Terkini

Pelamar CPNS Pemprov Kaltim Diprediksi 10 Ribu Orang, Dibuka untuk 368 Formasi

person access_time 4 years ago
Pelamar CPNS Pemprov Kaltim Diprediksi 10 Ribu Orang, Dibuka untuk 368 Formasi

Petugas dari BKD Kaltim memeriksa berkas pendaftar yang masuk. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Kamis, 28 November 2019 menjadi hari terakhir untuk pendaftaran CPNS Pemprov Kaltim. Dari ribuan yang melamar, belum satupun dari disabilitas.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Senin, 25 November 2019

kaltimkece.id Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Kaltim membludak. Sejak seleksi dibuka 20 Oktober 2019, sudah 4.833 warga Kaltim mendaftar di website Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim, hingga Sabtu sore, 23 November 2019, dari 4.833 pendaftar dan registrasi online, baru 1.344 pelamar mengembalikan berkas. Adapun untuk kuota CPNS yang didapatkan Pemprov Kaltim pada 2019, hanya 368 formasi.

Jumlah tersebut kemungkinan bertambah. Pendaftaran masih dibuka hingga Kamis, 28 November 2019 mendatang.

Merujuk Permen PAN-RB 735/2019 tentang Seleksi Penerimaan CPNS, terdapat tiga formasi yang dibuka tahun ini. Yakni formasi pendidikan, kesehatan, dan tenaga teknis. Untuk formasi pendidikan disediakan kuota 259. Sedangkan kesehatan 71 dan tenaga teknis 45. Adapun untuk disabilitas, BKN menyediakan sembilan kuota.

Kepala BKD Kaltim Ardiningsih mengatakan, penyampaian resmi atas pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS 2019 baru dapat disampaikan resmi November ini. Lantaran, sebelumnya dia harus melalukan proses verifikasi terhadap kuota CPNS yang diterima Kaltim kepada BKN.

“Kami memang baru dapat mengekspos proses seleksi CPNS ini. Karena sebelumnya menunggu hasil verifikasi dari BKN,” kata Ardiningsih, ditemui di kantor BKD Kaltim, Jalan M Yamin, Samarinda, Sabtu sore, 23 November 2019.

Seleksi penerimaan CPNS dibuka 28 Oktober-28 November 2019. Masih tersisa waktu untuk para pelamar mendaftar secara online di website sscasn.bkn.go.id. Ardiningsih memperkirakan jumlah pelamar CPNS masih akan bertambah. “Sampai penutupan nanti mungkin bisa sampai 7-10 ribu pelamar,” ucapnya.

Pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS tahun ini diperkirakan tidak berbeda jauh dengan 2018. Pendaftaran dilakukan secara online dilanjutkan proses seleksi berkas. Setelahnya dilaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dijadwalkan Februari 2020. Mekanismenya pun sama. Yakni menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Kemudian pada Maret 2020, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Ardiningsih turut memiliki kekhawatiran atas pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini. Menurut dia, waktu pelaksanaan penerimaan CPNS tahun ini terbilang cukup mepet. Menjelang akhir tahun.

Pada waktu bersamaan, BKD Kaltim juga memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Artinya, konsentrasi pegawai yang dimiliki BKD Kaltim kemungkinan besar bakal terpecah. Sehingga muncul kekhawatiran pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini tidak akan begitu maksimal.

Seleksi CPNS tahun lalu, pelaksanaan pendaftaran hingga seleksi berkas sudah selesai dilakukan Desember 2018. Di sisi lain, dari alokasi pendanaan penerimaan CPNS juga bisa dilakukan lebih awal. Karena bertepatan penyusunan APBD.

Kendati demikian, karena seleksi CPNS itu sudah diputuskan pusat, BKD mencoba memaksimalkan waktu dan SDM.

“Mau enggak mau, suka tidak suka, kami harus siap dan mengikuti. Berusaha membagi SDM yang kami punya,” ucapnya.

Kuota CPNS yang didapatkan Pemprov Kaltim tahun ini sedikit lebih banyak. Pada 2018, Kaltim memperoleh 328 kuota. Tahun ini bertambah 40 kuota. Dari sisi formasi pun hampir sama.

Sekretaris BKD Kaltim Nina Dewi mengatakan, tahun lalu, formasi umum yang dibuka berisikan tenaga pendidik, kesehatan, dan tenaga teknis. Di antaranya, enam kuota untuk disabilitas dan pelamar berprestasi dengan raihan cumlaude sembilan kuota.

Dua kriteria tersebut sebenarnya nyaris tanpa pelamar tahun lalu. Tapi tahun ini tetap diajukan oleh Pemprov Kaltim.

“Karena amanat undang-undang, kami tidak mau sampai disabilitas tidak mendapatkan kesempatan. Walau tahun lalu memang tidak ada yang memenuhi syarat," sebutnya.

Nina mendorong disabilitas yang memiliki kemampuan khusus, baik di bidang kesehatan, olahraga, dan bidang lainnya, untuk ikut mencoba masuk formasi umum. Misalnya di formasi pendidikan, kesehatan, dan tenaga teknis.

 “Nanti tinggal meminta keterangan layak dari pemerintah. Kami akan menyiapkan agar pelamar masuk di formasi umum.”

“Sampai saat ini belum ada disabilitas mengajukan lamaran,” imbuhnya. (*).

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar