nuur Wanda Tisya Anugrah. Sang anak sedang menjalani kuliah di negeri tersebut. Memasuki hampir dua tahun.

Sebelum bertolak ke Jerman, Jaang sempat melangsungkan rapat. Pejabat Pemkot Samarinda dilibatkan. Saat itu Lebaran pertama pada Rabu 5 Juni 2019. Berlangsung sekitar pukul 20.00 Wita. Jaang menyampaikan rencana meninggalkan Samarinda selama 10 hari.

Selama kepergiannya, ia meminta koordinasi penanganan untuk antisipasi masalah sosial. Termasuk menjaga kondusifitas Samarinda setelah Pemilu. Antisipasi serta penanganan musibah banjir, kebakaran, tanah longsor dan lainnya juga dibicarakan.

"Berkali-kali saya pesan kepada Sekda, Asisten, terlebih Camat, agar sigap, responsif dalam penanganan musibah. Berhubung Wawali tidak ada, penanggung jawab adalah Sekda dibantu Asisten. Demikian juga staf ahli, kepala OPD, dan camat. Sekda tetap berkoordinasi dengan saya. Termasuk saat menetapkan status tanggap darurat," jelas Jaang.

Sejak banjir melanda, Sekkot Samarinda memang aktif turun ke sejumlah titik banjir. Rapat tanggap darurat banjir juga kerap dilaksanakan. Sugeng Chaeruddin yang ditanya sejumlah awak media, menegaskan tak keteteran harus mengurus Samarinda tanpa Wali Kota. "Tidak ada kepayahan. Kan sudah risiko jabatan," singkat Sugeng. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar