Terkini

Petaka di Tengah Genangan, Siswi SMP Tewas Tersengat Listrik saat Hindari Banjir

person access_time 3 years ago
Petaka di Tengah Genangan, Siswi SMP Tewas Tersengat Listrik saat Hindari Banjir

Lokasi Arin tersengat listrik dan meninggal dunia. (giarti Ibnu lestari/kaltimkece.id)

Derasanya banjir di Samarinda kembali memakan korban jiwa. 

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Jum'at, 08 Januari 2021

kaltimkece.id Nasib nahas dialami Ardelia Sharamita Azharine. Siswi kelas delapan sebuah SMP di Samarinda tersebut pada Kamis malam, 7 Januari 2021 meninggal dunia. Arin, sapaan akrabnya, tewas setelah tersengat aliran listrik ketika berjalan mengarungi banjir di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu. 

Jumat, 8 Januari 2021, setelah salat Jumat, Arin dimakamkan di Pemakaman Keluarga Kubah Habib Ali bin Abdullah Albahasim, Jalan Pangeran Suryanata, Gang 1, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu. Arin merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tinggal kurang 500 meter dari tempat dia dimakamkan. 

Reporter kaltimkece.id menyambangi rumah duka selepas jenazah dimakamkan. Disambut dua perwakilan keluarga yang merupakan paman almarhumah Arin. Dua perwakilan keluarga menceritakan terkait meninggalnya Arin. Atas permintaan keduanya, kaltimkece.id tak menuliskan identitas perwakilan keluarga tersebut. 

Sehari sebelumnya, Arin bersama ibunya, Ria Ridayanti (43) dan seorang adiknya pergi ke rumah sang nenek di Jalan Pahlawan. Sekira selepas salat magrib ketiganya pulang menuju rumah di Jalan Pangeran Suryanata, Gang 1, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu, menggunakan sepeda motor yang dikendarai sang ibu. Saat itu hujan masih mengguyur. Samarinda dan sekitarnya dikepung banjir. 

"Kakaknya Arin yang lagi di rumah sempat telpon ibunya. Dia bilang jangan pulang. Banjir. Tapi sepertinya, kata anak lelakinya ini tak sempat didengar karena posisi telepon sudah mati. Mungkin saat itu mereka sedang di jalan," ucap paman Arin tersebut. 

Setelah berkeliling mencari jalan yang tak tergenang banjir, ibu Arin memutuskan untuk memarkirkan motornya di depan Halte SMA 5 Samarinda. Mereka pun menyebrang berjalan kaki melewati jembatan penyebrangan. Setelah menyebrang, ketiganya perlahan berjalan melawan arus banjir dengan ketinggian sekira 60 sentimeter. Tepat di depan Hotel Bina Rahayu, Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, kejadian nahas itu terjadi. 

"Kata ibunya, Arin terpeleset dan berpegangan dengan sebuah tiang lalu kesetrum. Ia nyaris terseret arus banjir yang deras. Saat saya lihat dari jauh ibunya sedang menarik Arin. Saya sempat lihat kepala Arin. Langsung saya lari dan saya tolong. Selain saya ada satu orang laki-laki yang lewat ikut bantu juga," lanjutnya.

"Sempat kami bantu keluarkan air. Saya rasakan dia masih bernapas. Dan saya langsung ambil mobil, saya bawa ke rumah sakit. Mau saya bawa ke Rumah Sakit SMC atau ke AWS (RSUD Abdul Wahab Sjahranie) tapi banyak jalan ditutup karena banjir tinggi. Posisi saat itu banyak mobil mogok di tengah jalan juga saat banjir. Alhamdulillah kami sampai di Rumah Sakit Dirgahayu," sambungnya. 

Nahas tak terhindar. Sesampai di Rumah Sakit Dirgahayu, nyawa Arin tak tertolong lagi. Ia dipastikan telah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. 

"Kami langsung bawa pulang jenazah dengan mobil ambulans rumah sakit. Ibunya syok sampai sekarang. Keluarga juga saya kabari. Ayah Arin sudah wafat sekira satu tahun lalu."

Kapolsekta Samarinda Ulu, Komisaris Polisi Ricky R Sibarani, melalui Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Inspektur Polisi Dua Fahrudi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PLN terkait tiang yang diduga mengakibatkan korban tersengat listrik hingga meninggal dunia.

"Kami sudah koordinasi dengan pihak PLN ternyata kata pihak PLN itu bukan tiang mereka tapi tiang perusahaan telekomunikasi. Saat ini kami sedang berkoordinasi," ucap Ipda Fahrudi. (*) 

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar