Terkini

Pilu 259 Jiwa di Puing-Puing Kebakaran Terbesar Tenggarong

person access_time 5 years ago
Pilu 259 Jiwa di Puing-Puing Kebakaran Terbesar Tenggarong

Foto: Ika Prida Rahmi (kaltimkece.id)

Kota Raja memerah pada Rabu malam, 16 Januari 2019. Kebakaran hebat melahap tempat tinggal 74 KK. Kerugian materil mencapai miliaran rupiah.

Ditulis Oleh: Ika Prida Rahmi
Kamis, 17 Januari 2019

kaltimkece.id Rabu malam, 16 Januari 2019, Suyati baru tiba di rumahnya di jalan Danau Semayang, Kelurahan Melayu, Tenggarong. Tersisa ia seorang diri dalam rumah yang baru dibelinya setahun silam. Anak dan cucu baru pamit berpergian.

Jam dinding di ruang tamu menunjukkan pukul 19.45 Wita. Biasanya, setelah pulang berjualan, Suyati segera terlelap. Namun, malam itu rutinitas perempuan 67 tahun tersebut terusik hawa yang tiba-tiba panas.

Ia kemudian pergi ke kamar mandi, mencuci muka untuk menghilangkan gerah. Namun, seketika terdengar teriakan warga. Suasana pun makin panas. Suyati akhirnya melangkahkan kakinya keluar rumah.

Saat membuka pintu, ia terkejut warga sudah berkerumun. "Kebakaran, api besar!" teriak warga yang panik.

Suyati yang ikut panik langsung melihat sekeliling. Tapi, tak juga ada api ia temukan. Pikirnya, si jago merah masih jauh. Ia lalu masuk ke rumah bermaksud untuk menyelamatkan harta.

Dengan langkah sempoyongan, Suyati membuka kamar. Namun, langkahnya segera terhenti. Api besar tampak dari jendela kamarnya. Sama sakali tak diduga, bencana berasal dari sebelah rumahnya.

"Saya kira api masih jauh. Sekalinya sudah besar dari rumah sebelah," kata Suyati kepada kaltimkece.id, Kamissore, 17 Januari 2019.

Hanya beberapa saat berselang, Suyati menyaksikan sendiri rumah yang ia beli dari hasil menabung, ludes dilahap si jago merah. "Enggak ada yang diselamatkan, semuanya habis. Sekarang saya tinggal di rumah anak saya yang kedua. "

Baca juga:
 

Pemadam kebakaran tiba beberapa saat kemudian. Api terus berkobar. Bahkan dengan cepat merembet ke bangunan demi bangunan. Kawasan permukiman di kawasan itu, rata-rata terbuat dari kayu.

Petugas pemadam pun begitu kewalahan. Sampai satu jam petugas Damkar BPBD Kukar berjibaku memadamkan api, si jago merah tak padam-padam.

Kondisi gang yang sempit, tiupan angin yang kencang memicu api cepat membesar. Kondisi ini diperparah banyaknya warga yang menonton. Kemacetan membuat ruang gerak begitu terbatas.

Puluhan unit relawan dari Samarinda pun turun tangan. Sirine terus terdengar di jalan poros Samarinda-Tenggarong sepanjang 32 kilometer.

Unit pemadam yang terus berdatangan membuat kobaran api akhirnya terkepung. Setelah membakar lingkungan di tiga RT selama tiga setengah jam, si jago merah akhirnya padam. Sebanyak 54 bangunan yang dua di antaranya rumah ibadah di RT 14, 15, dan 16, ludes dilahap si jago merah. Total 259 jiwa dari 74 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Tak ada korban jiwa dari insiden tersebut.

Dari dugaan awal, asal api bermula dari rumah milik Lakiding, 63 tahun, di Gang 10. Malam itu, Lakiding sedang tidak di rumah. "Saya lagi jualan di pasar malam di Jalan Mangkurawang. Rumah dalam keadaan kosong," kata Lakiding.

"Cuma, saat itu saya dapat kabar kebakarannya di Jl Maduningrat. Jadi saya terus jualan. Pas tahu kebakaran di belakang Ruko Dafina Jl Danau Semayang, saya segera pulang."

Dikatakan Kepala BPBD kabupaten Kukar, Marsidik, sulitnya api dipadamkan karena embusan angin yang cukup kencang. Selain itu, di permukiman padat penduduk dengan gang sempit itu, rumah warga terbuat dari kayu yang sangat mudah terbakar.

"Kebakaran terjadi di Gang 7, 8, 9, dan 10 yang tersebar di tiga RT yakni 14, 15, dan 16. Kami sangat terbantu dengan teman di Samarinda. Jadi kami punya ikatan untuk saling bantu. Tak ada batas wilayah," kata Marsidik.

Malam itu, sebanyak 11 unit damkar diterjunkan bersama sejumlah portabel yang dimiliki BPBD Kukar. Sedangkan jumlah relawan dari Samarinda diketahui sebanyak 15 unit, plus PMK Loa Janan 10 Unit.

Kerugian Miliaran Rupiah

Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar langsung menurunkan tim inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, Kamis pagi, 17 Januari 2019. Kerugian materil akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

"Sudah kami kerahkan, masih dalam penyelidikan. Sumber api berasal dari rumah Lakiding. Kami belum bisa simpulkan sekarang penyebab kebakaran terjadi. Anggota kami masih penyelidikan," kata Anwar, didampingi Kasatreskrim AKP Damus Asa.

Tim Inafis dipimpin Kasatreskrim AKP Damus Asa. Sejak pagi, sekitar pukul 10.00 Wita, kepolisian fokus melakukan investigasi di rumah Lakiding, terletak di Gang 9 RT 14. Dalam penyelidikan, polisi memasang garis polisi di rumah seluas 9x9 meter tersebut. Kabel, kipas angin, kompor, televise, dan mesin cuci dari rumah Lakiding diamankan. "Tapi tim Inafis masih melakukan penyelidikan," ucapnya.

Di lokasi kejadian, warga mulai membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Permukiman padat penduduk itu rata dengan tanah. Kejadian kebakaran ini menjadi yang terbesar di Tenggarong. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar