Terkini

Petaka Asap di Langit Bumi Etam, Sedikitnya 151 Penerbangan Dialihkan

person access_time 4 years ago
Petaka Asap di Langit Bumi Etam, Sedikitnya 151 Penerbangan Dialihkan

Maskapai Lion Air di runway Bandara APT Pranoto Samarinda, pekan lalu. (Arditya Abdul Azis/kaltimkece.id)

Bandara-bandara di Kaltim tak sepenuhnya beroperasi. Langit penuh kabut asap tak memungkinkan untuk dilalui.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 17 September 2019

kaltimkece.id Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meresahkan. Kepungan asap membuat puluhan penerbangan dialihkan. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan kebanjiran penerbangan divert.

Kondisi paling parah terjadi di Bandara Kalimarau, Berau. Operasional berhenti sementara sejak Jumat, 13 September 2019. Sedangkan di Samarinda, berturut-turut asap menginvasi ruang udara dari dan menuju Bandara APT Pranoto.

Situasi itu berlangsung sejak Jumat hingga Minggu, 13-15 September 2019. Tercatat 45 penerbangan dibatalkan delapan maskapai. Yakni Batik Air, Wings Air, Lion Air, Garuda Indonesia, Nam Air, Express Air, Citilink Airlines, dan Susi Air.

Baca juga:
 

Dari delapan maskapai itu, Lion Air Group (Lion Air, Wings Air dan Batik Air) paling banyak membatalkan penerbangan dari dan menuju APT Pranoto. Sebagai gantinya, penerbangan dialihkan ke Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Pada 15 September 2019, sedikitnya, 81 penerbangan dari dan menuju Kalimantan dibatalkan karena asap. Dari jumlah itu, 21 penerbangan dari dan menuju APT Pranoto. Puncaknya, Selasa, 17 September 2019, 25 penerbangan Lion Air terpaksa dialihkan ke Balikpapan.

“Perubahan rute tersebut bersifat sementara. Hingga kondisi cuaca di Samarinda membaik,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan pers yang diterima kaltimkece.id, Selasa, 17 September 2019. Kepala Distrik Lion Air Balikpapan, Achmad Affandi, belum bisa memperkirakan kerugian yang diderita maskapai akibat petaka asap tersebut

Laporan terakhir diterima kaltimkece.id, pada hari yang sama, pukul 18.17 Wita, 25 penerbangan dari delapan maskapai dialihkan ke Bandara Sepinggan. Berasal dari Cengkareng, Surabaya, Denpasar, Halim Perdana Kesuma, Jogjakarta, Tanjung Selor, sampai Mahakam Ulu. Keputusan itu terpaksa diambil karena jarak pandang masih 2.500 meter. Jauh dibanding syarat minimum aman penerbangan, 5.000 meter.

“Langkah yang kami ambil sesuai standar operasional prosedur. Kebijakan ini hanya bersifat sementara sampai kondisi cuaca di Samarinda membaik,” kata Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi, kepada media ini, Selasa, 17 September 2019.

Kondisi lebih parah menerpa Bandara Kalimarau. Asap pekat mengganggu jarak pandang hingga level di bawah 1.000 meter. Dampaknya langsung dirasakan operasional penerbangan. “Kami dari 13 September 2019 off operasional. Jarak pandang sangat rendah,” kata Kepala Unit Pengeloa Bandar Udara Kalimarau, Bambang Hartarto.

Akibatnya, 60 penerbangan tak bisa mengudara dalam lima hari terakhir. Tiap harinya, bandara tersebut melayani 12 penerbangan dari tujuh maskapai dari dan menuju Berau. Termasuk dari Balikpapan dan Samarinda. Hingga 5 ribuan penumpang diestimasikan tak terlayani selama kabut asap berlangsung.

Berdasar kalkulasi awal, tak adanya pemasukan dari jasa pelayanan memicu kerugian hingga Rp 325 juta. “Kami merugi sekitar Rp 65 juta per hari. itu belum ditambah pelaku usaha lainnya,” kata Bambang. Belum bisa prediksi kapan bandara beroperasi normal kembali.

Tangkap Enam Pelaku

Di darat, petugas pemadam kebakaran terus berjibaku memadamkan api. Baik di Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser. Sedikitnya 50 personel dikerahkan. Dibantu ratusan relawan dan instansi lain. Per Selasa, 17 September 2019, tercatat 24 titik panas tersebar di tiga kabupaten tersebut.

“Warga membuka lahan dibakar. Setelah membakar ditinggalkan,” kata Kepala Seksi Pengendali Kerusakan dan Pengamanan Hutan, Dinas Kehutanan Kaltim, Shahar Al Haqq, di kegubernuran Kaltim, Selasa, 17 September 2019.

Informasi yang ia peroleh, sudah enam pelaku pembakar hutan ditetapkan tersangka oleh kepolisian. Pelaku ditangkap tim gabungan, beroperasi di Berau, Paser dan Kutai Timur. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar