Terkini

Pipa Bocor dan Penurunan Tanah Diduga Pemicu Jalan Ambles di Km 11 Balikpapan-Samarinda

person access_time 3 years ago
Pipa Bocor dan Penurunan Tanah Diduga Pemicu Jalan Ambles di Km 11 Balikpapan-Samarinda

Perbaikan jalan di Km 11 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. (Facebook/Irwan Fecho)

Insiden jalan ambles terjadi di jalan poros Balikpapan-Samarinda yang sedang diperbaiki. Namun ada pemicu lain dari kejadian tersebut.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Jum'at, 14 Agustus 2020

kaltimkece.id Sebuah truk berkelir merah bermuatan penuh tiba-tiba terperosok ke dalam jalan nasional yang sedang diperbaiki. Lokasi persisnya di Kilometer (Km) 11 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. Kejadian ini berlangsung Jumat pagi, 14 Agustus 2020. Mengejutkan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan.

Instansi di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut sedang ditugasi memperbaiki beberapa titik kerusakan jalan di nasional sepanjang 115 kilometer di sana. Peristiwa inipun sempat membuat lalu lintas roda empat rute Samarinda-Balikpapan tak bisa lewat dan harus mencari jalur alternatif.

Mendapat informasi itu, Rahmat Fajar, Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 Kaltim di BPJN 12 Balikpapan segera memerintahkan proses evakuasi. Operator ekskavator yang beberapa minggu belakangan siang malam ditugaskan menimbun tanah perbaikan jalan itu, menjalankan tugas tambahan mengeluarkan truk ambles.

Proses tersebut diperkirakan selesai tengah hari. Setelahnya, perbaikan berlanjut seperti rencana semula. Lajur rusak ditimbun batuan dan diperkeras dengan agregat berlapis aspal.

 “Kami memperbaiki dan menimbun jalan, karena beberapa hari terakhir terjadi deformasi penurunan tanah 30-40 sentimeter,” kata Rahmat Fajar.

Selama beberapa minggu menjalankan sistem buka tutup jalan, diakuinya belum ada insiden seperti ini. Dari pengecekan lapangan, ia menduga pemicu longsor tambahan dalam kejadian tersebut diakibatkan kebocoran pipa milik PDAM. Di sebelah kiri lajur (arah Balikpapan) tertanam pipa berdiameter 300 milimeter yang diketahui mendistribusikan air dari kilometer 12 ke konsumen rumah tangga di Balikpapan.

 “Kebocoran inilah yang membawa material timbunan jalan. Sehingga material lepas dari bahu jalan dan truk terperosok,” ujarnya. “Informasi dari sopir, ada aliran besar air waktu kejadian,” sambungnya.

Rahmat telah memerintahkan kontraktor tetap melanjutkan pengerjaan perbaikan jalan ini. Sebab, jalur ini sangat penting sebagai urat nadi transportasi utama Kaltim dan kota lain di Kalimantan. Sebagai alternatif sementara, pengendara bisa melintasi Jalan Graha Indah kilometer 5.5 menuju jalan pendekat di kilometer 11.

Jalan nasional berusia lebih dari 40 tahun yang dibangun dengan bantuan Rusia dan Jepang ini rusak di beberapa bagian. Sejauh ini, BPJN 12 Balikpapan diberi alokasi Rp 30 miliar memperbaiki jalur utama penghubung Samarinda dan Balikpapan ini. Rincian paket bernama Mulawarman itu meliputi 3 ruas jalan. Dua di jalur Soekarno-Hatta persisnya kilometer 11 dan 70. Satu jalur di sekitar tol Balikpapan-Samarinda. “Paket perbaikan jalan Rp 26 miliar. Untuk longsor Rp 4 miliar,” katanya.

Kabar longsornya jalan tersebut sampai ke telinga Irwan, anggota Komisi V DPR RI. Leglislator daerah pemilihan Kaltim tersebut sudah berkoordinasi dengan instansi terkait ihwal dugaan penyebab longsor itu. Disebutnya, pergeseran tanah di jalan yang sedang diperbaiki tersebut, karena rembesan air akibat kebocoran pipa PDAM. Sejauh ini sudah dipersiapkan bore pile untuk memperkuat lereng longsor. “Sementara lereng longsor diperbaiki, pipa yang bocor diperbaiki dan kemungkinan dipindah posisinya,” kata Irwan.

Longsoran itu, sebut dia, bakal ditangani permanen. Diperkirakan selesai 3 sampai empat bulan mendatang. “Selama pekerjaan permanen, maka jalan nasional ini tetap diupayakan beroperasi karena alat dan pekerja bekerja di luar bahu perkerasan,” ucap politikus Partai Demokrat ini.

Hingga berita ini diturunkan, kaltimkece.id masih berupaya meminta keterangan dari PDAM Tirta Manggar Balikpapan terkait dugaan kebocoran pipa air minum di perusahaannya. Humas dan Direktur Utama PDAM Tirta Manggar Balikpapan, Suryo Hadi dan Haidar Effendi belum merespons panggilan telepon dan pesan singkat melalui WhatsApp. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar