Terkini

Pemkot Samarinda Mulai Bahas APBD Perubahan 2021 dan Proyeksi APBD Tahun Depan

person access_time 3 years ago
Pemkot Samarinda Mulai Bahas APBD Perubahan 2021 dan Proyeksi APBD Tahun Depan

Rapat pembahasan APBD-P Samarinda 2021 dan ABPD 2022. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menekankan program-program yang menjadi prioritas.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 22 Juni 2021

kaltimkece.id Pemerintah Kota Samarinda telah memulai rapat awal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 dan proyeksi anggaran APBD 2022. Rapat perdana digelar Senin, 21 Juni 2021, dengan penyampaian arahan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Didampingi Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso.

Andi Harun mengarahkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk memperincikan berbagai kegiatan mulai jenis hingga merancang skema pembiayaan. "Belum ada yang mengajukan perencanaan. Mungkin nanti di rapat selanjutnya,” sebut Andi Harun.

“Saya hanya memberi arahan untuk program-program prioritas. Seperti penanganan banjir, kebersihan dan tata kota, kemudian lampu penerangan jalan umum (LPJU), Pro-Bebaya, dan program lain yang masuk prioritas unggulan kami. Termasuk detail engineering design (DED) dan Pintu Air," sambungnya.

Salah satu program prioritas di kepemimpinan Andi Harun dan Rusmadi Wongso adalah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya). Launching program tersebut dilakukan Jumat, 4 Juni 2021.

Melalui program tersebut, Pemkot Samarinda memberikan dana Rp 100 juta hingga Rp 300 juta per rukun tetangga (RT) mulai APBD 2022. Namun, di APBD Perubahan 2021 akan ada pilot project dari satu kelurahan satu RT. Sehingga, ada 59 RT menjadi pilot project yang tersebar di 59 Kelurahan di Samarinda. Pada 2022 Pro-Bebaya akan diterapkan di seluruh RT.

"Kemampuan anggaran pasti bertahap. Kami buat skenario bukan untuk satu tahun, jadi ada di perubahan, ada di murni 2022, 2023, dan 2024. Selain melalui APBD Kota, kami juga meminta bantuan dari Pemprov Kaltim. Serta program yang di rasa memakan biaya besar nanti akan diusulkan ke pusat. Semoga bisa dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) atau mungkin bisa dibiayai langsung oleh pemerintah pusat,” urainya.

Andi Harun juga mengatakan ada beberapa hal yang tidak dibiayai oleh APBD Samarinda. Salah satunya air bersih. Pemkot Samarinda mengajak pihak ketiga atau investor untuk bekerja sama mengelolanya. Untuk pengolahan sampah juga sudah ada investor yang tertarik.

"Bagi kegiatan yang bisa dijajaki dengan pihak ketiga, kita tidak bebankan kepada APBD. Kenapa begitu, karena saat ini masih dalam situasi Covid-19. APBD menurun. Ini cara kami beradaptasi tentang pengelolaan anggaran. Bukan APBD kita, APBN juga menurun. Semua sektor alami penurunan. Sehingga kita harus berinovasi dalam melaksanakan program, dan menentukan skala prioritas serta mencari strategi pembiayaan," pungkas Andi. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar